Jadi Babu

6.5K 699 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






행복한 독서

















"Jen, mami lu mana?" Tanya Jaemin saat ia kembali kemeja Joy tidak ada, Jeno menatap Jaemin dengan tatapan aneh.

"Hmm, ada hubungan apaan lu sama mami gua? Ngaku lu na" ucapnya, Jaemin memukul pala Jeno dengan sendok di tangannya.

"Gila lu ya" ucapnya.

"Trus kenapa nyari mami gua?" Tanya Jeno.

"Dompet mami lu ketinggalan" Tunjuk Jaemin pada benda kecil bewarna Pink, yang tergeletak dimeja samping Jeno. Pria itu mengambip dompet Joy lalu tersenyum kegirangan saat melihat isi dompet maminya.

"Mami pergi kewarung bentar mau beli tisu, gila uang mami gua banyak juga, na jangan bilang mami ya! gua ngambil dikit" ucap Jeno, sambil mengambil beberapa lembar uang bewarna merah.

"Jeno kalo butuh uang tinggal bilang gausah nyolong gitu" ucap seseorang dari arah pintu, membuat Jeno dan Jaemin menengok dan mendapati Joy sedang berjalan menuju meja mereka.

"Hehehe mami, ga kok tadi Jeno bercanda" Ucap Jeno sambil mengembalikan uang kedalam dompet. Joy mengambil dompetnya dari tangan Jeno dan memberikan uang kepada anaknya itu.



"Kamu mau uang juga jaem?" tanya Joy, Jaemin yang mendengar itu buru-buru menggeleng cepat.

"Engga mi, alhamdulillah uang aku masih cukup" ucapnya.

"Coba ya Jeno kayak kamu ga boros" Ucap Joy, membuat Jaemin tersenyum bangga.

"Mi, aku juga ga boros kok" Bela Jeno.

"Udah ah mami mau pulang, Jaemin janggain anak mami ya, maap mgerepotin kamu terus" ucap Joy sambil memereskan barang-barangnya.

"Lah mi nyuci piring dulu baru pergi" Saut Jeno, Joy melotot mendengar ucapan Jeno dan mencubit lengan Pria itu, membuat Jaemin tertawa saat mendengar ringisan Jeno.

"Gapapa kok mi, aku malah seneng" Ucap Jaemin.

"Tunggu,,, waittt,,, hmmm" Ucap Joy, terhenti saat bunyi klakson terdengar ditelinga mereka. Joy buru-buru keluar dan maik mobil tidak lupa melambaikan tangannya ke Jaemin dan Jeno.

Mereka menutup pintu dan kembali kedapur, melihat kekacauan ini kedua pria itu saling menatap.

"Lu yang bersihin" Perkataan Jeno membuat Jaemin mentapnya.

"Ga lu yang bersihin"

"Lu! "

"Kok lu enak banget si udah tinggal makan ga ngebantuin, sekarang nyuruh gua yang bersih emang lu siapa?" Tanya Jaemin

"Ya gua bos lu lah" Jawabnya cepat.

"Eh so banget lu ya"

"Ya trus kalo bukan lu yang bersihin siapa lagi?"

"Lee Jeno yang terhormat, gimana kalo kita main kertas, gunting, batu, yang menang dia yang jadi raja selama seharian " Tawar Jaemin

"DEAL!!!" Seru Jeno cepat.
















💚





















Jeno merebahkan kakinya, kakinya serasa ingin patah, bagaimana tidak Jaemin sedari tadi menyuruhnya membeesihkan rumah, mulai dari nyuci piring yang seabreg, karna ulah maminya dan Jaemin, nyuci baju, jemurin bahkan memotong rumput halaman.

Ia merasa menjadi upik abu di film-film fiksi, bagaimana bisa ia kalah saat bermain kertas, gunting, batu bersama Jaemin, membuatnya menjadi sengsara. Jaemin melihat Jeno sedang merebahkan dirinya di sofa.

"Kok enak banget si lu santai-santai" Ucap Jaemin.

"Heh, babik! yang dari santai-santai siapa?!" ucap Jeno, membuat Jaemin menahan tawa.

"Ya lu lah"

"Makannya jadi orang jangan so-soan" Lanjutnya

"Siapa yang so-soan si, ngajak ribut di bocah" Ucap Jeno dia sudah berdiri siap menabok Jaemin jika pria itu ngomong lagi.

"Heh berdiri-berdiri ngajak ribut beneran?" Tanya Jaemin membuat Jeno mengepalkan tangannya di depan dada

"Lah siap!!"













"Lah siap!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Jeno, kenapa baju yang ini belom di gosok sih?" Tanya Jaemin, penyiksaan yang Na Jaemin lakukan ke Lee Jeno belum sepenuh nya selesai, sampai esok.

Jeno berjalan dengan malas, walaupun membuat Jeno merasa kesal tapi pria itu tetap menuruti apa yang Jaemin suruh. Jeno mentap baju lecek di hadapannya lalu menatap Jaemin.

"Gua ga ngerti cara gosok Na, lempit baju ajah masih gabisa apa lagi gosok" Ucapnya. jaemin mendekat "Yang lu bisa apa si No?"

"Aku hanya bisa mencintaimu Zeyenk"

"Jijik asli"

"Gausah bilang jiji kalo sebenarnya jantung dagdigdug"

"Ya allah kuatkan lah hamba" Ucapnya sambil berdiri menuju sofa, niat awal Jaemin ingin mengajari Jeno bagaimana caranya menggosok dan melipat baju tapi melihat Jeno yang menyebalkan ia jadi males sendiri. Jeno yang melihat Jaemin pergi menatapnya aneh.

"Eh kok pergi gua kirain lu mau bantuain gua"

"Ogah"

"Nana tapi Nono ga bisa" Jaemin melempar Jeno dengan anggur ditangannya Jeno yang mendapat lemparan anggur dari Jaemin malah memakannya.

"Ya lu harus bisa dong, itukan hukuman buat lu" Jeno menghela nafas kasar sambil mulai menggosok.

"Na bodo ya, besok main kertas, gunting, batu lagi, titik." ucapnya, Jaemin hanya mentap Jeno acuh dan kembali fokus ketivi yang sedang ia tonton sambil memakan buah anggur.

Jeno yang menatap Jaemin sedang ketawa-ketawa sambil makan membuatnya semakin jengkel, dan ingin buru-buru hari berubah.

Friend Or Boy friends [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang