C H A P T E R 13

84 46 13
                                    

Kalian tidak akan pernah tahu, bagaimana sulitnya melupakan masalalu

-Renatta

🍃

Sinar matahari masuk menelusup lewat cela-cela jendela membuat gadis yang masih setia tidur itu terusik karna silaunya cahaya matahari.

"Hoamm... Jam berapa ini?" gumam Renatta seraya mengucek matanya lalu ia melihat jam di atas nakas. Seketika ia terkejut, segera ia bangun dan berlari menuju kamar mandi.

***

Kini ia sudah rapi dengan seragamnya. Ia bercermin, melihat pantulan tubuhnya dicermin lebar yang terpasang di dinding. Ia tersenyum lebar, ia melirik ke meja riasnya dan seketika terlintas sebuah ide. Segera ia melangkahkan kakinya menuju meja riasnya.

"Udah lama aku enggak pake ini," ujarnya seraya memegang sebuah liptint ditangannya yang tiga hari lalu ia beli, ia melangkahkan kakinya kembali ke sebuah cermin. Ia mengoleskan liptint tersebut ke bibir tipisnya, biasanya ia hanya memakai lipgloss agar bibirnya tak kering.

Setelah ia mengoleskan liptint ke bibirnya, ia meletakkan kembali ke tempat semula.

"Terus pake apa lagi ya?" gumamnya, "Oh iya, Mascara." Serunya seraya mengambil benda tersebut, ia mengaplikasikan Mascara tersebut di bulu mata lentiknya.

"Selesai," ujarnya dengan girang, lalu ia mengaca dirinya dicermin.

Seketika ia teringat akan bayangan masalalunya membuat ia menggelengkan kepalanya dan kembali menghapus liptint itu secara kasar dari bibirnya dengan raut wajah ketakutan.

"Gak! Jangan!" ia menggelengkan kepalanya seraya menutup mulutnya untuk menahan tangisnya. Langkah kakinya perlahan mundur sehingga kakinya mentok pada sebuah kaki ranjang. Ia terduduk di atas kasur, dengan tatapan kosong. Bulir demi bulir air mata terus berjatuhan, ia terisak. Ia dengan sekuat tenaga untuk melupakan masalalunya dan kini masalalunya kembali menghantui dirinya, dadanya naik turun.

"Kenapa bayangan masalalu itu datang kembali lagi?" gumamnya dengan nada sendunya.

"Tuhan.. Bantu aku untuk melupakan kembali masalalu itu, aku mohon.. Aku enggak mau mengingatnya kembali," ia terus-terusan bergumam dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

Ia kembali tersadar lalu menyeka air matanya. Ia melihat jam yang melingkar di lengannya, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Ia tak perduli jika dirinya akan dihukum karena terlambat.

Langkahnya gontai menelusuri jalanan dan berhenti disebuah halte untuk menunggu Bus.

Ia terus melamun, menatap jalanan dengan pikiran kosong. Sehingga ia tidak sadar jika ada sebuah motor ninja yang sudah berhenti di depan Halte tersebut.

Seseorang pemilik motor ninja itu turun dari motor tersebut, meletakkan helm di atas motor lalu menghampiri gadis tersebut yang sedari tadi diam melamun.

Laki-laki itu duduk disebelahnya, "Ekhem. Lo kenapa melamun?" tanya Bara.

Ya. Seseorang pemilik motor itu adalah Bara.

Renatta menoleh dan kembali menatap kedepan, seperti orang terhipnotis.

Bara mengernyitkan dahinya
'Dia kenapa?' Batin Bara bertanya-tanya.

"Atta! Lo kenapa sih? Kayak gak ada semangat hidup gitu?" ucap Bara dengan menepuk bahu gadis itu.

"Aku gakpapa, kak." ucap Renatta dengan suara pelan tidak bersemangat. Gadis itu kembali melamun.

I'M BROKEN    [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang