#2

42.8K 1.6K 6
                                    

"Ibunya kakak nanya soal malam pertama kita"

Sontak clara tersedak ludahnya sendiri. Ia tak mengira bahwa ibunya menanyakan hal tersebut kepada arzaf, apa yang di fikirkan ibunya sebenarnya?.

"Trus lu bilang apa?" Gadis itu takut jika arzaf mengatakan yang tidak- tidak kepada ibunya dan menimbulkan masalah baru untuknya.

"Aku bilang kalo kita istirahat dengan baik" jawab arzaf polos.

Clara menghela nafas lega, untung saja suaminya ini polos jadi kemungkinan besar dia tidak akan tau maksud sebenarnya dari pertanyaan ibunya tadi.

"Kakak setelah ini mau pergi?"

"Hmm"

"Kemana?"

"Kerja"

"Kenapa ga-" pertanyaan arzaf terpotong oleh pergerakan tangan clara yang terangkat menandakan untuk berhenti.

"Lu banyak tanya ya, udah sekarang lu diem di rumah gua mau kerja" dengan langkah kesal clara berjalan keluar rumah meninggalkan arzaf sendirian.

***

"Ra...!" Suara itu menggema di seluruh lorong yang masih terbilang sepi.

"Ck! Clara bangsat, berhenti woy!"

Clara menghentikan tubuh gontainya, ia membalik badan dengan malas menghadap orang yang sedari tadi terus memanggilnya "apa?"

"Ck! Jutek amat sih neng, lagi PMS ya?" Orang itu merangkul pundak clara yang sedikit lebih pendek darinya tak lupa dengan kekehan garingnya.

Clara merotasi matanya jengah dengan sifat sahabatnya ini yang tak pernah berubah. "Mila lepas" ucap clara dingin.

Mila menghentikan langkahnya otomatis dengan clara. Perempuan itu membalik tubuh clara agar menghadap ke arahnya.

"Lu kenapa? Sakit?" Tanyanya.

"Enggak, cuman lagi bad mood aja" balas clara jujur.

Mila menghembuskan nafasnya berat, jika sahabatnya itu sudah mengatakan kata bad mood maka ia harus ekstra sabar nanti dalam menghadapi clara yang pasti lebih sering ngamuk-ngamuk.

"Ya udah langsung ke ruang rapat aja" Clara terpelonjat dengan ucapan mila barusan, rapat? Ia bahkan tidak tau jika hari ini ada rapat, di tambah ia menyiapkan apa pun untuk bahan rapat nanti.

"What! Rapat?" Tanya clara tak percaya.

"Iya, loh! Lu gak tau?" Clara dengan cepat menggeleng, habis sudah riwayatnya nanti.

"Kenapa lu gak kasih tau gua sih dari kemarin?" Clara memukul lengan mila kuat membuat mila meringis kesakitan.

"lu kan tau kemarin gua ada kerja di luar" balas mila, tangan nya masih setia mengelus lengan kirinya yang di pukul clara.

"Gua kan gak masuk kemarin dodol"

"Lah kok gua gak tau?"

Clara merotasi matanya ia sudah hampir kehabisan pasokan kesabaran menghadapi sahabatnya ini. Ingin rasanya melempar mila ke isekai saja.

"Trus gimana dong nih?" Clara memegangi pelipisnya yang berdenyut, nambah lagi beban hidupnya :).

"Ya kek biasanya lah" balas mila enteng yang mendapat tatapan tajam dari clara.

Clara menjitak kepala mila gemas "bego jangan di pelihara"

"Sumpah ya ra lu kejam banget ama gua" ucap mila dramatis.

"Bodo amat" balasnya.

"Eh ra kemarin lu kenapa gak masuk?" Tanya mila saat mereka akan memasuki ruang rapat.

BERONDONG POLOSKU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang