Bab 28 : Semuanya Akan Ada Waktunya

817 128 0
                                    

Wang Yibo mempersiapkan beberapa bahan pelajaran sebelumnya dan memeriksa secara online buku tambahan apa yang bagus yang bisa dibeli untuk ujian masuk universitas kekasihnya.

Mereka juga berdiskusi tentang Xiao Zhan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya agar fokus belajar.

Awalnya Xiao Zhan tentu saja merasa enggan melakukannya karena dia tidak terbiasa jika tidak bekerja sama sekali. Tetapi kemudian ketika dia melihat persiapan dan usaha Wang Yibo, dia memutuskan untuk setuju tanpa terlalu memikirkannya.

Ketika Xiao Zhan setuju dengan kekasihnya untuk mengundurkan diri, dia datang ke tempat kerjanya untuk secara resmi menyatakan pengunduran dirinya dan memberitahu manajernya alasan pengunduran dirinya. Meskipun dia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya, dia tahu pasti bahwa dia masih perlu bekerja setidaknya selama 15–30 hari sebelum dia dapat dengan resmi berhenti bekerja.

Wang Yibo banyak membantunya dalam mengulas bahan pelajaran setiap hari. Xiao Zhan senang bahwa meskipun sudah bertahun-tahun sejak dia berhenti belajar, dia masih bisa mengingat sebagian besar pelajaran itu.

Hari-hari berlalu begitu cepat, dan Xiao Zhan mengakhiri hari-hari kerjanya.

Ada kalanya Wang Yibo membawanya ke perusahaan, dan tidak seperti sebelumnya, orang-orang yang bekerja di sana tidak begitu penasaran lagi dengannya. Meskipun mereka tidak tahu bahwa dia adalah kekasih Wang Yibo, mereka semua mengira bahwa dia adalah bagian dari Keluarga Wang.

Saat sedang belajar di rumah, Xiao Zhan menerima telepon dari Ketua Wang.

"Xiao Zhan, datanglah ke villa akhir pekan ini dan bawa Yibo bersamamu..." Kata Ketua Wang dan terbatuk. "Mengunjungi orang tuamu sangat penting. Katakan itu pada anakku yang selalu berkata tidak."

Meskipun Ketua Wang masih dalam proses menerima Xiao Zhan untuk putranya, Xiao Zhan tahu bahwa hal itu akan datang di masa depan.

Xiao Zhan hanya tersenyum dan dengan sopan menjawab, "Oke, Paman. Aku akan memberitahu Yibo tentang itu."

"En... Bagus." Ketua Wang berkata lalu memutuskan telepon.

Ketika Wang Yibo dan Xiao Zhan sedang makan malam, Xiao Zhan memberitahu kekasihnya tentang hal itu.

"Aku menolak undangan Ayah sebelumnya di perusahaan." Wang Yibo berkata dan tersenyum. "Tapi karena kau sudah menyetujuinya, tentu saja kita akan pergi."

Xiao Zhan memandang Wang Yibo dan bertanya-tanya mengapa Wang Yibo begitu dingin kepada orang tuanya.

"Ge?" Ucap Wang Yibo saat melihat Zhan Ge+nya dengan tatapan penasaran.

Xiao Zhan hanya menggelengkan kepalanya dan menahan diri untuk tidak bertanya pada kekasihnya.

"Tidak apa-apa..." Jawab Xiao Zhan.

Saat waktunya mereka tidur, Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dan mulai membuka dirinya

"Ge, apakah kau ingin tahu kenapa aku begitu dingin kepada orang tuaku?" Wang Yibo memulai percakapan.

Xiao Zhan membalas pelukannya dan menjawab, "En... Tapi kalau kau belum siap menceritakannya padaku, tidak apa-apa.... Kau tidak perlu memaksakan diri, Didi..."

"Ge, bukannya aku belum siap... Hanya saja menurutku itu tidak terlalu penting... Tapi aku bisa menceritakan semuanya padamu, Ge..."

Xiao Zhan dengan hangat mengusap punggung kekasihnya dan menyandarkan kepalanya di dada Wang Yibo.

"Ketika aku masih kecil sampai dewasa, aku jarang melihat mereka. Aku tidak dibesarkan oleh mereka tetapi oleh orang-orang yang mereka sewa untuk merawatku. Ketika aku sakit dan sedih dan bahkan di saat-saat penting dalam hidupku sebelumnya, mereka bahkan tidak ada. Aku hanya merasa bahagia karena Kakekku selalu ada untukku dan membimbingku. Tetapi ketika dia meninggal, aku ditinggalkan sendirian lagi. Aku tahu aku kekanak-kanakan ketika bersikap sangat dingin kepada mereka, tetapi Ge... Setiap anak ingin bersama orang tua mereka ketika tumbuh..."

Xiao Zhan mendengarkan dan benar-benar dapat merasakan keluhan dalam suaranya.

"Aku tahu mereka bekerja sangat keras untuk keluarga kami dan mereka melakukan itu untuk membuka jalan agar masa depanku baik... Tetapi setiap kali aku memikirkannya, aku merasa marah. Bahkan jika mereka tidak tinggal bersamaku sebelumnya, aku masih ingin tahu hal apa saja yang mereka sukai dan hal apa saja yang bisa membuat mereka bahagia... Jujur saja, ketika aku melihat beberapa teman sekelasku dan anak-anak lain sedang bersama orang tua mereka, aku benar-benar cemburu... Tapi kemudian seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dan mulai tidak peduli dengan itu. Karena mereka tidak terlalu peduli denganku, aku menjadi sangat dingin kepada mereka dan bahkan menjadi dingin kepada semua orang..." Lanjut Wang Yibo.

Bagi Xiao Zhan, Wang Yibo tidaklah kekanak-kanakan. Meskipun dia diberi segalanya, tetapi tanpa kasih sayang dari orang tuanya, wajar saja jika dia bersikap dingin.

Xiao Zhan sangat mengerti Wang Yibo. Meskipun dia dicintai oleh Neneknya, ada saat-saat di mana dia berpikir bahwa akan menyenangkan jika dia memiliki orang tua di sampingnya ketika tumbuh dewasa, terutama ketika dia melihat anak-anak lain dimanjakan oleh Ibu dan Ayah mereka.

"Pasti berat bagimu..." Xiao Zhan menghiburnya lalu bertanya, "Didi, a–apakah kau membenci Paman dan Bibi?"

"Ketika aku remaja dan saat tahap pemberontakanku, aku benar-benar membenci mereka. Tetapi ketika aku memutuskan untuk hidup sendiri, aku berhenti untuk membenci mereka. Aku juga menyadari bahwa mereka melakukan semua kerja keras itu hanya agar putra mereka memiliki masa depan yang baik. Hanya saja karena aku tidak begitu dekat dengan mereka, aku tidak bisa benar-benar memberi mereka kasih sayang yang hangat sama sekali..." Jawab Wang Yibo jujur.

"Tapi di masa depan nanti, apakah kau masih akan bersikap dingin kepada mereka? Aku tahu aku tidak punya hak untuk mengatakan ini, apalagi aku tidak mengalami apa yang telah kau alami, tetapi orang tuamu tidak bertambah muda... Aku bisa melihat betapa mereka merindukanmu..." Xiao Zhan mengatakan apa yang ada di pikirannya.

"Ge, kau berhak mengatakan sesuatu padaku... Saat aku kesepian, kau datang padaku dan kau menghangatkanku..." Kata Wang Yibo lalu mencium keningnya... "Setelah dicintai olehmu, ada saat-saat ketika aku juga tidak ingin menutup diri dari mereka, khususnya sekarang ketika aku melihat bahwa mereka berusaha mendekat padaku.... Mereka juga dekat padamu..."

Xiao Zhan mengangguk, "Senang mengetahui bahwa kau sedang memikirkannya. Sedikit demi sedikit, itu akan baik-baik saja, Didi..."

Semuanya akan ada waktunya. Dengan mereka berdua, itu akan baik-baik saja...

The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang