Hola Cutie😘
Happy Reading!!
****
Ayla sudah sangat bosan dengan kelasnya saat ini, bukan lebih tepatnya saat ini ia sangat bosan dengan kelas exstrakurikulernya.
Gadis itu memang suka belajar terlebih matematika, tapi entah lah saat ini ia sangat malas untuk berpikir. Ia menoleh ke arah Kala yang terlihat serius dengan soal di buku tebal gadis itu.
Kelas hanya terisi lima orang untuk saat ini ia, Kala, dan tiga adik kelas. Teman-temannya yang lain bolos hari ini, tahu gitu Ayla ikut mereka aja.
Ayla mengangkat tangan kanannya, "Mr."
Guru laki-laki itu menoleh ke arahnya. "Ya Ayla, ada apa?"
"Izin ke toilet."
"Ya silahkan, jangan lama-lama ya."
Ayla langsung berdiri untuk keluar dari kelas, ia sempat melirik Kala, siapa tahu gadis itu ingin ikut. Tapi sepertinya tidak.
Ia berjalan menyusuri koridor atas, kelas-kelas lain pastinya sepi karena jam pulang sekolah pun sudah dari dua jam yang lalu. Ya sekarang jam 2 siang, yang artinya tiga puluh menit lagi ia akan pulang dari exstra.
Hari sabtu memang lebih awal pulangnya, anak Trisakti pulang jam 12.00 pm. Dan exstra olim berjalan selama dua setengah jam.
Ia berjalan ke arah pembatas dan menundukkan kepalanya ketika mendengar suara sepatu bersautan dan suara laki-laki yang mendominasi.
Ah, anak paskib sedang latihan. Ia sedikit heran, bukannya Anak Paskib extranya hari kamis. Ayla memusatkan pandangannya ke arah lelaki pemilik Netra Amber yang dengan sangat tegas memipin barisan.
Netranya terus menyorot lelaki itu, cara berjalannya, cara dia memberi aba-aba kepada pasukannya, dan semua gerakan lelaki itu yang terasa sempurna.
Ayla tersentak ketika Netra Amber itu bertemu dengan matanya yang masih menyorot lelaki dengan pakaian olah raga itu. Ayla sedari tadi terlalu fokus memperhatikan mereka dan memikirkan lelaki itu hingga tak sadar jika latihan mereka telah usai.
Kaisar tersenyum tipis ketika menangkap basah Ayla yang tengah memandanginya, ia mengambil botol air mineral dan meneguknya hingga tandas.
Keringat bercucuran di dahi bahkan lehernya, Kaisar kembali mendongak dan masih mendapati Ayla di atas sana, tapi pandangan gadis itu melihat ke arah lain.
Ia menunggu gadis itu hingga tatapannya kembali ke arahnya dan mengedipkan sabelah matanya.
Ayla yang mendapat serangan tiba-tiba dari lelaki itu pun langsung membalikkan badannya dan berjalan kembali menuju kelas.
Kaisar menggelengkan kepalanya dan terkekeh ketika melihat respon Ayla, anak-anak paskib perempuan yang mungkin jarang mendapati Kaisar tertawa-pun menahan napas.
Mereka tak akan berteriak histeris karena itu akan mengundang kemarahan ketua mereka, Kaisar Mahatma.
****
Ayla baru saja sampai di rumahnya, dan sama seperti lima hari yang lalu rumahnya masih sepi. Dan pastinya kedua orang tua Ayla belum pulang.
Huh, Ayla baru tahu jika 2 hari itu hari senin sampai sabtu. Ia mulai menaiki tangga untuk sampai ke kamarnya.
Kamar bernuansa abu-abu yang hampir setengahnya terisi dengan bonekah gajah milik Ayla. Gadis itu maniak gajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into It
Teen FictionMereka kenal, tapi tak dekat. Mereka tahu, tapi tak ingin tahu. Mereka, Ayla Septha dan Kaisar Mahatma. Bertemu dengan keadaan yang berbeda. Ayla Septha si gadis perfeksionis, angkuh, dan ambisius. Itu pandangan warga sekolah tentangnya. Tapi tida...