Ditempat sakura, gadis ini tengah tiduran di sofa ruang tamu. Matanya pun selalu bergerak untuk melirik handphone yang ada di meja dekat sofa.
Dia sedang melakukan pertimbangan, antara menyalakan handphone untuk memesan makanan,tapi jika dirinya menyalakan handphone nya...pasti banyak sekali panggilan yang akan masuk.Jadi apa yang harus sakura lakukan? Pergi keluar untuk membeli makanan dan bahan memasak? Tapi dia baru selesai membersihkan rumah ini sendirian.
Menghela nafas kasar, akhirnya sakura memutuskan untuk keluar dan membeli makanan. Tapi sebelum itu dia menatap dinding yang terdapat jam, pukul 3 sore.
Berapa lama dia tiduran di sofa ini? Dia mulai bersih² rumah jam 10 dan selesai pukul 2 siang berarti dia tiduran disini selama 1 jam....
Itu lumayan, oleh karena itu ia langsung bergerak ke kamar mandi dan bersiap untuk keluar rumah.Hanya membutuhkan 10 menit saja, sakura sudah siap dengan Hoodie merahnya serta jeans pendek di atas lutut. Melihat penampilannya seperti ini, dia terlihat sangat imut...ya meskipun memamerkan paha mulusnya
"Mari kita berbelanjaa!!" Ujarnya girang, di berjalan keluar rumah dengan alas kaki berupa sandal rumahan berwana merah
Dia berjalan mengikuti arah trotoar, sudah tiga tahun dia tidak disini. Semoga saja dia tidak lupa dimana letak supermarket terdekat...
Sakura memasukkan tangannya kedalam saku Hoodie, cuacanya sangat dingin. Langit juga dipenuhi awan, menyebabkan matahari yang beberapa jam lagi terbenam terhalang lebatnya awan
"Aku lupa jika sekarang musim penghujan" gumam sakura miris. dia lupa membawa payung, dan sudah dipastikan dia akan mencari tempat berteduh nantinya
Beberapa langkah lagi dia akan sampai ke depan supermarket nya, tapi tiba-tiba gemericik air mulai turun dan sekitarnya mulai basah
Karena tak mau mengambil resiko karena hujan, dia langsung berlari ke arah Supermarket"Huh hampir saja" ucapnya lega.
Dan hujan mulai deras membasahi kota.
Sakura yang tadinya sudah berada di depan pintu supermarket langsung saja masuk untuk melakukan rutinitas barunya.Ya rutinitas baru, dia ingat bahwa dirinya tidak pernah berbelanja ke supermarket untuk membeli bahan makanan selama 3 tahun. Bukan karena dirinya malas, tetapi karena lelaki ucihanya itu selalu memberikan semua yang dia butuhkan.
Sakura sendiri bingung, untuk apa bungsu uciha itu memanjakannya? Lelaki itu pernah berkata bahwa dirinya sangat berharga, kehidupannya dan cinta pertamanya. Tapi kelakuan bejat dibelakangnya itu disebut apa?
Aa sudahlah, daripada memikirkan laki-laki itu lagi. Dirinya sibuk lagi dengan belanjaannya
Sibuk memilih-milih sayuran, dan makanan cepat saji. Setelah di pikir-pikir dia hanya membutuhkan itu saja.Oleh karena itu dia langsung membawa belanjaan nya ke arah kasir dan membayarnya. Simple Dan tak memakan banyak waktu....
Tapi keadaan diluar sana yang pastinya mengulur waktunya, hujan deras.
Sakura menatap ke arah depan dengan pandangan sengit "terkutuklah kau hujan" ucapnya sinis.
Yaya seharusnya dirinya yang disalahkan karena lupa membawa payung dan... Ongkos untuk pulangJika dia bawa uang lebih, pasti dia bisa naik taksi !!! Aa,kurasa kesialan harus dihadapinya sekarang. Tak sengaja dia melihat kursi kosong di dekatnya. Cepat-cepat dia langsung mendudukinya,daripada di duduki orang lain kan..
Menghela nafas dia selalu memandang ke depan, menatap jalanan yang basah karena guyuran hujan yang sangat deras. Sesekali dia juga memperhatikan sekitarnya, yang sebelumnya banyak orang seperti dirinya, berteduh hingga hujan reda. Kini orang-orang itu mulai berkurang. Kenapa? Ya tentu saja ada yang menjemput mereka.
Miris sekali kehidupannya. Sakura menggerakkan kakinya berayun-ayun, dia merasa kakinya bosan dan butuh hiburan. Lalu pantatnya juga mulai nyeri, disebabkan sudah terlalu lama dia terduduk.
Ingin rasanya dia berbaring di lantai teras supermarket, tapi dia masih punya rasa malu. Beda lagi dengan Ino, sahabatnya. Sakura mulai berpikir, apakah Ino mencarinya? Jika ya, maka dirinya sangat merasa bersalah. Membuat orang-orang yang dekat dengannya khawatir.
Lama bergelud dengan pikirannya, akhirnya hujan pun reda. Meskipun masih agak gerimis. Tapi ini sudah sangat meyakinkan untuk sakura berlari menuju rumahnya.
Oke siap, dia. Berdiri dengan beberapa kantong keresek belanjaan nya. Dia keluar teras dengan tergesa-gesa, lalu berlari menyebrangi jalan setelah melihat kanan kiri.
Dia berjalan cepat di atas trotoar yang basah, dia tidak mau mengambil resiko dengan berlari di atas trotoar yang basah.
Bisa-bisa dirinya terjatuh,dan akhirnya bajunya basah karena genangan air.Berjalan 10 menit, dan sialnya hujan mulai turun deras. Sakura yang rumahnya tinggal beberapa meter lagi mulai berlari menghindari hujan yang deras. Tapi siapa orang yang tak basah hujan jika dirinya saja tidak mempunya payung?
Bajunya sudah setengah basah saat dirinya berada di depan pintu rumahnya
Ceklek
Dia buru-buru masuk karena jika tidak cepat-cepat dia akan sakit.
Menutup pintu dengan kasar, lalu meletakkan kantong belanjaan nya yang memiliki nasib sama dengan sakura.Sakura berlari ke satu-satunya kamar mandi di rumah ini.
Dan keluar dengan lilitan satu lembar handuk putih, dan hanya menutupi setengah badannya, dia tak peduli.
Sampai dirinya berganti pakaian rumahan, dia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur single yang dia punya.
Tak sengaja pula matanya menatap jam di kamarnya, pukul setengah delapan. Ini sudah malam, berapa lama dirinya berada di supermarket? Atau berapa lama dia mandi, dan sekalian mencuci bajunya.
Sibuk berpikir, hingga Sura ketukan pintu terdengar. Menandakan ada tamu? Lalu siapa taku itu? Tetangganya? Dia tak pernah sedekat itu dengan tetangga.
Dan akhirnya dia berlari lagi kearah depan guna membukakan pintu untuk sang tamu.
Ceklek
"Cari si_"
"Nona sakura!"
Dan akhirnya dia terbelalak dan menyesal telah membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I can't-(SASUSAKU)
Fanfictionsakura gadis yang suka memberontak dan keras kepala harus berhadapan dengan ke overprotektif seorang uciha sasuke? sasuke×sakura