08.

203 20 0
                                    

sudah tiga hari eric masih berkeliaran di sekitaran kota untuk mencari tempat untuk ia tinggal sementara.
waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. kota sudah sunyi dari keramaian hanya di terangi beberapa lampu jalan menyala.

eric terus menggayuh pedal sepeda nya entah ke arah mana ia harus tuju. tidak mungkin jika ia harus kembali dengan menceritakan semua kejadian masa lalu nya kepada sunwoo? sudah di pastikan eric tidak akan di terima baik lagi oleh teman nya itu.

lalu, eric teringat akan sanha. bagaimana kabar nya sekarang? hal ini membuat kepala nya sedikit berat. eric khawatir sesuatu akan terjadi kepada sanha akibat ulah nya ini.

eric memasuki gang sempit pemukiman-pemukiman. memberhentikan laju sepeda nya dan menyandarkan bahu ke tembok dingin entah rumah siapa itu.

sendiri, sepi, sunyi, gelap, hanya di terangi lampu jalan di ujung gang sempit itu membuat pikiran nya makin runyam.

eric terbengong mendengar tapak kaki berjalan mendekati nya. awal nya ia tidak menengok ke arah belakang, hanya saja rasa penasaran nya bergejolak. suara itu makin mendekat membuat nya panik. dari lubuk hati nya berkata yang bukan-bukan dengan orang yang sedang berjalan cepat ke arah nya.

tanpa babibu, eric meninggalkan sepeda nya di dalam gang sempit itu. ternyata benar dugaan nya, dua orang polisi mengejar ke arah nya. eric tidak tahu, mengapa mereka tahu keberadaan nya ini.

ia mulai memasuki gang-gang seperti labirin. berharap agar polisi yang sedang berpatroli ini tidak mengetahui keberadaan nya.

"sung, udah. gue capek" jinyoung berucap sembari mendudukan diri nya di atas tanah aspal yang dingin. nafas nya benar-benar sesak disaat seperti ini.

han jisung yang melihat nya hanya berdecih pelan lalu mengambil ponsel nya yang berada di saku celana nya. ia pasti menelpon renjun untuk ikut membantu nya.

beberapa menit mereka terdiam, lalu melanjutkan berjalan kaki menuju mobil yang terparkir di depan gang. suara barang terjatuh terdengar dari arah depan. eric panik karena kunci kamar kost nya terjatuh yang membuat suara nyaring terdengar.

sontak kedua nya berlari mengejar ke mana arah nya pergi. jinyoung berharap, renjun sudah berada tepat di depan untuk menjaga sekitar sana karena hanya itu jalan keluar dan masuk satu-satu nya.

perasaan eric sudah sangat kalut, ia ingin saja menyerahkan diri ke kantor polis. namun, ia ingin melihat ibu nya dan mengucapkan maaf untuk terakhir kali nya.

eric tepat berada di ujung gang terengah mendengar suara sirine dari dua mobil polisi. benar saja, eric menyerahkan diri kepada sesosok di depan nya. ya memang, eric sudah tidak tahu harus kemana lagi. mungkin memang alur hidup nya seperti ini setelah ia melakukan hal-hal yang melanggar di negara nya itu.

tangan eric di borgol dengan borgol besi. ini pertama kali bagi nya. rasanya sudah tidak karuan lagi. lalu, eric di masukan ke dalam salah satu mobil yang terparkir rapih.

tepat di samping tempat kejadian itu, terdapat jeno serta jaemin yang baru keluar dari toko buku. jaemin menautkan alis dengan perasaan penasaran tentang apa yang di lihat nya ini.

jaemin sehabis dari toko buku karena membeli beberapa buku untuk di taruh di panti asuhan. ini baru rencana, mungkin disaat dirinya tidak di landa pekerjaan kantor. ia akan menyempatkan diri ke tempat panti asuhan.

mereka berdua melihat renjun berpapasan mata tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. jeno dan jaemin tidak mau ambil pusing tentang hal yang tidak penting ini bagi nya.

jeno dan jaemin masih mematung mencerna segala situasi yang berada tepat di hadapan mereka ini. sampai, kedua mobil polisi itu melaju jauh meninggalkan mereka berdua di depan toko buku dengan keadaan mematung.

"ayo pulang, udah malem" akhirnya, suasana terpecah karena adanya suara jeno. jaemin hanya menyahuti dengan anggukan.

mobil jeno belum berjalan. suara musik terdengar di dalam mobil jeno. benar saja, musik yang di berikan oleh jaemin membuat suasana hati nya yang lelah menjadi ada gairah baru yang mendatangi nya, ya walau sudah malam. namun, rasanya berbeda dengan nya yang berada di kantor menatap tumpuk-tumpukan berkas dari klient.

jeno membuka suara nya lagi "lagu lo bikin gue tenang" jeno menutup mata nya, merasakan berbagai macam rasa tenang menimpa kepala nya. jaemin hanya berdehem pelan saja untuk menanggapi jeno dengan mode seperti ini.

sttt brukkk

"ASTAGA"

jaemin membulatkan mata nya melihat kejadian yang baru ia lihat. membuat jeno sontak kaget mendengar suara jaemin memasuki telinga nya.

kerumunan mulai berdatangan, melihat apa yang terjadi. tanpa memperdulikan jeno yang masih terdiam di dalam mobil nya, jaemin langsung membuka pintu mobil jeno.

jeno pun ikut menyusul jaemin memasuki kerumunan beberapa warga yang terganggu dari tidur nya itu.

jaemin menelpon ambulance untuk datang ke tempat yang ia berpijak saat ini. rasa khawatir mengguncang diri nya sendiri.

jeno datang dengan wajah pensaran, menatap objek yang tengah menjadi tontonan orang-orang di sekitar. seketika jeno teringat sesuatu yang membuat kepala nya di landa rasa trauma.

DEFEAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang