I can't (01)

2K 242 15
                                    

Sasuke keluar dari salah satu kamar yang di sediakan oleh bar,pakaiannya sudah rapi..tapi kepalanya sangat berat dan tentunya pusing
Tapi hari sudah menunjukkan pukul 9 pagi,dan dia juga harus pergi ke kantornya untuk berkerja

Dia berjalan dengan santai,tanpa menghiraukan para petugas yang ada di bar ini. Tangannya mengotak-atik handphone mewah miliknya

"Halo?"

"Urus perusahaan untuk beberapa menit ke depan,aku akan pergi ke massion untuk mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan nanti siang" ujarnya datar

"Aa baiklah..kau ingin mengunjungi sakura-chan?"

"Tidak hari ini,aku akan menemuinya besok"

"Oke dimengerti"

Tut

Sambungan terputus,dan Sasuke telah masuk kedalam mobil mewah miliknya.
Dan dengan santai dia mengendarai mobil itu keluar dari pekarangan bar

Tak tahukah kau Sasuke?bahwa sesuatu yang memberikan kehidupan padamu telah pergi?

....

Sakura meletakkan kopernya didepan rumah minimalis yang ditinggalkannya selama 3 tahun
"Hah, akhirnya kita kembali ke tempat peradaban sebenarnya" gumamnya lega. Setelah menghabiskan 9 jam perjalanan akhirnya ia sampai pada tujuannya, Fukuoka.

Kota kelahirannya berada disini.meskipun jauh dari ibu kota,tapi rumah tetaplah tempat yang paling nyaman.
Dia mengeluarkan kunci yang sudah lama tidak ia pegang yang berada di dalam tas nya

Ceklek

Pintu putih itu dibukanya secara perlahan,dan mulai menampilkan ruangan gelap meskipun ada cahaya matahari yang masuk dari lubang-lubang yang ada

"Tadaima" gumam sakura. sesungguhnya dia sangat merindukan kedua orang tuanya yang telah meninggal 4 tahun yang lalu
Dan sakura pindah ke Tokyo karena ajakan dari sasuke, alasannya agar lelaki itu tidak jauh-jauh darinya.

Mengingat laki-laki itu,dadanya terasa sakit kembali.

Oleh karena itu ia langsung masuk kedalam rumah dan mulai berjalan kearah jendela lalu membuka tirai ya agar cahayanya masuk menerangi ruangan

"Uwaaaahhhh... akhirnya aku pulang"ujarnya senang

"Oke,baiklah sakura...jalani hidupmu seperti yang dulu!!"

....

Tut

Tut

"Dimana jidat inii??" Geram seorang perempuan berambut pirang karena telponnya yang tidak diangkat sedari 2 jam yang lalu

"Bagaimana?"tanya lelaki yang duduk tepat berada di samping perempuan pirang itu
"Sai..dia tidak mengangkat telponnya"

Sai menatap kekasihnya sedih,Ino.
"Apakah kita harus memberitahu Sasuke?"tanya Sai dan dihadiahi pelototan oleh Ino
"Kau ingin kota ini hancur karena kemarahan Uciha itu?!" Tanya Ino

"Tapi kita tidak akan menemukan sakura jika selalu seperti ini..." Sai berdiri dari duduknya dan menarik pergelangan Ino untuk ikut berdiri
"...lebih baik kita beritahu Uciha itu"

"T-tapi dia pasti sangat marah,dan akan melampiaskannya pada kita" ujar Ino gemetaran saat otak nya memutar kejadian 2 tahun yang lalu...
Saat uciha Sasuke hampir meruntuhkan kampus karena salah seorang laki-laki hampir melakukan pelecehan seksual pada gadisnya,sakura.

"Kita bisa jelaskan padanya"

"Aa baiklah,lebih baik telpon saja" usul Ino

Sai langsung mengeluarkan handphonenya dari dalam saku celananya

Tut

Tut

"HN?

"Aa halo Sasuke,aku ingin bicara sesu--"

"Nanti saja,aku ada rapat"

"O-oh baiklah..."

Tut

Sai menatap Ino,guna bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang

"Kita akan memberitahu yang lain?"tanya Sai,dan dijawab gelengan oleh sang perempuan
"Jangan semua,hanya Naruto..karena ku yakin Naruto akan langsung menyampaikan hal ini pada Sasuke"

Tut

"Halo?"

"Naruto?"

"Ya ini aku"

Sai melirik ino sebentar
"Apa kau berada didekat Sasuke?" Tanya nya memastikan

"Umm... aku sedang berada di rumah hinata saat ini" jawaban dari orang sebrang telpon membuat hati kedua sejoli itu sedikit kecewa

"Kau ada waktu luang?atau kau tau waktu luangnya Sasuke?" Tanya Sai lagi

"Aku tidak ada waktu luang, aku harus menemani ayahku pergi ke Kyoto untuk urusan bisnis setelah ini... Kalau waktu kerja Sasuke bukan aku yang menanganinya... Ku serahkan pekerjaan itu pada kakashi"

"Oke baiklah Naruto, maaf mengganggu"

"Aa tidak apa-apa...baiklah ku tutup dulu telponnya,ayahku sudah menjemput ku"

Tut

Sai menatap sendu pada heandpone mewahnya,percuma saja mewah dalam hal penting seperti ini pun tidak bisa membantu. Ino memegang lengan kokoh kekasihnya itu "aku yakin semua akan baik-baik saja, kita tunggu saja waktu yang tepat untuk memberitahu Sasuke,atau membiarkan laki-laki itu mengetahuinya sendiri" ucapan Ino hanya dibalas anggukan oleh Sai

"Tapi kita juga harus mencarinya, jika Sasuke tau kita hanya diam saja..pasti dia sudah memenggal kita"

"Itu pasti, apapun caranya kita harus membuat sakura selalu berada di sisi Sasuke...meskipun lelaki itu kurang sempurna" ucapan terakhir ini dibenarkan oleh Sai. Sasuke uciha memang sempurna dari fisik, tapi penyakit mentalnya tidak bisa dikendalikan

Kita lihat saja nanti,apa yang akan terjadi selanjutnya...
Apakah sakura akan hidup tenang? Atau Sasuke akan menyesal seumur hidupnya?

I can't-(SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang