Epilog & Bonus: Berdua

143 23 3
                                    

BERDUA

Epilog & Bonus Scene

Epilog

(Backsound: Yoona-When the Wind Blows)

Sepanjang yang Luhan lihat di taman hari itu adalah putih. Tidak, yang benar adalah kain putih yang melambai-lambai karena hembusan angin. Selain kain putih, Luhan melihat vas dengan rangkaian bunga Mawar putih. Warna putih hari itu terlihat kontras sekali dengan warna hijau dari rumput taman ini.

"Whoa! Yang dari Incheon datang!"

Luhan baru saja sampai di pernikahan Kyungsoo dan Jongin lalu mendengar suara Baekhyun tidak jauh dari tempatnya berada. Luhan dapat melihat sosok bermata sipit itu berdiri di sebelah Chanyeol yang tinggi, tangannya melambai-lambai isyarat Luhan mendekat. Luhan tersenyum ketika menghampiri pasangan tersebut.

"Hai, Baekhyun." Sapa Luhan. Baekhyun balas menyapanya dengan memeluk Luhan sembari membawanya melompat-lompat bagai anak kecil yang bertemu kembali dengan teman lamanya. Luhan tertawa diantara lompatan-lompatan itu.

"Kau terlihat sama saja." Kata Chanyeol setelah ia dan Luhan saling menyapa dan bertukar kabar.

Hari itu Luhan mengenakan dress sederhana berwarna baby blue. Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai. Luhan terlihat cantik sekali dengan riasan tipis. Memang benar apa kata Chanyeol, Luhan masih terlihat sama saja, caranya berpakaian dan bertutur juga masih sama saja. Tapi Luhan rasa, ia tidak setuju dengan pendapat Chanyeol tentangnya.

Luhan mengernyit dan menggeleng samar. "Aku merasa berbeda." Sahutnya.

Chanyeol menggeleng tidak setuju. Ia sudah siap berdebat dengan Luhan jika Baekhyun tidak menginterupsinya dengan suaranya yang melengking.

"Oh Sehun!"

Lantas Chanyeol menoleh ke arah yang ditunjuk Baekhyun, begitu pula dengan Luhan. Lelaki bernama Oh Sehun itu berbalik dan tersenyum lebar. Tangannya melambai-lambai membalas lambaian tangan Chanyeol yang gembira—akhirnya dia punya sekutu untuk mengomentari Luhan setelah ini. Begitu Sehun mendapati Luhan di sebelah Chanyeol, Sehun mengubah senyumnya menjadi senyum simpul. Luhan juga membalas dengan senyum yang sama. Setelah itu Sehun berjalan mendekat. Angin yang berhembus membuatnya menyipitkan mata. Ia membenarkan kacamatanya dan berlari kecil.

Namun bagi Luhan, Sehun mendekat dengan gerakan slowmotion. Lelaki itu mendekat saat angin berhembus. Ini mengingatkannya saat Sehun menghampirinya setelah Luhan mengakhiri hubungannya dengan Yifan. Jika waktu itu Luhan benci pada angin karena Sehun yang menghampirinya saat angin berhembus sehingga Sehun mengetahui kondisinya yang rapuh dan menyedihkan, maka sekarang Luhan sangat-amat suka ketika angin berhembus dengan Sehun yang menghampirinya, seolah angin itu membawa Sehun padanya, membawa seluruh kebahagiaannya, napasnya, hidupnya. Tuhan memang memberikan Sehun untuknya sebagai ganti yang cukup untuk membuatnya bahagia.

"Apa-apaan ini kalian dari Incheon tapi tidak berangkat bersama?" tanya Baekhyun begitu Sehun sudah berada di depannya. Ia melirik Luhan di sebelah Chanyeol dan Sehun bergantian. "Kalian belum bertemu?"

"Sudah." Jawab Sehun. Ia melirik Luhan yang diam tidak ingin menanggapi.

Baekhyun mengernyit, tapi kemudian ia percaya saja. Baekhyun mengajak Luhan untuk pergi menemui Kyungsoo setelahnya. Setelah kedua perempuan itu pergi, Chanyeol pun bertanya "Serius kalian sudah bertemu?" dengan curiga pada Sehun.

Sehun mengangguk. "Lima bulan yang lalu." Jelasnya. Chanyeol mengangguk-angguk.

"Kalian tidak sedang menjalin hubungan? Kalian kelihatan tidak sedekat dulu."

When The Wind BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang