Bab 15 : Pulang

850 140 0
                                    

Xiao Zhan menerima telepon dari Paman Li bahwa Neneknya sakit dan sedang memulihkan diri di rumah.

Karena khawatir, dia meminta cuti 3 hari dari pekerjaannya agar bisa pulang.

Dia tidak pernah menyangka bahwa Wang Yibo akan pergi, dan Jing Yi pun ingin ikut dengan mereka. Dia bahkan mencoba meyakinkan mereka bahwa dia akan kembali setelah memeriksa Neneknya.

"Didi, aku akan kembali dalam tiga hari ke depan. Kau tidak perlu ikut denganku..." Katanya.

"Ge, aku akan merindukanmu jika kau tidak ada di sini... Ba–Bagaimana jika kau tidak pernah kembali padaku?" Wang Yibo berkata dan menunjukkan ekspresi ketakutan padanya.

"Apa yang kau pikirkan?" Xiao Zhan merasa tak berdaya. "Kenapa aku tidak kembali padamu?"

"Ge, kau mengunjungi Nenekmu. Jadi itu wajar bagiku untuk ikut denganmu karena aku kekasihmu." Wang Yibo berkata dengan tulus. "Aku juga ingin bertemu dengannya.

"Benar, apa yang dikatakan sepupuku masuk akal! Dan karena aku salah satu anggota keluarga pacarmu, aku juga harus ikut." Jing Yi berkata sambil memasukkan dirinya ke dalam percakapan mereka.

Xiao Zhan menatap keduanya yang memiliki mata seperti anak anjing yang penuh dengan permohonan, dan tidak ada cara baginya untuk mengatakan "Tidak."

"Oke... Oke... Kalian berdua bisa ikut denganku." Xiao Zhan setuju, dan tepat setelah itu, dia melihat wajah bahagia mereka berdua.

Keesokan harinya, mereka bertiga berkerumun di mobil Wang Yibo.

Hari demi hari, kekasihnya semakin membuatnya takjub. Selain keren dalam mengendarai motor besar, Xiao Zhan juga menganggap Wang Yibo terlihat sangat tampan saat mengendarai mobil.

Xiao Zhan mengamatinya dan diam-diam tersenyum, lalu mengalihkan perhatiannya ke jalanan yang mereka lewati...

Sebenarnya, dia tidak pernah mempersiapkan dirinya untuk memperkenalkan Wang Yibo sebagai pacarnya pada Neneknya. Meskipun dia tidak khawatir tentang reaksi seperti apa yang akan dia terima dari Neneknya, namun dia masih memikirkan cara untuk memberitahunya.

Saat mereka sampai di tempat tujuan, Xiao Zhan melihat beberapa pemandangan familiar yang selalu dia lihat saat tumbuh dewasa di kota ini.

Dia tersenyum pada Paman Li yang menyambut mereka ketika mereka sampai.

"Xiao Zhan, minta kedua temanmu masuk ke dalam rumah. Aku akan menyiapkan makan siang untuk kalian." Kata Paman Li.

"Terima kasih atas perhatiannya Paman Li. Apakah Nenekku ada di kamarnya?" Dia bertanya.

"Ya. Temuilah dia sekarang. Dia sangat senang saat mengetahui bahwa kau akan pulang."

Wang Yibo mengamati rumah satu lantai itu dan lingkungannya. Dia merasa hatinya menghangat.

Bisa melihat tempat di mana kekasihnya dibesarkan merupakan kebahagiaan baginya.

Di dalam rumah, dia melihat ruang tamu sederhana dengan televisi model lama, dan ada beberapa penghargaan yang Xiao Zhan dapatkan ketika dia masih sekolah yang sudah dibingkai dan ditempel di dinding. Dia juga memperhatikan foto kekasihnya ketika dia masih kecil bersama Neneknya.

Sementara Xiao Zhan dan Paman Li tidak berada di ruang tamu, Wang Yibo mengambil kesempatan ini untuk mengambil foto kekasihnya dari bingkai foto di dinding.

Ketika Jing Yi melihat tindakan sepupunya, dia memutar matanya. Setiap kali dia bersama mereka, dia mandi dengan banyak makanan anjing.

(A/N : Makanan Anjing berarti menunjukkan kasih sayang)

Saat makan siang, Xiao Zhan membawa Neneknya ke meja makan untuk makan bersama mereka.

Dia memperkenalkan Wang Yibo juga Jing Yi pada Neneknya, dan dia bisa melihat wajah bahagia Neneknya...

Dia juga memperhatikan Wang Yibo duduk di samping Neneknya dan membantu Neneknya mengambil makanan untuk memujinya.

"Terima kasih telah menjadi teman baik Zhan–Zhan kami. Anak ini selalu memikirkan pekerjaan sepanjang hidupnya, dan di sini aku pikir dia tidak akan pernah punya teman di Beijing... Sekarang aku senang dia punya teman." Nenek Xiao Zhan berkata kepada Wang Yibo.

"Nenek, kau tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga Zhan Ge dengan baik di Beijing..." Wang Yibo mengucapkan setiap kata dengan jelas karena dia tahu Nenek Xiao Zhan tidak bisa mendengar dengan baik.

Jing Yi mengamati Wang Yibo, dan berpikir bahwa sepupunya tidak bisa diselamatkan lagi.

Adapun Xiao Zhan, dia cukup terhibur ketika Wang Yibo berbicara dengan Neneknya.

"Kau anak yang penyayang, dan Zhan–Zhan sangat beruntung memilikimu sebagai teman." Nenek Xiao Zhan melanjutkan.

Penyayang? Jing Yi menjatuhkan makanan yang seharusnya dimasukkan ke dalam mulutnya. Dari sudut mana sepupunya menunjukkan aura 'anak yang penyayang'? Jika semua keluarga Wang mendengar ini, mereka mungkin akan mati tercekik.

"Nenek, aku juga beruntung memiliki Zhan Ge dalam hidupku." Dia berkata dengan manis.

Setelah makan siang, Wang Yibo membantu Nenek Xiao Zhan untuk beristirahat di kamarnya, sementara Xiao Zhan di dapur sedang mencuci piring.

Wang Yibo memperhatikan sebuah bingkai foto di atas meja di samping tempat tidurnya yang berisi foto Xiao Zhan ketika masih menjadi siswa SMA.

"Itu adalah hari ketika Zhan–Zhan menerima penghargaan akademik di sekolah. Kau tahu, dia anak yang cerdas. Jika bukan karena penyakitku, dia akan masuk Universitas. Sayangnya dia begitu teguh untuk mencari pekerjaan agar bisa membantuku." Nenek Xiao Zhan berkata dengan rasa sakit dalam suaranya. "Aku benar-benar merasa tidak enak saat itu. Dia bisa saja meraih banyak hal."

Wang Yibo memiliki perasaan yang tidak dapat dijelaskan ketika dia mendengar kata-kata itu dari Nenek Xiao Zhan.

"Nenek, kau tidak perlu sedih tentang itu... Melihat Zhan Ge, dia terlihat sangat senang bahwa dia bisa membantu dan merawatmu..." Katanya sambil menenangkan Nenek Xiao Zhan.

Setelah berbicara dengan Nenek Xiao Zhan, Wang Yibo mengikuti Xiao Zhan ke kamarnya. Kamarnya sederhana dan rapi. Penataannya benar-benar mewakili karakter Xiao Zhan.

"Apa yang kau dan Nenekku bicarakan?" Xiao Zhan dengan penasaran bertanya padanya.

"Kami berbicara tentang hari-hari sekolah menengahmu dan bagaimana kau adalah anak yang cerdas." Wang Yibo menjawab dengan jujur.

Xiao Zhan tersenyum padanya dan berkata.

"Apakah dia mengatakan bahwa dia merasa tidak enak karena aku tidak pergi ke universitas?"

"En." Wang Yibo mengangguk.

"Yah, tidak pernah sekalipun aku menyesali keputusanku sebelumnya. Bahkan, aku senang membantunya." Xiao Zhan berkata dan Wang Yibo merasakan ketulusan di balik kata-kata itu.

Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dan berkata, "Zhan Ge–ku adalah yang terbaik di dunia."

Wang Yibo mendengar Xiao Zhan terkekeh dan menghadapnya.

Mereka saling menatap entah sudah berapa detik, dan dengan saling pengertian, mereka berciuman dengan begitu mesra.

Tanpa disadari, seseorang membuka pintu, dan mereka berdua mendengar suara yang berkata, "Tidak mungkin aku akan tidur bersama kalian di kamar ini malam ini. Aku lebih suka tidur di ruang tamu."

Jing Yi berseru dan melarikan diri dari ruangan. Sial, dia diberi makan dengan makanan anjing sekali lagi.

The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang