I can't (02)

1.9K 221 12
                                    

BRAKK!!!

"sialan!!APA YANG KAU UCAPKAN HAH?!" Lelaki itu marah besar. Setelah mendengar penjelasan dari kedua temannya dia langsung menggebrak meja kerjanya dengan keras

"M-maafkan aku.. seharusnya aku tidak membiarkannya pergi" ucap Sai gemetaran
Ino menatap lantai keramik di ruangan kerja milik laki-laki yang marah itu

Laki-laki berambut emo itu berjalan cepat menghampiri Sai

Sraakk

Ino terbelalak melihat Sai yang kerah bajunya ditarik kasar oleh laki-laki yang di kuasai oleh amarah
"Ini salah mu!! Kenapa kau tidak langsung memberitahuku, keparat!!" Desis laki-laki itu marah-uciha Sasuke

Ino mencoba melepaskan tangan Sasuke dari kekasihnya "sas-sasuke!! Lepaskan sai... Ini juga salahmu!!" Ujarnya. Mata sasuke langsung mengarah ke wanita berambut pirang itu

Tangan Sasuke sudah tidak berada di kerah Sai..kini tubuhnya menjulang tinggi dihadapan yamanaka itu
"Ya ini salahku!! Ini semua salahku!! INI SALAH PENYAKIT KU!!" Teriak sasuke murka

Sasuke mencoba meredakan amarahnya, tapi tidak bisa..dia harus menenangkan diri.
Tidak,dia tidak takut gadis itu takkan kembali padanya..dia marah karena gadis itu memiliki nyali untuk meninggalkan nya.

Sasuke berjalan cepat keluar dari gedung perusahaannya, menuju kearah parkiran.
Dan pergi melesat meninggalkan area uciha's crop. Didalam mobil dia berusaha untuk mengendalikan amarahnya,agar para pengguna jalan lainnya tidak terganggu dengan sikap brutalnya.
Tak lama Tangannya bergerak menelpon seseorang untuk menangani kasus ini

Tut

"Halo tuan?"

"Temukan sakura dan bawa dia pulang!!"

"Baik tu-"

Tut

Belum selesai orang di sebrang telpon menyelesaikan ucapannya, Sasuke langsung mematikan telponnya dan membuang heandponenya ke kursi belakang

Matanya kembali fokus kearah depan,tapi kesialan selalu menghampiri nya disaat situasi penting...

Ckiittt

Mobil hitam itu berhenti mendadak karena macetnya jalanan malam ini.
Dia emosi..

Dugh!!

Dugh!!

Membenturkan dahinya pada roda setir berulangkali, dan berhenti di benturan ke lima karena dirasa keningnya sudah menerah

"Sialan!.. berani-beraninya kau meninggalkanku, sakura!?" Gumamnya miris,pahit dan menyakitkan.

Perasaanya saat ini adalah, kecewa,marah,menyesal.. seharusnya dia memperhatikan dan mengawasi gadis itu sebelum melakukan hal bejatnya, bukan menelantarkannya tanpa memberi kabar apapun

Dia harus mengawasi gadis itu, ya.. Sasuke akan melakukannya. Mengawasi,memantau dan.... mengurungnya agar tidak pergi meninggalkan nya

Sasuke tau sakura akan memberontak jika terlalu dikekang. Sasuke tau sifat sakuranya itu, tapi apakah sakura tau seperti apa Sasuke itu? Ini bukan salah sakura yang tidak mengetahui seluk beluk kekasihnya, ini salah Sasuke.

Sasuke tak pernah menceritakan masalahnya pada gadis itu, dia cenderung melampiaskannya pada olahraga malam. Sungguh bejat kau Sasuke...

Jalanan kembali lancar, kini mobil Sasuke sudah melaju menyusuri jalanan malam kota Tokyo...
Dia punya tujuan sekarang, ke apartemen milik sakuranya itu. Sasuke yakin sakura pergi hanya membawa pakaian dan heandponenya saja. Sedangkan fasilitas yang Sasuke berikan akan ditinggalkan begitu saja

10 menit menempuh perjalanan dengan berusaha menahan emosi yang masih meluap-luap, akhir dirinya sampai di pekarangan apartemen mewah itu

Keluar dari mobilnya setelah berhasil mencari tempat parkir. Dengan gaya berwibawa nya dia mulai masuk ke dalam lobi apartemen
Malam-malam begini masih saja ada wanita-wanita yang berkeliaran guna menggoda anak bungsu uciha itu.

Ya, meskipun mereka tau bahwa laki-laki itu memiliki kekasih yang amat dicintainya.
Berada di dalam lift sendirian, memandang pantulan dirinya di dinding lift.
Memang dia sempurna dari segi apapun, bahkan sakura mengakui hal itu. Tapi setelah gadis itu melihat kebejatan nya, pasti penilaian pada dirinya akan dirubah

Ting

Lift berbunyi dan setelah itu pintu pun terbuka. Sasuke berjalan keluar dari lift dan  berjalan menyusuri koridor mewah itu.

Langkahnya terhenti setelah dirinya berada di depan pintu putih milik sakura. Memasukkan sandi apartemen yang ia ketahui adalah hari sakuranya dilahirkan.

Cklek

Pintu terbuka,dan menampilkan ruangan yang gelap. Langit malam yang mendung juga makin mempergelap ruangan ini.
Sasuke berjalan memasuki apartemen itu,menyalakan saklar dan memindai isi ruangan yang sudah terang.

Tak segan-segan dia langsung masuk kedalam satu-satunya kamar yang ada di sini. Setelah membuka kamar itu, aroma khas sakura langsung menyengat di hidungnya.

"Dia pergi pun auranya masih tetap ada disini" gumam Sasuke sambil tersenyum-senyum tipis
Tak sengaja matanya menatap mantel merah yang tebal tergantung di dekat lemari

Seketika perasaan kesal pun menggerogoti Sasuke "bisa-bisanya dirinya meninggalkan mantelnya disini, ini musim hujan. Astaga!!" Geramnya. Ia tau mantel sakura bukan hanya satu,tapi 2 yang lainnya sedang di laundry karena terkena lumpur.

Drrtt..drrrttt
handphone nya bergetar tanda ada pesan masuk

Juugo

Saya menemukan keberadaan nona sakura, tuan. Dia berada di rumahnya dulu, di kota Fukuoka.

Sasuke tersenyum sinis, tidak mudah bagi sakura untuk pergi dari uciha Sasuke, karena uciha ini telah mengklaim nya sebagai miliknya.

Bawa dia pulang!

Itu saja dan dipastikan,sakuranya besok sudah berada di stasiun Tokyo.



I can't-(SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang