04. SEKOLAH BARU (2)

60 23 33
                                    

Yeay akhirnya bisa up lagi ditengah kesibukan.

~HAPPY READING~

Begitu banyak siswa-siswi yang berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing, kebetulan aku mendapatkan kelompok A. Ketika aku menutup mata sekilas eh, aku tak bisa melihat apa-apa.

Waktu kubuka kembali mataku, semua terlihat kembali dengan jelas.

Kemudian, aku langsung fokus mengikuti masa pengenalan sekolah secara tertib dan teratur.

***

Setelah mengikuti kegiatan dengan lancar, aku merasa begitu senang dan bangga karena telah mengenal beberapa siswa yang begitu baik kepadaku, sehingga aku langsung mencarinya untuk berkenalan lebih lanjut supaya bisa akrab sampai menjadi sahabat.

Ketika aku berjalan menuju kelas, terdapat beberapa siswa yang tengah dikelilingi kepulan asap merah. Entah apa yang terjadi kepada mereka, namun aku berfikir bahwa kepulan asap tersebut adalah efek dari kepanasan waktu tadi berada di lapangan.

Gadis bertubuh tinggi nan ideal yang tengah berjalan di depanku, membuat diriku ingin mengenalnya lebih dekat.

"Kremi," ku memanggil dirinya dengan sebutan itu karena aku ingin sekali memiliki teman dekat sepertinya.

Gadis tersebut memiliki nama asli Saharatun Mia.

Ketika kupanggil dengan sebutan Kremi, ia langsung menoleh kepadaku.

"Dih, lu siapa? kenal juga kagak." bibir atas terangkat tajam yang menandakan bahwa ia tak menyukai diriku.

Aku pun menjulurkan tangan kananku yang seolah akan berkenalan. "Yasudah ayo kenalan, namaku Brian Renando, biasa dipanggil_" ujarku yang terpotong olehnya.

"Banci, sudahlah sana pergi jauh-jauh dariku." Mia memasang muka tak suka kepadaku.

"Gua ogah kenalan sama cowok letoy seperti lu ya, udah letoy, culun, burik pula," sindiran tersebut yang ditujukan kepadaku.

"Ya kali gua temenan sama manusia got sepertimu," cetusnya sambil membalikan badannya dan berjalan meninggalkan diriku.

Aku hanya bisa menundukan kepala sambil termenung menerima semua hujatan yang kudapat hari ini.

Setelah itu terdapat segerombolan siswa yang menghampiriku. Tetiba saja, salah dari mereka menonjok perutku sampai tiga kali.

"Heh, lu tau kan, kalau dia tuh cewek gua," kata siswa tersebut yang bernama Riko Hamdan.

"Anu, maafin aku ya Rik, aku benar-benar tidak tahu kalau Mia sudah punya pacar."

"Iya bos, sepertinya dia anak baru deh," ujar salah satu siswa yang bernama Eric.

"Eh iya bener, kemarin-kemarin sepertinya tidak ada ni anak deh bos." lanjut Syamsul Mahmudin.

"Lu anak pindahan?" tanya Riko dengan tatapan tajam kepadaku.

"I-iyah, aku baru pindahan dari kota Rik." jelasku yang memandang ke bawah.

"Wah dari kota bos, bisa nih kita manfaatin tu bocah," bisik Syamsul ke telinga Riko. Riko meresponnya dengan anggukan.

"Oke, oke, mungkin ini hanya sebuah peringatan buat lu yah, awas saja kalau lu berani deketin cewek gua lagi, habis riwayat lu di tangan gua." ancamnya kepadaku.

Kemudian mereka berjalan memasuki kelasnya. Begitu pula denganku, aku pun menyusul memasuki kelas.

Setelah berada di dalam kelas, aku langsung duduk dan terdiam tanpa berbicara kepada siapa pun. Ketika ku melihat sekitar, semua siswi duduk dengan saling berdekatan, sedangkan aku? yap, tak ada yang mau duduk bersampingan denganku.

BRIAN RENANDO [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang