2. SMA Trisakti

127 92 128
                                    

Hola Cutie!

Oh ya, kalian tau cerita ini dari mana aja?

Happy Reading!

****

Mobil putih milik gadis ber netra Hazel itu memasuki kawasan SMA Trisakti, sekolah yang menjadi tempatnya untuk menuntut ilmu selama hampir 3 tahun.

Bersandar pada kap mobil sembari menunggu kedatangan para sahabatnya, setelah beberapa menit ia menunggu sebuah mobil berwarna merah memasuki gerbang SMA-nya. Turunlah tiga gadis cantik dari mobil itu dan berjalan menghampiri nya.

"Lama lo," ketus gadis itu.

"Kaya lo gak tau Letta aja Ay, dia kan lelet" ucap gadis lain bermuka jutek. Letta yang merasa nama nya disebut pun hanya menyengir kuda kepada Ayla.

Ya gadis itu adalah Ayla, Ayla Septha. Kalau gadis berwajah jutek tadi Kalanie Agnesia, si ketua ekstrakurikuler taekwondo di Trisakti.

Gadis yang di panggil Letta tadi Marletta Niorun si kalau ada apa-apa pasti heboh, oh yaa jangan lupakan satu lagi Candramaya Anely, anak English Club yang sabar banget, crewet juga sih.

Tapi sayang hari ini gadis itu tengah sakit gigi dan akan menjadi pendiam sepanjang hari, kalo kata Maya sih 'Lebih baik gue sakit hati dari pada sakit gigi'. Ada yang sama kaya Maya?

Mulai berjalan menyusuri koridor menuju kelas mereka, koridor terlihat masih sepi. Beberapa siswi yang lewat menyapa ke-empatnya, dan jelas hanya Letta yang menanggapi mereka Maya pun hanya menganggukkan kepalanya.

Jangan tanyakan dua orang lain-nya, Kala si jutek dan galak, Ayla yang emang agak sombong dan nggak peduli. 

"Muka lo kenapa, Ay?" tanya Letta, ketika ia menyadari ada memar di pelipis dan pipi kirinya.

"Biasa"

"Jangan sering-sering lah, Ay. Pikirin diri lo juga" kata Kala.

Ayla menatap Kala tajam, "Lo sendiri tahu alasannya, gue gak mau ingkar janji."

Mereka menghela napas, "Tapi gue yakin, dia juga gak mau lo kenapa-napa."

"Iyaa, gue bisa jaga diri. Gue kemarin ketemu lagi," ucap Ayla. Mereka menoleh, menatap Ayla dengan tatapan bertanya.

"Siapa?" tanya Maya.

Gadis yang ditanya itu terlihat mengedikkan bahunya, "Gue gak tahu pasti, cuma tahu namanya aja. Kanin"

Mereka mengangguk, mulai menaiki tangga untuk sampai ke kelas mereka dengan sesekali bercanda.

****

Seorang laki-laki yang tengah duduk di dekat lapangan bersama keempat temannya itu mengernyit ketika netranya melihat keempat gadis yag tengah tertawa dan berjalan menaiki tangga. Bukan keempatnya. Hanya, gadis yang ia temui tadi malam yang menjadi fokusnya.

Kaisar dan keempat temannya kini tengah menunggu bel masuk, yang sebenarnya bukan kebiasaan mereka. Ya, hari ini mereka datang tanpa terlambat kesekolah, tumben.

"Eh lo pada tau Ayla gak?" tanya Kaisar. Membuat teman-teman-nya yang tengah bercanda menatap laki-laki itu.

"Lo tanya siapa tadi, Ayla?" ulang Andreas.

"Heeh"

Bastien, laki-laki itu menjentikkan tangannya, "Siapa sih yang gak tahu Ayla. Ayla Septha si paralel juara satu seangkatan, anak olim, cantik, kaya, tapi rada angkuh sih"

Into ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang