08

1K 156 15
                                    

Hari hari berlalu dengan damai, Diswara mulai menerima kehadiran mas Panji sebagai pengawal Taka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari hari berlalu dengan damai, Diswara mulai menerima kehadiran mas Panji sebagai pengawal Taka.

Ya walaupun terkadang Diswara merasa risih melihat mas Panji yang selalu berada di dekat Taka.

Kecuali di sekolah mas Panji tidak mengikuti Taka sampai ke sekolah. Tanpa bodyguard di sekolah pun sudah banyak orang yang mengawasi kegiatan Diswara dan Taka.

Sebenarnya ini tidak lebih baik dari pada vas bunga yang setiap malam mencium keningnya. Tapi setidaknya darah Diswara tidak akan terbuang sia sia lagi untuk saat ini.

"Diswara lo gk masuk kelas?"

Rafa mencari Diswara sedari tadi, dan ia ingat jika Diswara memiliki tempat untuk bersantai yaitu halaman belakang sekolah yang jarang di kunjungi siapapun selain Diswara sendiri.

"Udah bel?" tanya Diswara enteng.

"Ya udahlah dari tadi, klo blm gw gabakal nyari lo."

"Lah trus kenapa lo malah nyari gw?"

"Lo blm masuk kelas, bu Paula nyuruh gw buat nyari lo."

"Oalah, balik sono bilang aja lo gk nemu gw."

"Dih rajin banget."

Rafa pun ikut duduk disamping Diswara. Diswara yang melihatpun terkejut.

"Lo mau ngapain."

Rafa tertawa pelan.

"Lo kira gk cape jalan dari kelas ke sini," ucap Rafa.

"Jadi?"

"Ya gw jga mau nyantai dlu klii."

Diswara diam Rafa pun juga sama.

"Muka lo pucet Dis?"

"Hah pucet gmna?"

Rafa mengeluarkan ponselnya membuka aplikasi kamera dan menyuruh Diswara untuk melihat.

"Kurang filter ni kamera, muka gw gpp cuma kameranya kebangetan."

"Tapi lo liat lagi cba Dis itu bibir lo gk berwarna."

"Lupa pake lipen gw Raf," ucap Diswara santai.

"Jangan ngelawak anjir gw serius."

"Gw jga serius elah, santai aja gw gpp."

Tipuan? Sedikit

Tiba tiba saja pusing melanda Diswara. Dia berusaha membuat Rafa tidak khawatir terhadapnya.

Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya, oh ayolah mohon tahan dulu sebentar.

"Dis..Diswaraa."

Rafa menggoyangkan tubuh Diswara, ia mulai khawatir dengan temannya.

"Eh kenapa kenapa?"

"Fiks lo lgi kurang sehat, gw ajak ngobrol lo gk denger."

Diswara | Doyoung KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang