Ada manusia yang ingin aku peluk, tetapi sepertinya itu tak bisa lagi yaitu Ayah:(
-Renatta
💔💔💔
Sebuah mobil Lamborgini berhenti di sebuah rumah seseorang. Pintu mobil pun terbuka, menampakkan seorang laki-laki yang turun dari mobil tersebut dan membuka pintu mobil satunya lagi, seorang gadis keluar dari mobil tersebut juga dengan di bantu oleh laki-laki tersebut.
"Enggak usah di bantuin, kak. Aku bisa sendiri kok," ujar Renatta menolak bantuan dari laki-laki itu.
"Beneran? Yaudah." jawab Albara dengan pasrah.
Gadis tersebut membuka pintu rumahnya dan menyuruh laki-laki itu untuk mampir dulu ke rumahnya.
"Assalamualaikum," ucap gadis itu mengucapkan salam, tetapi tidak ada yang menjawab salamnya.
"Yaudah, kak duduk dulu. Mau minum apa, kak?" tanya Renatta, berniat menawarkan minuman pada Bara.
"Lu mau buatin gue minum?" tanya Bara dan gadis tersebut mengangguk.
"Gak usah, gue aja yang buatnya. Lo kan baru sembuh, masa mau buatin gue minum." laki-laki itu mencegah Renatta ketika hendak menuju ke arah dapur.
"Yaudah, kalo gitu aku ke atas dulu ya, kak." pamit Renatta pada Bara.
---------------
Gadis itu keluar dari kamarnya dan berniat menuju ke dapur. Ketika ia sampai di dapur, ia dikejutkan dengan pemandangan yang membuat hatinya mendadak sakit. Disana, ia melihat laki-laki yang ia suka bersama saudaranya sedang berduaan, jarak mereka sangatlah dekat.
"Aku mohon tuhan.. Jangan ambil lagi, aku mau ngerasain bahagia sekali aja." ucapnya pelan, membuat keduanya menoleh ke sumber suara itu. Ia langsung pergi dari dapur tersebut menuju keluar rumah.
Laki-laki itu tersadar akan jarak dirinya dan perempuan didepannya ini dan segera ia menyusul seseorang yang tadi melihat kejadian tadi. Ia mencari keberadaan seseorang itu, dan tak sengaja ia melihatnya berada di pinggir kolam renang, segera ia menghampirinya.
"Gue cari kemana-mana gak ada, ternyata ada disini." ia bersuara dan seseorang yang ia ajak bicara hanya diam tak menjawab ucapannya.
"Gue... Mau tanya dong? Lo tadi kenapa pergi?" tanya laki-laki itu pada gadis itu yang masih berdiam menatap air kolam renang tersebut. Jujur saja, gadis itu tak tau kenapa hatinya tiba-tiba sakit ketika melihat laki-laki yang ia sukai bersama dia (?).
Ia tersadar jika dirinya tak pantas untuk marah pada Bara, toh dia bukan siapa-siapanya Bara.
"Lo gakpapa kan?" ujar Bara sambil memegang bahu Renatta, membuat gadis itu seketika menoleh.
"Gak, enggak apa-apa kok." jawab Renatta dengan senyum tipisnya.
"Itu tadi siapa nya elu? Adik elu ya?" tanya Bara penasaran. Renatta hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Dibalik dinding ada seseorang yang sedang mengintip mereka, ia tersenyum smirk ketika ia mengetahui jika laki-laki itu adalah teman dekat saudaranya.
"Gue gak bakal biarin lo bahagia. Gue bakal rebut apa yang menjadi milik lo, gue gak bakalan sudi liat lo bahagia." gumam seseorang yang dibalik dinding itu dan segera pergi dari tempat ia berdiri.
**
"Yaudah, gue pulang dulu ya." pamit Bara pada Renatta.
"Iya, kak. Hati-hati ya," ucap Renatta.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BROKEN [ REVISI ]
أدب المراهقين"Apakah aku enggak boleh bahagia? Setiap aku ingin bahagia, pasti ada aja yang menghancurkan kebahagiaanku," Renatta Verlion "Lo harus bahagia, lo enggak boleh sedih. Tenang, ada gue disini. Bahu gue siap buat jadi sandaran ketika lo rapuh, telinga...