[Prolog]

3.3K 317 10
                                    

Warning!! BxB konten. BoyXboy. Homo. Mpreg. Baku. MISTERI. FANTASI. HOROR.

#Selamat membaca#

VOTE DAN KOMENNYA, MAKASIH

+++

Sebuah arena ice skating, Burby Ice dipenuhi oleh anggota kepolisian yang tengah mengevakuasi mayat seorang gadis atlet Ice Skating.

Dia ditemukan tewas diatas arena bahkan masih lengkap memakai sepatu skating miliknya dengan baju putih yang penuh noda darah.

Seorang pemuda patner sang gadis dicurigai sebagai sang pembunuh karena hanya sang pemuda inilah yang terakhir kali bersama sang gadis sebelum ditemukan tewas.

Sang pemuda hanya duduk dibangku luar arena bersama seorang detektif muda yang ditugaskan untuk mengurus kasus tersebut.

"Park Sunghoon?" Tanyanya.

"Iya"

"Namaku Shim Jake, panggil saja detektif Shim aku yang akan menangani kasus ini, jadi mungkin kau akan sering menemuiku" Sunghoon mengangguk membalas ucapan Jake.

"Langsung ke inti saja, jadi seberapa dekat kau dengan Yoo Yeeun?" kata Jake sembari membuka sebuah notebook.

"Kami patner dalam olimpiade, dan diluar arena kami hanya sebatas teman dan hubungan kami pun sebatas Noona dan Dongsaeng saja" kata Sunghoon dan Jake mencatatnya.

"Kapan terakhir kau bersama Yoo Yeeun?"

"Pagi tadi jam 9 aku terakhir kali melihat Yeeun Noona karena kami sarapan bersama dikafe sarapan diseberang jalan" ucap Sunghoon dan Jake terus mencatatnya.

"Lanjutkan ceritamu, setelah itu apa yang kau lakukan?" Balas Jake.

Sunghoon menghela nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Kemudian dia menceritakan segalanya tanpa dia tambahi atau bahkan kurangi sedikitpun.

Dalam pengamatan dektektif muda berusia 22 tahun ini, Sunghoon ditumbalkan agar sipembunuh asli ini bisa menutupi jejak pembunuhan yang dia lakukan.

"Besok, jam 2 siang aku dan pengacaramu serta patnerku akan datang ke apartemenmu. Dan setelah ini kau adalah tanahan rumah, kau tidak bisa pergi tanpa ijin kepolisian, jadi kau harus tetap dirumahmu" kata Jake.

Sunghoon mengangguk, setelahnya dia diantar pulang ke apartemennya yang cukup besar itu. Sebelum masuk ke unitnya, Sunghoon menatap pintu disebelah kanan dimana itu adalah unit apartemen milik Yeeun.

Sunghoon sudah tau pasti ketika mendengar berita kematian Yeeun bahwa dirinya akan dituduh sebagai pelakunya. Tapi, dia bersungguh-sungguh bahwa bukan dirinya yang membunuh Yeeun.

Tidak pernah terbesit sedikit pun diotaknta untuk membunuh patnernya itu, Yeeun dan Sunghoon memiliki hubungan yang sangat baik. Hubungan kakak dan adik yang sangat akur dan jarang bertengkar bahkan hubungan persaudaraan mereka lebih erat dari hubungan Sunghoon dan keluarganya sendiri.

Ya, karena nyatanya orangtuanya tidak menghubunginya atau bahkan sekedar mengirim pesan menanyakan keadaan putranya itu. Hanya adiknya saja yang menanyaakan keadaanya itu.

Merebahkan tubuhnya disofa ruang tamu, dirinya sangat lelah. Batin dan fisiknya sangat-sangat lelah saat ini. Yeeun, satu-satunya keluarga yang dia punya di kota besar ini sudah tiada, dan mirisnya dirinya dituduh sebagai pembunuh Yeeun.

Ponsel Sunghoon berbunyi, ternyata pesan dari Jake yang mengatakan akan datang sedikit terlambat dan hanya pengacara Sunghoon serta patner Jake yang akan datang lebih dulu.

Dirinya bangkit untuk menuju kamar, melemparkan ponselnya ke ranjang dan masuk ke kamar mandi.

+++

Di sisi lain, Jake tengah mengamati berkas hasil otopsi mayat Yeeun. Dan dia menyadari ada yang aneh dari hasil otopsi tersebut.

Dan dengan kekuasannya sebagai detektif senior walau dirinya masih muda, Jake masuk ke ruang otopsi untuk memeriksa mayat Yeeun sendiri.

Gotcha, Jake pun menemukannya. Ada goresan hitam disekitar bahu kiri Yeeun, Jake tidak tau apa itu tapi dia akan mencatatnya dibuku pribadinya karena dia tau kepolisian sudah disuap oleh seseorang untuk memalsukan hasil otopsi dan untuk memberatkan Sunghoon, Jake tau itu.

Setelahnya dia menemui patnernya, dia lebih tua daripada Jake tapi dia adalah junior Jake yang kini jadi patnernya.

"Hyung, aku menemukan sesuatu" katanya sembari menunjukan sebuah foto diponselnya, foto goresan hitam di mayat Yeeun.

"Sepertinya yang kita kejar ini bukan orang biasa" balasnta.

"Kau benar, aku pun memikirkan hal itu. Dan Heeseung Hyung, kita rahasiakan ini dulu karena aku curiga si pembunuh memiliki kaki tangan di kepolisian" kata Jake pada patnernya itu.

Lee Heeseung, patner Jake itu menerima sebuah kertas yang merupakan hasil otopsi. Dia membacanya dan setelah selesai dia menatap Jake yang mengangguk seolah menjawab pertanyaan yang bahkan tidak Heeseung ucap itu.

"Aku harus menemui seseorang, kau pulanglah kita lanjutkan besok" kata Heeseung.

"Iya Hyung, hati-hati"

Jake menerima kembali kertas hasil otopsi setelahnya dia menatap Heeseung yang pergi. Lalu dirinya pun membereskan barang-barangnya dan juga ikut pergi untuk pulang karena kantor pun sudah sepi sebab sudah jam 1 pagi.



Tbc

Cerita JakeHoon pertamaku. Disini Jake adalah dominan dan Sunghoon submisifnya. Kalo nggak suka yaudah pergi aja jangan nyampah.

Oke bye. See you.

Paipai

-nysi

28/9/21

[Jakehoon] Bloody Ice✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang