HACHI

600 136 22
                                    

Sepeninggal Jihoon dan Haechan, rumah serasa sunyi dan tenteram. Iyalah, orang biang rusuh nya gak ada.

Sebenarnya ini sudah mulai larut malam tapi namanya juga Jihoon, dia bahkan bisa tidak pulang saking asik nya bermain. Jangan kira Hyunsuk tidak marah, ia selalu menegur adik nya itu tapi seperti biasa Jihoon dapat membalikkan perkataan hingga membuat Hyunsuk kicep.

"Chan sekarang kemana?"

"Mampir ke supermarket yok laper nih, mie lumayan lah."

"Yoklah tapi traktir," Ucap Jihoon mencengir tanpa dosa

Haechan tidak sepelit itu soal makanan, mumpung ada uang lebih mengapa tidak. "Iye, tapi lo jangan minta kebanyakan. Bangkrut gw"

"Heleh tiga cup mie mah gak bikin bangkrut nyet."

Saat sampai, Jihoon langsung turun dan melesat masuk ke dalam supermarket. Sedangkan Haechan? Ya harus parkir motor dulu lah.

Jihoon langsung berlari ke rak berisi aneka macam mie cup. Saat sedang memilih, Haechan memulai pembicaraan.

"Hoon barusan gw dapat chat dari nyokap disuruh balik, nanti lo balik sendiri ya."

"Gila ya lo, gw pulang naik apa njir udah malem gini."

"Ya kan jalan kaki deket banget itu, lagian ada gang kecil yang biasa lo lewatin kan."

"Iya sih tapi gw males njingan." Jihoon sudah mencomot beberapa cemilan dari rak untuk menjadi teman makan mie nya.

"Gini aja lo ambil apapun yang lo mau nanti gw bayarin." tawar Haechan

"Bener ya, awas aja kalo sampe kurang terus bikin malu gw."

"Iya bawel, buruan nanti ibu negara ngamuk."

Akhirnya Jihoon pun mengalah dan mengambil lebih banyak cemilan. Lumayan bisa ngehemat uang jajan, begitu pikir Jihoon. Setelah itu membawa nya ke kasir, tentu saja Haechan yang bayar.

"Jadi lo langsung balik nih? Gak makan mie dulu?"

"Iya kagak, gw duluan ya." Ujar Haechan setelah itu langsung beranjak pergi dengan motor nya.

"Ck dia yang ngajak in malah gw di tinggal, tapi gapapa deh lumayan dapat sebungkus."

Iya, Jihoon dapat sebungkus cemilan, sebungkus besar maksud nya:")

Jihoon memilih duduk di salah satu kursi plastik sambil menyantap mie yang sudah terlanjur dipesan nya tadi. Karena ini sudah larut jadi keadaan di sekitar supermarket sangat sepi. Tidak ada kendaraan yang melintas satu pun, padahal lokasi supermarket tepat di pinggir jalan.

Setelah selesai dengan acara makan makan nya, Jihoon beranjak pergi dari supermarket itu. Seperti yang dikatakan Haechan tadi, Jihoon memilih berjalan kaki melewati gang gang sempit dengan sedikit penerangan.

•••

Sinar matahari menyeruak masuk melalui ventilasi seolah memberi salam kepada seorang pemuda yang tengah asik menyelami dunia mimpi nya. Jangan kira ia akan terusik hanya dengan sinar matahari pagi, bahkan gedoran dari luar pintu kamar nya pun tidak ia hiraukan sejak tadi.

"JEONGWOO BANGUN GAK LO! NANTI TELAT!"

"JEONGWOO!!!"

"WOI!"

Ceklek

"Lah gak dikunci ternyata," gumam pemuda yang sejak tadi berseru membangunkan Jeongwoo, siapa lagi kalau bukan Haruto.

"WOI ITEM BANGUN GAK LO!"

"Lima menit lag-"

Byurr

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang