Hola Cutie😘
Oh ya, sebelum baca. Kalau kalian bingung, Chapter ini bukan terusan Chap 5 ya. Maksudku malam yang di cerita ini beda sama kelanjutan malam-nya Kaisar.
Happy Reading!!
****
Gadis dengan jaket denim berwarna hitam itu berjalan santai dengan tangan kanannya yang menenteng tas kain berisi makanan ringan yang ia beli di minimarket.
Langkahnya terhenti ketika melihat sesuatu yang tak beres di depannya, gadis itu menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.
Ia meletakkan tas belanjanya tadi di dekat semak-semak dan sedikit menyembunyikan-nya, ia tak ingin kehilangan makanan-nya dan nanti, akan ber-akibat ia yang harus membeli lagi.
"Ekhm!"
Gadis itu berdeham sedikit keras membuat atensi beberapa remaja yang tengah menggoda seorang gadis yang bisa ia pastikan umur gadis itu di bawahnya teralihkan.
"Ngapain lo pada?" tanya Ayla.
"Gak usah ikut campur, pergi lo!" gertak salah satu dari mereka.
"Kalian pikir, kalian keren kaya gitu," ujar gadis itu dengan menaikkan dagunya, angkuh.
Ia menarik lengan si gadis yang tubuhnya terlihat gemetar dan membawa gadis itu ke belakang tubuhnya untuk menghindarkan dari keempat remaja itu.
"Maksud lo apa kaya gitu, mau sok berani," kata salah satu dari keempat remaja itu.
Gadis itu terkekeh sinis. "Kalian gak ada kerjaan lain? apa coba untungnya nge-catcalling orang kaya gitu."
"Orang kita Cuma becanda," ujar salah satu dari mereka.
"Bercanda, gue gak salah denger? Gila ya lo pada," ujarnya, meninggi di kalimat terakhirnya.
"Mau lo apa sih, lagian dia juga yang ngundang," sahut remaja lainnya. Menunjuk gadis di belakang tubuhnya, ia menolehkan kepalanya untuk melihat gadis itu.
Celana jeans dan sebuah cardigan berwarna merah muda yang dalamnya memakai kaos berwana putih, ia menatap keempat lelaki itu tajam. "Buta mata lo?"
"Dia pakai pakaian kaya gitu aja masih bisa kalian catcalling. Lagian orang mau pakai apapun terserah mereka dan mereka-pun, pakai itu untuk diri sendiri bukan untuk kalian apalagi, apa kata lo tadi. Ngundang? Man lo-nya aja yang gak punya otak!" tambahnya dengan suara yang meninggi dan tangannya yang mengetuk kepalanya beberapa-kali."Banyak bacot lo," teriak salah satu dari mereka yang langsung memberi sebuah bogeman ke wajah cantiknya tapi sayang, ia lebih dulu tahu pergerakan itu dan langsung menangkisnya.
Ia memelintir tangan lelaki itu dan menendang perutnya, tubuh lelaki itu terhuyung dan jatuh ke tanah. Teman-temannya yang tak terima menggeram marah dan menyerangnya secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into It
Teen FictionMereka kenal, tapi tak dekat. Mereka tahu, tapi tak ingin tahu. Mereka, Ayla Septha dan Kaisar Mahatma. Bertemu dengan keadaan yang berbeda. Ayla Septha si gadis perfeksionis, angkuh, dan ambisius. Itu pandangan warga sekolah tentangnya. Tapi tida...