Ke esokan harinya...
Jam telah menunjukkan jam 6.40 pagi, Mila sudah mulai membuat banyak kue basah yang beraneka ragam.
Dengan bersenandung semakin membuatnya bahagia karena memasak adalah hobinya."Kak Rylla makan dulu!" panggilnya dengan keras agar Rylla bisa mendengarnya.
"Morning bumil," sapa Rylla yang langsung duduk di bangkunya.
"Morning kak."
"Kamu mau jual kue-kuenya dimana?" tanya Rylla.
"Di toko-toko atau keliling kak," jawab Mila.
Rylla mendelik. "Heh! Gausah ngada-ngada! Kamu ini lagi hamil gak boleh terlalu kecapekan," peringat Rylla.
"Terus gimana dong kak?" Mila menunduk lesu.
"Nanti aku bantuin jualin di rumah sakit, oh ya kamu titipin sebagian ke toko yang dekat sini aja," saran Rylla.
"Ide bagus tuh kak," angguk Mila antusias.
Selanjutnya mereka makan dalam diam.
Mila mulai mendatangi beberapa toko yang dekat, dan kuenya diterima oleh mereka meski ada dua toko yang menolaknya.
"Mampir ke taman dulu kali ya siapa tau ketemu leo," gumam Mila yang mana dia berada dekat dengan taman sehabis pergi dari toko tadi
Ia melingak-melinguk mencari keberadaan leo, namun tak kunjung juga didapatinya.
"Yah Leo gak kesini kali ya." Ia mengembuskan napas kecewa.
Duduk di bangku taman seperti kemarin sembari menikmati keindahan taman serta suasana taman membuat hati Mila tentram.
Lagi dan lagi dia melihat keluarga kecil yang sangat membuat iri.
Yah yang lakinya irit senyum itu loh."Kalau kamu cowo semoga seganteng mas itu ya," ucap Mila sembari mengelus perutnya.
.
Maaf pendek dulu kita rehat .
Lagi ga enak badan huhuhu
Terimakasih sudah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Pecahan kaca
General Fictionkarena kejadian malam itu hidupku hancur berantakan. banyak cacian ku dapatkan, serta pelecehan meskipun hanya dalam bentuk ucapan. karena kejadian malam itu pula aku kehilangan sosok ibu yang sangat ku sayangi. namun, Tuhan itu maha pengasih lagi m...