"Sedari awal itu tujuan eonnimu. Ia tidak ingin keadilan atas kematiannya, ia ingin kau hidup" Suzy menangis, ia berada dalam sebuah lorong diantara hidup dan mati, bersama Junmyeon yang juga dalam kondisi kritis. Keduanya kompak mengenakan pakaian serba putih.
"Aku tidak bisa oppa, aku mencintainya, sangat mencintainya. Aku tidak bisa membunuhnya demi kehidupanku" ujar gadis itu semakin histeris.
Dadanya terasa sesak setiap kali tubuhnya memudar karena sebuah nyawa berkali-kali memaksa masuk ke dalam tubuhnya, meski ia berusaha keras untuk menolak nyawa itu.
Ia bisa mendengar tangisan Jungkook, teriakan prustasi pria itu yang berjuang mentransfer nyawa yang menempati tubuhnya pada Suzy. Namun sebanyak pria Jeon itu mencoba, sebanyak itu pula ia gagal.
"Suzy ia ingin kau hidup" bujuk Junmyeon, berusaha mencegah Suzy yang akan memasuki jurang kematian.
Sementara Suzy masih mempertahankan diri dengan keputusannya. Ia tidak akan bahagia sekalipun ia hidup, sebab pria yang ia cinta harus mati karenanya.
"Jungkook tidak akan bahagia jika pada akhirnya kau menghilang dari hidupnya. Apa kau tak dengar kalimat cinta juga keputusasaan yang sedari tadi pria itu teriakan?" ujar Junmyeon, tentu ia tau persis bagaimana rasanya ditinggal orang terkasih.
Suzy mengangguk setuju, memang benar bahwa siapapun yang hidup akan menderita karena kehilangan.
"Lalu kenapa oppa? kenapa aku tidak bisa bersamanya? Kenapa kami tidak bisa bersama" Suzy semakin menggila dengan takdir yang mempermainkannya. Tapi apapun itu, ia ingin Jungkook hidup. Ia yakin kelak Jungkook akan menemukan kebahagiaannya.
"Kau ingin bersamanya? Kalau begitu kenapa tidak kembali?" Suzy tertawa miris. Sepertinya Junmyeon adalah sekutu kakaknya, pria itu terus memaksanya untuk kembali hidup.
"Kau bercanda? Sudah ku katakan bahwa jika aku hidup, ia akan mati!" pekik Suzy. Sementara Junmyeon tersenyum tipis.
***
"Pasien mengalami mati otak. Seakan sudah memprediksikan kematiannya, baru-baru ini ia mendaftarkan diri sebagai donor organ" ujar seorang dokter, pada dokter lain dalam sebuah ruangan dengan nuansa serba putih.
"Mari gunakan jantungnya, untuk seseorang yang bersamanya diakhir hidupnya" ujar dokter berkacamata, yang kini duduk sembari memainkan ponsel. Menghubungi petugas untuk mengurus segala hal terkait penerimaan donor, juga berbagai macam test.
Butuh waktu sampai 4 jam hingga semua test yang diperlukan selesai. Jantung pasien yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia ternyata cocok untuk pasien lainnya, hingga operasi pencangkokan bisa segera dilaksanakan.
10 jam berlalu, sudah selama itu Roh Jungkook kembali pada tubuhnya. Setelah ratusan kali mencoba nyawanya selalu di tolak oleh tubuh Suzy. Hingga kini ia tidak memiliki tenaga lagi, matanya sudah mengering. Untuk menangis pun ia tak sanggup.
10 jam berlalu, Hyunsung hanya diam menatap Jungkook yang termenung dalam duduknya. Semua yang terjadi terlalu membingungkan, tidak masuk akal. Ketika Jungkook hanya diam, ia mencoba mendekat mengguncang tubuh Jungkook namun tak ada pergerakan sedikitpun.
Ia mengecek hidung pria itu, nafasnya teratur tapi ia tak bisa mendengar detak jantung si pria Jeon. Tidak ada, sekalipun tidak ada. Dan itu berlangsung sangat lama hingga jantung itu kembali berdetak.
10 jam berlalu, jantung terlah berhasil dipindahkan ke tubuh pemilik barunya. Sementara pemilik aslinya resmi dinyatakan meninggal dunia. Membuat Jungkook dan Hyunsung harus segera bergegas guna menyiapkan pemakaman.
***
"Keluarga noona Bae?" Jungkook dan Hyunsung bangkit dalam sekejap, ketika dokter yang menangani Suzy keluar dari dalam ruangan.
Mereka bersiap mendengar kondisi terbaru Suzy, berharap jika itu adalah hal yang baik. Meski Jungkook Sendiri yakin itu tidak mungkin, kecuali jika Suzy bersedia menerima nyawanya.
"Noona Bae mengalami gagal jantung" tubuh Jungkook luruh ke lantai, pria itu merasa hancur, ia tidak berhasil menyelamatkan wanitanya.
Begitupun dengan Hyunsung, ia tidak siap kehilangan lagi. Hanya Suzy yang ia punya saat ini, tapi kini gadis itu dalam keadaan kritis.
"Kepalanya terbentur namun tidak terlalu keras karena tuan Kim melindunginya. Hal itu tidak berdampak baik untuknya, ia mengalami mati otak" keduanya terdiam, kecelakaan ini begitu mengerikan. Hyunjae, sekalipun pria itu mati di tangan mereka tetaplah tidak cukup untuk menebus dosa.
"Dia terdaftar sebagai pendonor organ, jadi kami akan melakukan tranplantasi untuk nona Bae" Hyunsung mengangguk setuju, ia merasa berdosa pada Junmyeon tapi yang ada di kepalanya saat ini hanyalah Suzy, sehingga ia bergegas menandatangi seluruh berkas yang diperlukan sebagai wali Suzy.
Sementara Jungkook masih bersimpuh di lantai, ia tidak merasa ini akan berguna. Tapi bagaimana pun ia tidak ingin menyerah untuk Suzy.
***
Jungkook dan Hyunsung menyiapkan pemakaman terbaik untuk Junmyeon, sebagai ucapan terimakasih karena telah menyelamatkan Suzy. Itu tidak berarti mereka berbahagia karena Junmyeon meninggal, mereka ikut menyesal terhadap apa yang terjadi pada Junmyeon.
"Setidaknya aku memiliki pemakaman yang layak" ujar roh Junmyeon, pria yang baru saja meninggal itu tersenyum menyaksikan Jungkook dan Hyunsung bersusah payah memberikan penghormatan terakhir untuknya.
Junmyeon akan mati dalam waktu dekat, Hyunjae akan kembali berulah setelah ia selamat untuk melenyapkannya. Jadi daripada begitu, itu memutuskan untuk meyakinkan Suzy untuk menerima nyawanya, agar gadis itu bisa hidup tanpa mengorbankan Jungkook.
Ia ikut bahagia untuk Suzy, merasa lega telah menunaikan janjinya untuk menjaga Suzy seperti pesan terakhir Joohyun untuknya. Kini ia telah meninggalkan dunia, bersiap untuk menemui Joohyun yang ia cintai, beserta anak mereka yang belum sempat lahir.
Sementara Joohyun telah lebih dulu pergi ke surga, sinarnya meredup tepat setelah Suzy melewati waktu kematiannya yang berarti kesempatannya di dunia telah habis dan harus segera kembali.
"Berbahagialah!" Ujar Junmyeon tersenyum, lalu melangkah menuju lingkaran cahaya yang akan membawanya pergi dari dunia.
***
Jungkook tersenyum ketika dokter mengatakan kondisi Suzy membaik, dan akan segera sadar. Malam ini ia berjaga sendiri, Hyunsung yang akhirnya tau mengenai hal tidak masuk akal yang telah terjadi memilih pulang guna memberikan privasi pada kakaknya dan Jungkook.
Dilihatnya waktu menunjukkan pukul 10 malam, masih ada waktu dua jam untuknya bisa merayakan ulang tahun Suzy. Ia harap Suzy segera sadar sebelum hari berganti.
Ia telah menyiapkan sebuah kue, juga sepasang cincin yang menunjukkan keseriusannya. Berkali-kali berada dalam situasi yang mengancamnya untuk kehilangan gadis itu, membuatnya tidak bisa menunggu lagi. Suzy terlalu berharga untuknya.
Karena itu tepat ketika Suzy membuka mata, ia tak henti-hentinya mengucap syukur. Di genggamnya lengan Suzy erat, ia mencium kening gadis itu berkali-kali hingga menerbitkan senyum di wajah pucat Suzy.
Suzy baru saja sadar, namun ingatannya ketika koma masih terekam jelas. Junmyeon dengan suka rela menggenggam lengannya, memberikan nyawa untuknya. Sementara pria itu memilih mati untuk bisa berkumpul dengan wanita yang ia cintai.
Suzy menangis, membuat Jungkook mendekap tubuh bergetarnya. Ia senang, namun merasa bersalah sekaligus. Apapun itu, ia harap semua orang akan bahagia. Begitupun dengan Junmyeon dan Joohyun yang kini ada di surga.
"Jangan menangis, kau selamat. Terimakasih karena selamat, terimakasih karena tidak meninggalkanku. Aku mencintaimu" lirih Jungkook, menempelkan keningnya pada kening Suzy.
Melupakan kue yang sudah ia bawa, sementara cincin yang ia persiapkan telah melingkar di jari manis Suzy. Ia yang menyematkan itu benda berkilauan itu, karena saat ia mengatakan "will you marry me?" Suzy menjawab "yes i will!"
"Selamat ulang tahun sayangku" ujar Jungkook, mengecup lembut bibir Suzy. Menerbitkan senyum di wajah wanita paling berharga di hidupnya.
.
.
.
.
.
.
END
Next mau siapa Lead Malenya?

KAMU SEDANG MEMBACA
40 Days (END)
Fiksi PenggemarCast : Bae Suzy Jeon Jungkook Birthday spesial edition for Kookzy ❤️