02 - Lusuh

232 45 7
                                    

ryodyary's story

•••

"ARYYYYYY!!!!" teriak Widi lantang dari dalam Rumah sederhana miliknya yang baru saja lunas tahun kemarin. Hari itu cuaca sedang tidak menentu. Payungnya menjadi saksi bisu betapa lebatnya hujan malam ini.

"UDAH KAKAK BILANG KALAU HABIS DARI LUAR TUH PINTUNYA DI TUTUP!" omel Widi yang emosi sesaat setelah mengetahui adik laki-lakinya itu sudah melanggar janji palsunya, lagi.

Janji untuk selalu menutup pintu Rumah ketika habis dari luar. Namun, sepertinya Ary si pelupa itu melupakan lagi janjinya.

Iya. Ary.

Dia adalah Ary, adik laki-laki sekaligus satu-satunya keluarga Widi yang masih tersisa hingga kini.

Ethan Aryan nama lengkapnya. Usia 27 tahun dan belum menikah sampai detik ini. Ralat. Jangankan menikah, pacar saja Ary tak punya dan jangankan pacar, dekat dengan wanita saja Ary juga TAK PERNAH.

Menyedihkan memang.

Tetapi tidak menurut pria itu. Ary malah menikmatinya. Ary menyukai kelajangan yang masih Tuhan beri hingga kini. Bukan tanpa sebab, tentu karena Aryan terlalu sering mendengar curhatan teman-teman sebayanya yang sudah menikah dan sudah memiliki anak.

Betapa merepotkan dan menyebalkannya hal itu adalah hal yang terus terngiang di dalam pikiran Ary. Widi juga sering kali tertawa geli ketika Ary sudah menggerutu padanya jika Ary tak ingin jatuh cinta dan memiliki anak terlebih dahulu selayaknya teman sebaya. Widi hanya bisa pasrah jika memang itu keputusan milik sang adik.

Ditambah dari masih duduk di taman kanak-kanak sampai SMA, Ary selalu bersekolah di sekolah khusus pria.

Yang membuat Ary menjadi semakin susah untuk berdekatan dengan wanita.

Widi sebagai seorang kakak memaklumi hal itu. Widi tahu jika adiknya seperti ini juga karena dirinya sendiri yang dulu tak ingin menyekolahkan Ary di sekolah umum.

Sejak hari itu, Widi hanya berharap bahwa suatu saat nanti Ary bisa bertemu dengan wanita pujaannya. Ya walaupun itu adalah hal paling mustahil untuk saat ini.

Karena Ary yang masih mementingkan pekerjaannya sebagai seorang perawat.

"Maaf, Kak. Lupa," kata Ary pada Widi yang baru saja keluar dari kamar akibat mendengar teriakan lantang milik sang kakak yang lebih pendek darinya itu.

"KOK BASAH BAJU KAMU?!!!" pekik Widi saat melihat baju milik Ary yang basah.

"KAMU DARI MANA?!" introgasi Widi yang gemash dengan sikap semberono adiknya.

Widi juga tak berhenti mengusap-ngusap baju Ary dengan kedua tangannya. Untuk memastikan apakah kaos itu benar-benar basah atau tidak. Haduh Ary...

"Hehehe," ucap Ary cengengesan. Tak lupa menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ary lagi buru-buru banget, Kak. Makanya tadi kena hujan," jawab Ary lalu menatap sedih kaos basah miliknya.

"Kamu darimana emangnya?!" tanya Widi. "Hujan-hujan begini???!" sungutnya keras.

"Dari fotocopyan bentar," jawab Ary.

A Little Cup And Tea ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang