Panti Asuhan

4.6K 491 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























즐거운 독
Happy reading
Selamat membaca






































"Jeno bangun hari ini anterin gua ke panti asuhan," Jaemin mengoyang-goyangkan bahu Jeno berniat untuk membangunkan.

Tapi Jeno tetaplah Jeno pria kebo sangat susah untuk bangun, Jaemin kembali ke trik awalnya iya menganbil gayung yang sudah terisi penuh oleh air lalu mencipratkan wajah Jeno dengan air tak lupa membaca mantra.

"Kokkalikong jeno jelek bangun lah bangun lah bangun lah bangsat!," sambil menyembur-nyemburkan air ke wajahnya.

Jeno merasakan ada sesuatu yang mendarat di wajahnya pun mulai meronta-ronta seperti sedang kesurupan. "Na Na ampun Na gua bangun nih," Setelah berucap Jeno duduk dikasur dan mentap Jaemin yang sudah rapi.

Jeno bingung sendiri matanya pun melirik jam dinding menunjukan pukul lima pagi dan ini hari minggu mengapa Jaemin membangunkannya pikirnya.

"Mo kemana lo" Jaemin mentap Jeno dan meletakan gayung ditangannya ke meja yang berada tidak jauh di sampingnya. "Mau kencan!," Baru saja Jeno ingin menjawan tapi ucapan Jaemin lebih dulu membungkamnya.

"MAU KEPANTI ASUHAN IH JENOO PIKUN LO YA!" Jeno mengangguk saatengingatnya dan tersenyum bodoh.

"Gua mandi dulu ya" Ucapnya sambil mengambil gayung yang Jemin bawa dati kamar mandi, Jeno mendengar omelin Jaemin tapi ia tak hiraukan.





























Disisi lain Lia wanita itu sudah berdandan cantik untuk berjalan bersama Jeno, Lia sudah lama memendam rasa tapi ia tak ingin jika Jeno tau dan persahabatan yang ia bangun susah payah akan hilang.

Jam menunjukan pukul delapan tepat tangannya memegang handpond untuk menghubungi Jeno.

Tut

Tut

Tut

"Halo Li?," Terdengar suara dari telefon.

"Jeno lu dimana jadikan?,"

"Jadi apaan Li?"

Friend Or Boy friends [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang