JUU-ICHI

567 129 26
                                    

"Untuk beberapa hari ini pastiin Yoshi jangan pergi sendirian, kalian juga harus hati-hati bisa aja pelaku nya ganti target." Ujar Hyunsuk

Tadi Hyunsuk menyuruh mereka berkumpul di ruang tengah, kecuali Junkyu karena dia masih menemani Asahi di rumah sakit. Mereka semua mendengar dengan khitmat perkataan Hyunsuk.

"Pertanyaan gw tu orang dapat nomor kita darimana?" Tanya Junghwan

"Bisa aja dia ngelacak nomor kita dari medsos yang kita punya," ucap Doyoung

"Nah bisa jadi, kan kadang ada tuh yang ngasal ngetik nomor hp eh ternyata bener."

"Yakali, kebetulan macam apa itu." Sahut Yoonbin

Yedam nampak memperhatikan teman teman nya,

"Atau mungkin ada yang ngasih nomor kita ke orang itu?" Mereka nampak bingung dengan pertanyaan Yedam

"Maksud lo diantara kita ada yang jadi patner pelaku nya?" Tanya Jihoon memastikan

Yedam menggangguk,

"Lo jangan ngadi ngadi Dam, argumen lo bisa buat kita saling nuduh." Ujar Mashiho memperingati

"Gw cuma nanya," balas Yedam

"Kalo bukan itu, jangan jangan pelaku nya beneran salah satu dari kita." Celetuk Jaehyuk

Haruto mendengus,"Ini lagi makin gak bener,"

"Aelah bocah mana paham pemikiran orang dewasa." Balas Jaehyuk

"Lo gak tau aja gw tadi hampir nangkap pe– emph" Belum sempat Jaehyuk melanjutkan perkataan nya, sebuah tangan dengan sigap membungkam mulut nya.

"Lo lupa apa yang dibilang Junkyu tadi," bisik Jihoon dengan tangan yang masih setia berada di mulut Jaehyuk

"Lo berdua ngerahasiain apa?" Tanya Yoonbin

"Gak usah dipeduliin, Jaehyuk emang suka gak jelas." Ucap Jihoon

"Bohong nih pasti," Sahut Doyoung

"Beneran gak ada apa apa njir, iyakan Jae??" Jaehyuk menggangguk

"Gak jelas," Sarkas Haruto

"Kalo nanti gw gak selamat, tolong cari pelaku nya sampe ketemu ya."

Perkataan Yoshi barusan membuat mereka diam mematung, sedari tadi ia tidak membuka suara. Ternyata ia memikirkan hal itu.

"Heh lo ngomong apaan?!" Jihoon mulai emosi dengan teman nya ini yang terlalu pasrah dengan keadaan.

Yoshi menunduk tak ingin menunjukkan perasaan khawatir nya jika nanti...


Teojil geot gata neo ttaemae Mmm, yeah~


Tiba-tiba terdengar suara dering hp milik Jihoon, "Haechan?"

Ia pun beranjak keluar rumah meninggal teman teman nya yang masih diam memikirkan keadaan yang menyangkut nyawa mereka. Mungkin hanya beberapa yang memikirkan nya?

"Kenapa?"

"Lo dimana njir, malu gw harus presentasi sendiri an materi nya juga yang paham kan elu doang."

"Aelah gitu doang dipusingin, lagian gak ada yang nyuruh lo presentasi duluan samsul!"

"Bazeng, gak ada yang nyuruh pala kau lima! Tinggal kelompok kita yang belum presentasi."

"Yaudah berarti itu tugas lo, kita impas."

"Heh tapikan–"

"Au ah ribet lo, bye!" Jihoon hanya tak ingin melanjutkan adu bacot nya dengan Haechan yang tak akan ada ujungnya itu.

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang