8

233 57 16
                                    

Suzy mematung, kepalanya ramai tentang apakah benar Joohyun bunuh diri? Persis seperti bukti yang Hajoon tunjukkan padanya. Joohyun mengirimkan pesan pada Junmyeon kalau ia tidak sanggup lagi hidup.

Tapi kenapa? Kenapa kakaknya memilih bunuh diri ketika sedang mengandung? Apakah karena Junmyeon tak mau bertanggung jawab. Tapi bukankah mereka merencanakan pernikahan? Ada sebuah cincin pertunangan yang ia temukan di kamar kakaknya.

Pikiran ramainya itu merujuk pada satu kesimpulan, apakah Junmyeon yang membunuh kakaknya? Ia masih ingat ketika Junmyeon membahas kematian Joohyun dengan wajah datar, tanpa ekspresi sedih layaknya seseorang yang ditinggalkan kekasih yang dicintainya.

"Bunuh diri?" Kata itu terus saja berputar di kepalanya. Ia masih tak percaya akan hal itu, namun sungguh semua bukti yang Hajoon tunjukkan kepadanya seakan memang benar Joohyun melakukannya.

Pesan terakhir dalam bentuk pesan suara, sidik jari pada pisau yang menyayat urat nadinya, hingga potongan video ketika Joohyun melakukannya. Suzy tidak ingin percaya namun apa yang ia lihat memang begitu adanya.

"Kalau iya bunuh diri tapi kenapa? KENAPAA?!" teriak Suzy prustasi, ia tak ingin mati sebelum mengetahui semuanya.

Masih jelas dalam ingatannya, ketika Joohyun sangat bahagia di hari wisudanya, dan mengatakan kalau ia memiliki hadiah spesial untuknya dan akan mengenalkannya pada seseorang.

Saat itu kandungan Joohyun berusia 3 minggu, kehamilan itulah yang mungkin Joohyun sebut-sebut sebagai hadiah spesial, dan Junmyeon mungkin adalah seseorang yang dimaksud. Joohyun sangat bahagia, lalu kenapa sebulan setelahnya ia bunuh diri? Rasanya sangat tidak masuk akal.

Suzy kembali mengemudikan mobilnya, ia harus kembali ke Seoul sebelum gelap. Ada sebuah hutan kecil yang harus ia lewati, pintu masuk perkemahan yang dulu sering ia kunjungi karena Ayahnya seorang penikmat camping.


***


Suatu hari, di ulang tahunnya yang ke 18, keluarga Bae menghabiskan waktu dengan berkemah. Suzy mendapat sebuah ransel lucu sebagai hadiah, disaat ia menginginkan ponsel seperti milik teman-temannya.

Tuan Bae agak ketat soal itu, jadi sebelum Suzy lulus SHS gadis itu dilarang memiliki ponsel yang akan mengganggu belajar sang putri. Karena itu Suzy merajuk, bahkan jika sang kakak sudah membujuk dengan memberikan jaket miliknya yang sudah Suzy sukai sejak lama.

Saat tengah hari tiba, tuan Bae mengajak serta keluarganya untuk berburu dan mencari jamur untuk makan malam. Namun Suzy yang masih merajuk itu menolak, memutuskan untuk tinggal di tenda sendirian.

Dengan mengenakan jaket yang Joohyun berikan, Suzy memasuki hutan, dengan menghindari hutan yang ayahnya sebut-sebut sebagai tempat yang tidak boleh ia datangi saat berkemah, katanya hutan itu sudah lama tidak terjamah setelah ada kasus pembunuhan di sebuah gudang tua di dalamnya.

Ia mengumpulkan ranting-ranting kecil, hendak membuat api unggun karena cuacanya yang sudah semakin dingin meskipun masih siang. Ia berjalan semakin jauh untuk memetik beberapa jamur, ketika di rasa perutnya sudah lapar.

Suzy mendapatkannya, dua buah jamur yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, karena itu ia kembali ke tenda, membuat api unggun dengan cara tradisional seperti yang ayahnya ajarkan. Memanggang jamur buruannya hingga matang, lalu ia letakkan di sebuah piring plastik kecil, menunggu hingga jamur itu matang.

Saat itu, seorang anak lelaki keluar dari hutan terlarang. Menghampirinya dengan pakaian lusuh dan kotor, nampak seperti pengemis yang selalu ia lihat dipinggir jalan. Dengan cepat Suzy menyembunyikan jamur miliknya, hanya itu yang ia punya jadi ia tak ingin berbagi.

40 Days (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang