04.

271 29 0
                                    

suara petir menyambar hebat malam ini, di sertai hujan yang turun dengan lebat. eric terus mengayuh sepeda nya memikirkan suatu tempat yang bisa ia singgahi sementara.

satu hal yang mendarat di atas otak nya, kost an sunwoo.

tok tok tok

pintu yang di ketok eric menghadirkan kedatangan di balik pintu, sunwoo teman eric semasa sekolah. sunwoo yang melihat eric dengan keadaan basah di sekujur tubuh nya terkaget mendengar detak jantung eric yang begitu cepat di dengar oleh telinga nya.

"ya ampun ric, lo kenapa?" sunwoo melebarkan pintu agar eric bisa masuk ke dalam kost an nya.

"nanti gue ceritain sun"

sunwoo tidak menjawab, ia langsung berjalan menuju lemari lalu mengambil selimut doraemon serta beberapa pakaian untuk menggantikan baju basah eric. "ini, ganti baju aja dulu" tanpa aba-aba eric langsung menuju ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaian nya disana.

sembari menunggu eric berganti baju, sunwoo sedang memasak dua bungkus ramyeon beserta telur dan sayur sayur yang terdapat di kulkas nya.

sunwoo masih bertanya-tanya kenapa eric bisa sempat datang ke kost an nya hari ini. terakhir eric main dengan nya adalah awal sunwoo pindahan ke kost an.

mereka berdua jarang sekali memberi kabar, dari sosmed atau yang lain nya. padahal satu sama lain mempunyai akun sosmed yang saling mengikuti. oh iya, sunwoo pernah mengingat eric pernah mengabari nya kalau eric mendapat pekerjaan entah di kota mana. sontak, ia senang mendengarkan eric bercerita begitu antusias, berharap teman nya ini dapat menyelesaikan perguruan tinggi nya dengan cepat.

sunwoo sudah selesai memasak, kemudia ia mengambil meja kecil dan menaruh satu panci senang berisi dua posri ramyeon untuk makan mereka. bertepatan pula dengan eric yang keluar dari kamar mandi.

indra penciuman eric tertuju pada panci sedang sudah berada rapih di atas meja. "sini, makan dulu. lo pasti belum makan" ucap sunwoo sembari mengambil sendok serta sumpit.

eric yang mendengar nya hanya mengangguk iya, jika ia belum makan sedari pergi dari kost an nya.

rasa kuah ramyeon begitu menyengat disaat hujan turun dengan hebat di luar sana. eric dapat membayangkan bagaimana jika ia masih berada di luar sana, sungguh hal yang tidak ia inginkan untuk kabur saat hujan deras.

topik pembicaraan dibuka oleh sunwoo. "kenapa lo ga bilang kalau udah sampe seoul?"

"gue lupa sun, gatau kenapa gue kepingin aja dateng ke kost an lo" sunwoo yang mendengar itu langsung tertawa kecil menepuk-nepuk meja kecil di depan pandangan nya.

"gimana kerjaan lo? betah nggak?" sunwoo kembali menanyakan sesuatu itu lagi. membuat eric terdiam beberapa saat. mencoba mencerna tiap kalimat yang terlontar dari laki-laki di hadapan nya ini.

"ga betah, makanya gue kesini buat cari kerjaan yang sekira nya cocok sama gue" sunwoo mendengar ucapan yang terlontar dari eric langsung terdiam. jujur, mata eric terlihat lelah seakan-akan banyak nya pikiran yang mendera di dalam kepala nya.

"gue boleh kan tinggal sementara disini? kalau gue udah dapet kerjaan. gue bakalan cari kost lain kok" suara eric membuat pikiran cemas sunwoo buyar hilang entah kemana. "boleh boleh, gue takut sendirian di sini" sunwoo menjawab cepat tanpa berfikir panjang.

menatap langit gelap malam dan hanya di terangi bulan yang cahaya nya agak redup, eric berdiri di balkon menghembuskan nafas berat nya. mengeluarkan bungkus rokok yang berada di kantong celana pendek nya. mengambil satu batang rokok lalu menyalakan nya dengan korek.

rasanya asap yang menghembus ke langit itu membuat satu masalah nya hilang, tetapi tidak masalah yang satu ini. membuat isi kepala nya kusut tidak tau bagaimana cara ia menangani nya.

tanpa sepengetahuan eric, sunwoo berjalan mendekat menghampiri eric lalu memukul pela bahu nya. "jangan kebanyakan nyebat, sayangi diri lo sendiri" eric hanya membalas dengan senyum kikuk nya.

"kenapa? lo ada masalah?" sunwoo mendekatkan wajah nya kepada eric.

"banyak"

helaan nafas berat eric yang dapat di dengar jelas oleh sunwoo membuat sunwoo tambah khawatir. "ayah gue udah ga ada lima tahun yang lalu, gue baru ke makam nya kemarin" sunwoo membulatkan mata nya tidak percaya.

"loh, gue kemarin ketemu boka-"

"ayah gue ada dua"

sunwoo makin tidak bisa berkata kata lagi setelah ini, ia hanya mendengarkan eric bercerita banyak hal tanpa berkomentar satu pun.


"gue punya kakak laki-laki, gue mau cari tahu dimana dia. gue ga yakin bisa nemuin dia dalam waktu dekat. ibu gue udah makin tua, gue pengen kakak gue yang jaga ibu setelah gue" lagi-lagi eric menghembuskan asap rokok nya ke langit, seperti ia ingin memberitahu kenapa malam apa yang ia rasakan sekarang.

"lo ga ada niatan buat-" sunwoo memberhentikan ucapan nya saat eric menatap nya tajam. seperti nya eric tahu apa yang akan di katakan sunwoo selanjutnya.

satu batang rokok nya sudah habis, seperti nya sudah cukup bagi nya menceritakan kepada langit tentang semua keadaan nya malam ini. sunwoo langsung merangkul bahu satu-satu nya teman di samping nya ini.

"semua bakalan baik-baik aja kok ric. percaya deh"

sunwoo mengelus bahu eric dan berharap eric tidak akan melakukan hal yang berada di pikiran nya sekarang ini.

DEFEAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang