Aku mau nanya ke kalian nih
Kalau kalian di benci banyak teman dan keluarga. Apa yang kalian lakukan?
Jawab ya^^
====================================
"Apa dengan cara aku mati mereka semua akan bahagia? Sepertinya iya :) " —
Renatta—————°°—————
Rumah megah berwarna abu-abu muda itu sangat ramai. Banyak mobil terparkir rapi di halaman rumah itu. Banyak pasangan muda yang masuk ke sana dengan saling mengobrol dan bergandengan tangan.
Motor dari sang ojol pun berhenti tepat di depan rumah megah itu.
Satu gadis berbalut dress hitam selutut itu melepaskan helm yang berada di kepalanya dengan hati-hati takutnya rambutnya berantakan. Lalu membayar kepada ojol tersebut .
Setelah itu si gadis ber-dress hitam selutut itu masuk ke dalam rumah megah itu dengan seorang diri.
Indera pendengarannya menangkap suara yang berasal dari mic itu. Dia rasa acaranya sudah ingin dimulai. Lantas ia mempercepat langkah kakinya.
Banyak sekali yang menatap dirinya heran. Gadis itu pun risih dengan tatapan orang-orang itu.
"Eh, liat. Itu bukannya si Renatta? Gila beda bnaget penampilannya"
"Eh iya. Kok cantik sih?"
"Iya juga. Cantik ternyata kalau di gerai rambutnya"
"Dih, masih cantikan gue dari dia"
Gadis itu menundukkan pandangannya karena takut dengan cibiran orang-orang. Ia benar-benar bingung harus kemana. Pasalnya dia tidak mempunyai teman disini.
Gadis itu menatap kesana kemari. Dan tak sengaja melihat ada si pemilik acara ini—Resila. Gadis itu pun melangkahkan kakinya menuju Resila yang sedang asyik mengobrol dengan sekumpulan anak laki - laki.
"Hai kak. Selamat ulang tahun ya," ucapku memberikan ucapan selamat ulang tahun beserta menyodorkan kado ke gadis itu.
Resila menoleh ke arahnya dan tersenyum miring menatap tak percaya padanya.
"Cih! Dateng juga rupanya," ujar Resila dengan tatapan remehnya.
"Eh, cantik banget si Rena, " kedua teman Resila berbisik-bisik di belakang tubuh Resila. Membuat gadis itu mendelik kesal.
"Apa kata lo? Coba ngomong sekali lagi!" tegur Resila tak terima dengan ucapan kedua temannya.
Kedua temannya diam. Enggan menjawab ucapan Resila.
Sekumpulan anak laki - laki itu menoleh ke arah Renatta dengan tatapan tak percaya. Seratus persen penampilan Renatta malam ini sangat berbeda dengan penampilan di sekolah.
Biasanya, gadis itu ketika di sekolah tidak sama sekali memakai bedak atau lipstik sekalipun seperti kebanyakan anak remaja sekarang. Kalau di sekolah Renatta selalu menguncir rambutnya ke bawah. Gadis itu tidak suka menggerai rambutnya. Karena akan mengganggu belajarnya. Sedangkan malam ini. Penampilannya sangat-sangat berbeda. Bagaimana tidak? Rambut panjang yang ia gerai menjuntai bebas ke bawah. Dress hitam yang terlihat megah sangat pas dengan kulit putihnya dan sedikit make-up pada wajahnya. Natural tapi sangat elegan karena dress yang ia kenakan.
Resila menatap kesal pada penampilan Renatta pada malam ini. Perhatian orang-orang kini tertuju padanya. Membuat Resila menggeram kesal.
Tiba-tiba saja raut wajah Resila berubah menjadi senyuman licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BROKEN [ REVISI ]
Teen Fiction"Apakah aku enggak boleh bahagia? Setiap aku ingin bahagia, pasti ada aja yang menghancurkan kebahagiaanku," Renatta Verlion "Lo harus bahagia, lo enggak boleh sedih. Tenang, ada gue disini. Bahu gue siap buat jadi sandaran ketika lo rapuh, telinga...