Prolog

46 4 0
                                    



Apakah kau pernah merasakan kegundahan yang melanda hatimu kala dirimu sedang berusaha untuk terlelap? mengganggu bukan?
merebut ketenangan batinmu, menyalahkan diri sendiri atas segala keadaan. tak apa, itu semua bagian dari proses penyembuhan.

Aku pernah mencoba untuk terlelap di malam hari saat sebuah luka berhasil menepi dihidupku, alhasil percobaan itu sia-sia, hingga akhirnya aku memutuskan untuk tetap terjaga sampai malam selanjutnya tiba. Apapun caranya, aku harus tetap terjaga, sekaligus mencari sesuatu agar aku tidak kembali meratapi luka yang menertawakan kegelisahanku.

Mengapa? karna aku tahu luka tidak akan sembuh dalam sekejap waktu. Oleh karena itu, aku ingin malam ini kulupakan luka dengan kesibukanku, dan malam, esok aku akan lebih mudah terlelap karna lelah setelah terjaga selama 48jam. Begitulah, apapun caranya, demi menghapuskan sebuah luka pasti akan kulakukan.

Kesedihan adalah bagian dari kehidupan bukan? entah siapapun kamu, tak ada yang bisa menghindarinya, entah kau siap atau tidak, Luka tak pernah peduli.

Begitulah aku, mencoba meraih kembali arti dari sebuah kehidupan, atas segala bahagia yang kau buat binasa, atas kesetian yang tersanding dengan pengkhianatan, atas perhatian yang kau beri hanya untuk mengamankan keadaan.

Segala yang kau sembunyikan telah terungkap, fakta- fakta yang membuktikan bahwa kau telah bermain di belakangku tekuak. tak ada jalan bagimu untuk membela diri, aku telah mempercayakan semuanya kepadamu. Apakah kopi pahit yang dulu kau pesankan untukku adalah sebuah pertanda bahwa aku benar-benar akan menerima kenyataan pahit?

Andai saja dulu aku mampu untuk mengekangmu, mungkin hari ini aku masih bisa tertawa bersamamu, menertawakan mereka yang selalu gagal dalam urusan asmara, menyombangkan diri agar mereka mampu mengambil contoh atas segala yang kita punya dan kita jalani. Namun apalah dayaku, aku bukanlah orang yang terlalu komplusif untuk segala sesuatu, aku tak mengekangmu karna aku percaya dengan perasaanmu, aku tak selamanya bisa membuatmu bahagia, dan kau pun butuh duniamu kala aku menjadi salah satu penyebab munculnya lara pada hatimu.

Banyak dari mereka yang berbicara bahwa kisah cinta semasa remaja adalah sesuatu yang takkan kau genggam dengan kesungguhan hatimu. Mereka benar, Tapi ku rasa mereka sedikit keliru " Tidak semua" Jika saja mereka berkata tidak semua kisah cinta semasa remaja adalah sesuatu yang takkan kau genggam dengan kesungguhan, aku baru lebih setuju, karna denganmu, aku rela untuk terjatuh demi kebahagiaanmu, karna denganmu aku mau untuk bersungguh-sungguh, aku rela jika aku harus melepaskan sesuatu demi tetap bersamamu.

Kau mampu membuatku merasa bahwa setiap kisah yang terukir akan selalu indah, aku tak berbohong!! Karna masa lalu denganmu adalah sesuatu yang sangat tidak bisa aku lupakan hingga saat ini.

Dan kini tak ada lagi kata "kita" dalam kehidupanku, juga kehidupanmu. Hanya aku yang berusaha rela atas sebuah duka yang masuk tanpa pengertian, dan berusaha rela atas kenangan yang tak pernah hilang dari ingatan. Apakah kau sama denganku? yang kuharapkan hanya semoga kau tenggelam dalam duka yang lebih menyakitkan dariku. "Cuh" akan kuludahi dirimu jika kau merengek kembali pada diriku, sebagaimana kau meludahi kepercayaanku. Namun, aku juga tidak terus berharap hal pelik menimpamu, semoga kau bahagia setelah berhasil sembuh dari luka yang hampir membunuhmu.

>><<

Jika hal tersulit dari mencintai adalah merelakan, aku tak akan pernah mau untuk mencintai

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang