KU

557 135 19
                                    

Hari ini pemakaman Jeongwoo dilakukan secara tertutup, hanya kerabat dekat yang menghadiri. Terutama kedua orang tua Jeongwoo yang merasa terkejut dengan kejadian yang merenggut anak semata wayang nya itu.

Kini tersisa kedua belas pemuda yang tertunduk sedih menatap gundukan tanah basah di hadapan mereka. Kejadian yang menimpa mereka terasa fana untuk dirasakan. Mereka harus merelakan salah satu teman nya yang seakan pergi tanpa persetujuan.

"Tenang disana ya Woo," ucap Yoonbin sembari mengusap lembut batu nisan di hadapan nya.

Sayup sayup terdengar tangisan kelu dari mereka. Air mata yang mereka tahan sejak tadi perlahan keluar beriringan tanpa henti. Bahkan orang sedingin Asahi pun menitikan air mata nya.

"Maafin gw bang..." Gumam Junghwan menatap kosong makam dihadapan nya

Bagaimana tidak, Junghwan adalah saksi mata dari kejadian yang menimpa Jeongwoo. Bahkan bayangan Jeongwoo terhempas menghantam pohon pun masih terasa jelas diingatnya. Dia melihat sendiri bagaimana Jeongwoo memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Disaat yang lain hanyut dalam kesedihan nya, diam diam Junkyu merasakan hawa tidak baik disekitarnya. Tidak, Junkyu bukan orang yang memiliki kekuatan super. Tapi insting seorang indigo membuat nya dapat merasakan energi dari makhluk tak kasat mata. Dengan sigap netra nya menelisik keadaan di sekitar makam itu. Hanya ada mereka, mungkin karena ini sudah menjelang petang jadi tidak ada yang berziarah.

Damn! Netra Junkyu menangkap sesosok makhluk yang menatap mereka dari kejauhan, makhluk itu bersembunyi di balik pohon rimbun yang tak jauh dari tempat mereka saat ini. Ada sesuatu yang membuat Junkyu merasa aneh, sosok itu menatap nyalang ke arah nya.

"Udah mau malam nih, balik yok." Ujar Doyoung membuyarkan lamunan mereka.

"Duluan aja, gw masih mau disini." Balas Haruto.

Jangan lupakan, diantara mereka semua ada yang lebih merasakan kehilangan sosok Jeongwoo, siapa lagi kalau bukan Haruto.

Hyunsuk menghembuskan nafas gusar,"Gw tau lo sedih, semua orang disini juga. Tapi jangan gini To, Jeongwoo juga gak bakal suka liat kita sedih mulu."

Haruto langsung berdiri,"Semudah itu lo ngomong disaat pembunuh yang nabrak Jeongwoo belum ketemu?!"

Demi apapun mereka semua terkejut dengan perilaku Haruto yang mendadak tersulut emosi seperti ini, apalagi lawan bicara nya adalah Hyunsuk.

"Bukan gitu maksud bang Hyunsuk To, kita pulang sekarang ya biar besok kita bisa ngurusin kasus Jeongwoo." Ucap Yoshi menenangkan pemuda yang lebih muda darinya itu.

Beruntung karena bujukan dari Yoshi akhinya Haruto menuruti keinginan mereka.

Baru beberapa langkah, Junkyu merasa ada yang menahan nya agar tidak pergi dari situ. Saat berbalik badan, betapa terkejutnya Junkyu saat melihat banyak sekali arwah penasaran yang berdiri menghadap kearah nya. Bukankah sebelumnya sepi, mengapa jadi sekampung gini? Begitu pikir Junkyu.

"Wajar sih, ini kan kuburan." Gumam Junkyu

"Lo ngomong apaan?" Ternyata sejak tadi Jihoon masih berada di samping nya

"N-Nggak kok,"

"WOI MAU BALIK GAK?!" Teriak Yoonbin dari kejauhan

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang