Eps.09 [END]

79 68 85
                                    

Semua orang menghadiri acara pemakaman nya Alfarez.

Kini Alfarez yang dikenal dengan sosok positif sudah meninggalkan dunia ini. Kini sisa nama Alfarez yang tertinggal dan membekas di hati mereka. Sosok Alfarez yang suka tersenyum dan memasang muka datarnya kini sudah pergi. Dia tidur untuk selamanya dan bahkan tidak akan bangun lagi.

Rez, gue kira lu tidur sebentar tetapi ternyata lu tidur untuk selamanya. -Aira.

"Ini," ucap Aira sambil meletakkan boneka Rubah di kuburannya Alfarez.

"Lu pengen ini kan Rez? Sekarang lu udah dapatkan boneka Rubah ini," ucap Aira sambil menaburkan bunga di kuburan Alfarez.

"Oh iya sekarang pelangi ini akan berubah nama menjadi bintang, gue akan selalu tunggu bintang yang satu ini dilangit-langit malam setiap hari nya," ucap Aira sambil menghapus air mata nya.

Aira pun lalu berdiri dan pergi meninggalkan kuburan tersebut.

Sesampainya dirumah Aira, Aira menulis di kertas miliknya.

Aira:

Kita tidak akan tahu kapan kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayang, entah itu hari ini, besok atau nanti. Yang intinya berusahalah untuk terus membahagiakan orang tersebut selama dia masih berada disisi kalian, karna jika orang itu sudah pergi maka dia tidak akan pernah kembali lagi.

Aira, 11 Maret 2007.

~~~

Sekarang sosok yang aku sebut istimewa kini benar-benar menjadi istimewa, dia meninggalkan dunia ini dengan nama yang bersih dan baik, dia tidak pernah sekalipun mengotori nama nya itu, Alfarez Fahreza Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang sosok yang aku sebut istimewa kini benar-benar menjadi istimewa, dia meninggalkan dunia ini dengan nama yang bersih dan baik, dia tidak pernah sekalipun mengotori nama nya itu, Alfarez Fahreza Dirgantara. Nama yang indah yang selalu ku sebut dalam do'a ku, kini dia sudah hilang dan meninggalkan jejak didalam do'a ku tersebut. Aku benar-benar menganggumi tokoh nya, dia memang sosok yang kuat yang patut dihargai.

Cita-cita ku sudah selesai. Sosok yang ku damba-damabakan kini sudah tenang dialam sana. Tidak ada lagi tugas yang harus ku jalani agar aku bisa memenangkan hati nya. Aku berharap untuk kehidupan selanjutnya aku bisa menikmati hidup berdua bersamanya.

Pelangiku yang tenang ya dialam sana, aku disini akan selalu bahagia seperti apa kata mu dan aku akan selalu merindukan sikap cuek mu itu wahai bintang ku.

--------

"Rez.. sampai kapan aku akan menunggu mu untuk bangun? Bukankah kamu berkata akan segera menjawab pesanku disaat kamu sudah membuka matamu? Kapan itu Rez?" -Aira.

11 Maret 2007.

----------------

Karya: 𝓢𝓲𝓵𝓯𝓸𝓷𝓪 𝓐𝓻𝓲𝓯𝓪

ALFAREZ ||HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang