"Jangan pernah remehkan orang-orang yang datang didalam hidupmu, karna bisa saja orang itu adalah penyemangat baru didalam hidupmu." -Alfarez.
🍁🍁🍁
Semakin hari wajah Alfarez semakin pucat, hari ini ada praktek olahraga di sekolah, Alfarez izin tidak ikut karna dia sangat lemas.
"Lu beneran gak ikut Rez?" Tanya Caca sambil melihat wajah Alfarez.
"Hm." Ujar Alfarez dengan wajah datarnya.
"Gila nih cowok, sudah baik-baik nya gue tanya malah dicuekin." Ucap Caca sambil berbisik kepada angin.
"Kalo mau ngegosip tuh jangan sama angin tapi sama orang nya langsung." Ujar Alfarez.
"Sudah ah lu kesono, gak usah ganggu temen kita." Ujar Andi sambil membawakan air hangat untuk Alfarez. "Nih Rez, minum dulu." Ucap Andi.
Alfarez lalu meminum air tersebut. Tanpa sadar dari kejauhan Aira melihat Alfarez yang sedang sakit tersebut. "Kenapa dia sakit?" Ujar Aira dengan wajah sedih nya.
Pembelajaran olahraga pun dimulai, semua kelas wajib berolahraga pagi bersama. Jadi semua orang ikut olahraga kecuali Alfarez. Alfarez yang tertinggal dikelas pun memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur. Saat dia membuka matanya ternyata pelajaran sudah akan dimulai.
"Baiklah sekarang perhatikan buku kalian, oh iya Alfarez, kamu mau pulang saja atau lanjut belajar?" Tanya guru tersebut yang melihat Alfarez terbangun dari tidurnya.
"Lanjut aja pak." Ucap Alfarez.
"Oh, yaudah sekarang buka buku kamu ya Rez."
"Iya pak." Ucap Alfarez sambil membuka buku miliknya.
~~~
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Mereka semua langsung mengangkat tas, membaca doa bersama, lalu pulang.
"Hm." Ujar Andi sambil melirik ke arah Alfarez.
"Apa?" Ujar Alfarez.
"Gue anter lu pulang ya." Ucap Andi. Jordi lalu menghampiri mereka berdua.
"Benar tuh, kalo lu pulang sendiri bisa-bisa nanti lu pingsan dijalan kan bahaya." Ucap Jordi.
"Tapi motor gue."
"Yee lu, udah sakit gini masih ae mikirin motor, ntar gue yang urus motor lu." Ucap Jordi.
"Yaudah sekarang kita pulang aja Rez, nanti Jordi yang urusin motor lu." Ucap Andi.
Alfarez lalu berdiri dari tempat duduknya, ia, Andi dan Jordi pun pulang bersama.
"Naik." Ucap Andi. Alfarez pun menaiki motor Andi dan mereka pun pulang ke rumah Alfarez.
Sesampainya dirumah Alfarez, mereka semua disambut hangat oleh ibu nya Alfarez. "Makasih ya sudah mengantarkan Alfarez pulang kerumah."
"Iya tante, sama-sama, sekarang saya izin pulang dulu ya, dan diluar sana Jordi sudah mengantarkan motornya Alfarez." Ucap Andi sambil pamit pulang kepada ibu nya Alfarez.
"Baiklah, kamu hati-hati dijalan dan jangan ngebut ya nak."
"Iya tante." Andi dan Jordi pun pulang bersama menggunakan motor Andi.
Saat dirumah Alfarez memeluk ibu nya erat. "Ma, Arez belum siap." Ucap Alfarez sambil menangis di pelukan ibu nya.
"Nak.. ibu juga belum siap untuk ditinggalkan oleh mu, tetapi ini sudah takdir, ibu harap nanti kamu bahagia disana, ibu disini akan selalu menyayangi mu, jangan pernah berfikir bahwa ibu akan lupa dengan mu nak." Ucap ibu nya Alfarez sambil meneteskan air matanya di pundak Alfarez.
"Nanti kalo Arez sudah gak ada lagi, mama jangan nangisin kepergian Alfarez ya, biar Alfarez tenang di alam sana."
"Iya nak iya." Ucap ibu Alfarez yang lagi-lagi mengeluarkan air matanya, kini air mata ibu nya sudah tidak tertahan lagi, keluar terus menerus dan mengalir terus menerus, ia menangis di pundak Alfarez, menangisi kepergian sang anak kelak, karna sejujurnya ibu nya juga belum sangat siap untuk kehilangan putra yang sangat disanyangi dan dicintainya.
Alfarez pun melepaskan pelukan ibu nya. "Ibu Arez mau kekamar." Ucap Alfarez dengan wajah letih nya. Ibu Alfarez hanya mengangguk sambil menghapus air matanya. Alfarez segera memasuki kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Ia menangis disana, ia sudah tidak kuat lagi ingin berteriak, ia sangat menangisi takdir yang diterima oleh nya.
"Kenapa harus gue?" Ucap Alfarez yang kini sudah tidak ada lagi harapan untuk hidup.
(Cling..)
Bunyi suara notif handphone nya Alfarez. Alfarez lalu membuka ponsel nya itu.
"Aira? 1.000 pesan?"
Alfarez pun membuka pesan tersebut dan hanya membalas salah satu nya saja.
Aira:
Lu dah makan siang kan?Alfarez:
Belum, emang kenapa?Aira:
Makan cepat, terus minum obat!Alfarez:
Iya-iya bawellAira:
Ih apasihh, btw gue mau ngomong sama lu Rez.Alfarez:
Mau ngomong apa?Aira:
Emm.. kalo gue itu..Alfarez:
Hah? Apa?Aira:
Gue suka sama lu Rez..Alfarez:
Gue juga dah tau dari dulu kali.Aira:
Ah iya sih, tapi dari dulu lu gak pernah jawab pernyataan gue, jadi sekarang jawaban lu apa?Ternyata Alfarez hanya meread pesan Aira, Alfarez merasakan ngantuk yang sangat berat, dia ingin sekali tidur dari tadi tetapi dia tidak bisa tidur.
Aira:
Jadi gimana Rez? Rez?? Lu cuman read pesan gue doang?Alfarez lalu tersadar dengan notif handphone nya, dia pun terbangun dari tidurnya yang sebentar itu.
Alfarez:
Ra, gue mau tidur bentar ya, bentar aja kok nanti gue jawab pernyataan lu itu sesudah gue bangun tidur.Aira:
Hm oke, selamat tidur ya. (Read)Alfarez lalu membaringkan tubuhnya di kasur, dan meletakkan handphone nya di meja samping kasurnya. Perlahan Alfarez memejamkan matanya dan akhirnya dia pun tertidur dengan selimut lembut menutupi tubuhnya yang sedang kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ ||HUANG RENJUN
Fiksi Penggemar"Rez, lu tau? Mata lu kayak bintang. " -Aira "Oh ya? Kenapa berfikiran kayak gitu? " -Alfarez "Gak tau juga, setiap kali gue natap mata lu, gue selalu melihat bintang didalamnya, bintang itu bersinar, sama seperti lu yang selalu menyinari hidup gue...