28. The Day

5.6K 883 25
                                    

28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. The Day

Setelah tadi ditinggalkan Hinata sendiri di meja makan, Sasuke tersenyum tipis menatap pecahan cangkir di lantai. Akhirnya, akhirnya saat ini tiba juga--saat dimana gadis itu menyadari perasaannya pada Sasuke.

Sasuke melirik pada beberapa pelayan yang sepertinya datang karena mendengar keributan tadi, mungkin saja mereka menyaksikan keributan tadi. Tangan Sasuke terangkat memberi isyarat pada para pelayan agar membersihkan pecahan cangkir itu.

Setelah itu dia beranjak pergi dari sana dan melangkah menaiki tangga menuju lantai atas. Tak butuh waktu satu detik untuk Sasuke langsung berada di kamar Hinata. Lelaki itu terdiam di tengah ruangan memandangi sosok Hinata yang tertidur dengan posisi duduk meringkuk di balik pintu.

Ah, gadis ceroboh ini--mengapa dia malah tertidur dengan posisi seperti itu di atas lantai. Tubuhnya bisa saja menjadi sakit saat bangun nanti.

Dengan tenang Sasuke mendekati Hinata, mengangkat tubuh mungil itu dalam gendongannya dan membawanya menuju ranjang. Sasuke membaringkan Hinata di atas ranjang dengan hati-hati.

Tak lupa menaikkan selimut hingga ke batas dada sang gadis. Sasuke tersenyum tipis, duduk di sisi ranjang dan menatap Hinata dalam diam. Teramat perlahan udara berembus melalui celah kecil di antara belahan bibirnya yang ranum, wajah gadis itu sedikit sembab, ada jejak air mata di pipinya.

Sekarang Sasuke tak akan memaksa Hinata untuk mengingat semuanya, Sasuke tahu itu bukan perihal yang mudah. Dia tak akan memaksa Hinata. Cukup dengan Hinata yang menyadari perasaannya saja sudah membuat Sasuke bahagia.

Apapun itu yang terpenting dia tidak akan kehilangan Hinata untuk yang kedua kali-nya. Sasuke akan mempertahankan Hinata apapun yang terjadi, jika ada yang berani mengambil Hinata darinya, Sasuke tak akan segan-segan untuk memisahkan kepala dari tubuh mereka. 

Hinata ibarat cahaya untuk kehidupan Sasuke. Dulu semuanya terasa suram, gelap dan menyakitkan. Sasuke merasa begitu sepi dan sendiri. Namun semenjak kedatangan Hinata dalam hidupnya, dunia Sasuke seolah mulai menunjukkan warna-warna indahnya.

Terutama saat gadis itu menyadari kehadirannya dan mereka semakin dekat, seolah semua penantian Sasuke tak sia-sia. Dia selalu mengamati kegiatan gadis itu sejak kecil. Ya, dia yang dijuluki sang iblis kegelapan tertarik pada sang putri Hyuga yang begitu cantik dan lemah lembut.

Sasuke tak pernah begitu menginginkan seseorang sebagaimana dia menginginkan Hinata. Dia ingin Hinata menjadi bagian dari hidup kelam Sasuke.

Sasuke tahu orang-orang mungkin berfikir jika Sasuke yang kelam, suram dan gelap tidak pantas untuk Hinata yang begitu suci, putih dan bersih. Bagaimanapun kegelapan dan cahaya tak akan mungkin bersatu. 

Diibaratkan jika Sasuke adalah kegelapan malam dan Hinata adalah sang bulan. Namun sekali lagi Sasuke berfikir, bukankah bulan tak akan menunjukkan cahaya-nya yang begitu cantik tanpa gelapnya malam ?

White Lotus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang