#8

29.5K 1.5K 36
                                    

Sebelum baca, saya mau minta maaf jika dalam cerita ini tedapat beberapa kesalahan.

Jangan lupa buat vote dan komen biar saya lebih semangat belajarnya hehe

Follow akun saya juga ya,gratis kok gak di pungut biaya sepeserpun hehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ada apa?" Ada nada dingin di ucapan arzaf.

"Aku mau ajak kamu ke kantin" jawab laura,gadis itu menundukkan kepalanya takut.

"Aku gak bisa" jawab arzaf.

Laura mendongak,pandangannya terfokus pada seorang gadis yang juga sedang menatap dirinya diam.

"Ajak kak clara aja gak papa" laura masih tetap berusaha untuk membujuk arzaf.

"Kak clara gak suka tempat berisik, kamu ke kantin aja,ada latifa sama yang lainnya di sana" jelas arzaf.

Laura mengangguk faham, meskipun kecewa tapi gadis itu tetap tersenyum paksa kemudian pergi dari sana.

Sepeninggal laura dari sana, clara memukul lengan arzaf keras.

"Ah" ringis arzaf, ia mengusap-usap lengannya yang terasa nyeri tersebut.

"Lu kenapa jahat banget sih?" Ucap clara,dirinya tidak tega melihat laura tadi, sangat jelas clara melihat raut kekecewaan di wajah laura.

"Kenapa kak?" Tanya arzaf, dia tidak mengerti kenapa clara sampai marah kepadanya. Seingatnya di tidak melakukan kesalahan sama sekali.

"Kenapa...kenapa...kenapa lu tolak permintaan tuh cewe?" Clara berkacak pinggang dan memasang muka garang.

"Y-ya k-kan arzaf mau nemenin kakak" laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Cuman gegara gua lu sampai nyakitin hati tuh cewek hah?"

Arzaf menatap clara dingin,membuat clara tersentak untuk sesaat namun dengat cepat ia normalkan kembali.

"Kakak istri arzaf, jadi wajar kalo arzaf lebih memprioritasin kakak dari pada cewe lain" jawab arzaf, matanya masih setia menatap clara dingin.

Clara tertegun, entah mengapa ada perasaan aneh saat arzaf mengatakan kalimat tersebut. Rasanya seperti clara ingin terbang ke langit.

"Tapi dia pacar lu zaf" ucap clara.

"Hah! Pacar? What? Wait! Ada salah faham di sini" arzaf menjeda kalimatnya, dia menggusar rambutnya kebelakang hingga rambutnya terlihat berantakan namun menambah nilai ketampanan laki-laki tersebut.

"Laura bukan pacar aku, dia memang suka sama aku tapi aku udah punya kak clara. Mangkanya aku bersikap kaya tadi biar laura gak merasa di beri harapan palsu" lanjutnya.

"Jadi kalo gua bukan istri lu, lu bakal nerima si laura itu?" Tanya clara,entahlah tapi dia merasa aneh pada dirinya.

"Enggak tau" pundak clara melemas,dalam hati dia mencibir pemikirannya sendiri.

BERONDONG POLOSKU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang