Jadi ini cuman bonus ya.
Supaya ceritanya lebih seru lagi dan gak habis sampai situ aja.
Ini sudah lama aku pertimbangkan.
Jangan lupa vote+komen.
Semoga kalian suka dengan bonus nya ini^^
Happy Reading🌼
-------------------------------------
(Tak..tak..tak..tak)"Mam!" Terdengar suara anak kecil berjenis kelamin laki-laki sambil mengikuti langkah kaki ibu nya berjalan di atas tanah dengan sendal kecil miliknya. Menggunakan baju dengan gambar rubah, rubah adalah binatang kesukaannya, anak itu masih berusia 4 tahun yang tak lama lagi akan bersekolah.
"Sayang sini jangan kemana-mana," ucap seorang wanita yang menyuruh anak nya tetap diam bersamanya. Wanita itu lalu menunduk dan berjongkok di salah satu kuburan milik seorang pria bernama Alfarez Fahreza Dirgantara. Ya sosok wanita tersebut adalah Aira dengan anaknya bernama Farizal Septian Purnama.
"Mam, ini kuburan siapa?" Tanya anak lelaki itu sambil menunjuk ke arah kuburan Alfarez.
"Heh jangan tunjuk-tunjuk begitu," ucap Aira sambil memegang jari telunjuk anaknya yang mungil. "Ini kuburan orang yang sangat spesial bagi mama dulu." Jawab wanita tersebut sambil menaburkan bunga di kuburan Alfarez.
"Hm, Fariz gak kenal ma sama om Alfarez."
"Iyalah kamu gak kenal orang kamu belum ada waktu dulu," ucap Aira. "Alfarez.. makasih ya atas kehadiran kamu dulu di hidup aku, jujur aku dulu tuh pengen banget kamu jadi suami aku dan kita mempunyai keluarga kecil yang harmonis, walau sekarang kita gak bisa bersama tapi aku yakin suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi Rez," ujar Aira.
"Mama sayang banget ya sama om?" Tanya anak kecil itu dengan kepolosannya.
"Iya sayang, mama sayang banget sama dia." Sahut Aira sambil merapikan baju anaknya.
"Kalo mama sayang sama om Alfarez, kenapa om Alfarez pergi ninggalin mama?"
"Karna Tuhan lebih sayang sama dia."
"Oh gitu ya ma? Fariz mau ngomong sama om Alfarez ma," ujar anak kecil tersebut sambil berjalan ke depan Aira.
"Mau ngomong apa? Ayok coba ngomong."
"Om, nanti kita ketemu ya om, om aku udah dengar dari mama kalo om itu adalah orang baik yang selalu bahagiaan mama, karna om adalah orang baik maka aku pengen ketemu om, aku akan jagakan mama untuk om," ucap Farizal dengan kepolosannya sambil melihat kuburan Alfarez lalu melihat kedua mata Aira.
"Mama jangan nangis," ucap Farizal. Aira lalu menghapus kedua air matanya. Dan memeluk Farizal, Farizal juga membalas pelukan tersebut.
"Rez.. aku akan menjadikan kamu sebagai contoh sikap anak aku, aku membawa anak aku kesini, apa kamu senang? Sekarang kamu melihat aku sudah bahagia dengan pria lain yang seharusnya itu adalah kamu Rez," ujar benak Aira sambil meneteskan air matanya.
"Sayang." Terdengar suara lelaki yang menyadarkan Aira dan Aira segera menghapus air matanya. Aira pun berdiri menghadap pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ ||HUANG RENJUN
Fanfiction"Rez, lu tau? Mata lu kayak bintang. " -Aira "Oh ya? Kenapa berfikiran kayak gitu? " -Alfarez "Gak tau juga, setiap kali gue natap mata lu, gue selalu melihat bintang didalamnya, bintang itu bersinar, sama seperti lu yang selalu menyinari hidup gue...