19. Johnny and his mood

784 107 13
                                    

"Pak maaf cabang kali ini tidak bisa di lanjutkan."

Rasanya Johnny ingin menangis saja, cabang yang sudah ia rancang sematang mungkin berhenti begitu saja akibat ulah karyawannya sendiri yang mengambil setengah dana yang sudah disiapkan.

Johnny marah besar saat tau yang berulah adalah karyawannya, hal ini sudah sering terjadi ketika Johnny ingin membuat cabang baru dan kali ini adalah yang paling parah.

"Ada aja masalah" gumam Johnny sambil menidurkan kepalanya di atas meja

Pintu ruangannya terbuka, Johnny tanpa mau tau siapa gerangan yang bisa bisanya masuk kedalam kandang singa (re: Johnny)

"Lesu banget nih gue liat liat"

"Jangan ganggu gue." balas Johnny, ia mengenal suara itu. Suara sahabatnya; Jeffrey

"Gue denger cabang baru lu berhenti tengah jalan ya?" tanya Jeffrey yang tidak mengindahkan peringatan Johnny

"Udah hampir pengen selesai bukan di tengah jalan lagi" ralat Johnny

"Yaudah begitu lah intinya, mau gua bantu gak?" tawar Jeffrey

Johnny membenarkan posisinya, "Gak usah, gua bisa nanganin masalah gua sendiri" tolak Johnny

"Lu mah dari dulu begitu, dibantu nolak mulu" sindir Jeffrey

"Ya karena gua gamau ngerepotin orang lain, apalagi masalah duit" balas Johnny

"Yaudah lah terserah lu. Oiya gua liat liat lu lagi deket sama cewek nih, deket sama Mark Echan juga kayaknya" kaya Jeffrey penasaran

"Cuma temen." balas Johnny singkat tanpa mau menjelaskan

"Halah temen temen tapi si cewek sering datengin rumah lu"

"Yaudah kalo gak percaya, mending lu pergi dah gua pusing" usir Johnny

"Yeu anying, gak gua tolongin jagain Echan Mark nih lu" ancam Jeffrey

"Gak perlu, sekarang udah ada Ita"

"Widih ngomongnya berasa punya istri baru" goda Jeffrey

"Bacot anying, pergi atau gua tendang jakun lu?" ancam Johnny

Jeffrey bergidik ngeri dan langsung meninggalkan ruangan Johnny, ia takut jakunnya hilang.

Johnny menghela nafas, "Gini amat ya idup"

🌻

Johnny pulang dengan perasaan kacau balau, pasalnya saat pulang tadi mobilnya mogok di tengah jalan, dan mau tidak mau Johnny harus berjalan kaki.

Saat sampai di rumah Johnny berencana untuk langsung tidur karena kepalanya ingin pecah, tetapi rencananya pudar begitu saja ketika ia membuka pintu.

Rumahnya berantakan, sangat berantakan.

"MARK! ECHAN! SINI KALIAN"

Mark yang asik mengerjakan tugas sekolahnya dan Echan yang asik main game langsung menghentikan kegiatannya.

Johnny rasanya ingin membanting dirinya sendiri, ingin istirahat rasanya sulit banget.

"Siapa yang bikin rumah kayak kapal pecah gini?" tanya Johnny dengan nada yang tidak bersahabat

Mark dan Echan saling nunjuk, "Kalian gak punya tanggung jawab ya?"

"Bisa gak kalian bantu Daddy sedikit aja? Kalo rumah berantakan ya diberesin bukan di diemin. Selama ini kalian pikir Daddy pembantu kalian apa?" omel Johnny

Daddy Keren :: Johnny ft Markhyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang