Jadi?

3.1K 356 74
                                    

Jeno tipe pria yang tidak tegaan kepada siapa saja yang ia lihat sedang lemah dan itu lah mengapa banyak orang yang selalu salah paham.

Lia sedang asik memakan makanannya sambil menunggu jajanan sosis goreng yang ia pesan matang ia bediri di depan gerobak sambil mengunyah makanannya dan bermain ponsel, tak sengaja ia tersedak dan disana ia melihat pria mengulurkan tangannya dengan sapu tangan miliknya.

Dirinya bingung tak paham lalu ia menengok dan termenung saat pria itu tersenyum tipis "Gapapa?". Tanyanya, Lia dengan cepat mengambil kain itu lalu menggeleng.

"Nih mas sosis goreng nya 6,makasih ya mas. Mba pesen berapa?". Lia tiba-tiba salting dan menjawabnya asal "5 bang". Baru ajah ia mau mengucapkan makasih pria itu sudah pergi dengan pria lain yang merangkul lengannya sambil memakan makanannya, disaat itu Lia untuk pertama kalina jatuh cinta di awal ia masuk SMA.

Lia jalan sambil memegang saputangan bercorak hariamu itu sambil tersenyum tanpa sangka ia betemu dengan pria itu, Cinta pertamanya. Saat hendak memasuki kelas, ia melihat pria itu lagi. Lia yakin inilah takdir.

---

'Huff, Jaemin kemana si ngerepotin ajah? Tunggu apa dia sengaja mau comblangin gua sama Jeno?'. Lia tersenyum sendiri memikirkannya, saat hendak mau jalan ia melihatnya, Jaemin berdiri di ujung jalan matanya lalu menatap Jeno, tak ingin kedua pria itu bertemu Lia pura-pura terjatuh, ia bahkan menahan jiji saat air pasar menyentuh kulitnya.

"Awww". Teriak Lia, Jeno menatap Lia lalu berlari mendekati gadis itu, Jaemin yang diam sambil menatap Jeno yang menggendong Lia, pria itu tersenyum hambar.

"Gapapa?". Tanya Jeno, Lia mengangguk sambil tersenyum tipis. Jeno yang melihat itu memegang wajah Lia.

"Hey kenapa?". Lia menggeleng lalu wanita itu menangis.

"Maaf Jen maaf, karna gua hinks". Jeno memeluk gadis itu, dirinya bingung kenapa Lia menangis tapi insting pria sejatinya tak ingin melihat gadis yang menangis.

"Sutt gapapa, Nanti gua yang cari lagi, gua anterin pulang mau?". Lia menatap Jeno dengan tatapan memelas, Jeno tertawa lalu menyentil jidat Lia.

"Aw sakit". Lagi-lagi Jeno tertawa kecil.

"Jadi mau di anterin pulang tidak tuan putri?". Lia mengangguk mengiakan.

"Jaemin gimana No?". Jeno diam lalu tersenyum.

"Gapapa Jaemin cowok, nanti biar gua tunggu di rumah".

--

"Dari mana?". Tanya Jeno saat melihat Jaemin memasuki rumah. Jaemin hanya diam ia sedang tidak mood dengan pria itu.

"Jaem". Jaemin melepas genggaman tangan Jeno sambil menarik nafas.

"Pliss Jen gua cape banget".

"Maaf". Satu kata yang membuat Jaemin tertawa keras.

"Maksud lu nyuruh gua jadi pacar lu itu apa si no?" Jaemin memegang rambutnya sendiri ia merasa pusing, kesal, bingung.

"Na". Jaemin meninju pipi Jeno, untuk pertama kalinya Jaemin meninju pipi sahabatnya ini,  ah bukan pacarnya? Dengan kekuatan.

Jeno terjatuh sambil memegang ragang wajahnya.

"No! GUA SELALU TAU kalo lo ga belok No,  Tapi kenapa lo harus pemainin hati gua, LO TAU SAKIT BANGET HATI GUA PAS LU GENDONG LIA, PAS LU LEBIH MEMILIH LIA DI BANDING GUA PAS_".

"Lia, dia baru pertama kali ke tempat kek gitu Na, Itu pertama kalinya". Lia bercerita saat ia mengantar kan ke rumahnya bahwa itu pertama kalinya ia ke pasar.

Jaemin tertawa. "Trus gua peduli?".

"Na_" . Jaemin menggeleng "Udah gua males berdebat sama lo".

"NA JAEMIN!". Jaemin diam mematung, pertama kalianya Jeno menyebut namanya dengan suara keras, bahkan ia yakin tetangga dapat mendengarnya.

"Kalo gua udah milih lu, ga akan bisa ada gantinya, Lu cowok bahakan lu pacaran gua lu bisa ninju gua, Lia? Dia cewek dan itu baru pertama kalianya dia kesana jadi plis Na, jangan jadi anak kecil. Gua tetep milik lu". Jeno mendekat dan memeluk Jaemin, Jaemin masih diam ia tak bisa fokus lantaran terkejud dengan teriakan Jeno.

Jaemin tertawa hambar. "Loh tuh gitu No ga pernah perubah, lo selalu mikirin hati wanita ketimbang gua yang jelas-jelas pacar lo". Jeno baru saja ingin membalas ucapan Jaemin, pria itu lebih dulu pergi menuju kamarnya sambil berucap.

"Malem ini lo tidur di luar gua muak".

---

End :)




Gaaa candaaaaa

Jangan lupa tinggalkan jejak cintah kalian sampai jumpa lagiiiiii. Oh iya maaf ya klo typo2 :*

Friend Or Boy friends [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang