5 - Rencana Ester

145 124 49
                                    

Sambil putar lagu diatas biar lebih terasa sensasinya.



Hari pertama sekolah membuat Ester lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pertama sekolah membuat Ester lelah. Ester lelah karena tidak menemukan tanda apapun, Ester yakin Aitana pasti meninggalkan jejak sebelum bunuh diri, Ester harus tahu penyebabnya. Dan Aitana harus mendapatkan keadilan, jika benar Aitana bunuh diri, maka mereka harus tahu penyebabnya. Tapi sekarang Ester merasa bingung, Aitana sangat tertutup, bahkan keluarga Aitana pun tidak diketahui. Ester tidak sengaja mendengar pembicaraan ibunya dan pihak polisi. Keluarga Aitana sedang berada di luar negeri, keluarga macam apa itu? Anaknya meninggal karena bunuh diri, dan mereka tidak ingin pulang? Ester sekarang mengerti kenapa Aitana mengatakan keluarganya adalah masalah.

Ester masuk ke dalam kamar, merebahkan diri di ranjang besarnya. Ester menatap langit-langit kamar, wajah pucat Aitana kembali membayanginya. Bahkan saat Aitana tergelatak penuh darah, Ester masih mengingatnya dengan jelas. Sekarang Ester harus bagaimana? Apakah Ester harus diam saja dan menyerahkan semuanya pada ibunya, tapi Ester tidak bisa seperti itu. Di ponsel Aitana tidak ada bukti apapun, selain foto-foto Aitana dan foto salah satu teman Aitana, gadis rock n roll itu.

Ester pun merasa pusing memikirkan itu semua, hingga akhirnya dia memakai jaket dan keluar dari rumah. Ester memilih bersepeda di lingkungan kompleknya. Bahkan Ester sudah melewati lingkungan kompleknya. Sambil mendengarkan musik di earphone, Ester menikmati lagu yang ada di ponsel Aitana.

Ester terus menggoes sepedanya Dan tanpa terasa Ester tiba di apartement. Tempat terjadinya peristiwa bunuh diri Aitana Radyana! Ester melihat apartemen itu sudah digaris polisi.

Ester menatapi kursi taman, Ester masih membayangkan kemarin Aitana dan dirinya bicara. Meski Kedua orang asing, namun Ester merasa nyaman bicara dengan Aitana. Ester memilih memarkirkan sepedanya. Ester duduk di kursi taman Apartemen yang kemarin dirinya duduki bersama Aitana, suasananya masih terasa. Ester masih jelas mengingat Aitana tergeletak penuh dengan darah. Semua ini membuat Ester tidak hidup dengan tenang. Apartemen itu pun sepi, tidak seperti kemarin, sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi.

Tapi tiba-tiba dari kejauhan Ester melihat beberapa remaja menuju ke apartemen itu, dengan jalan cepatnya Ester segera bersembunyi. Para remaja itu berdiri di tempat kemarin Aitana tergeletak penuh dengan darah. Mereka semua adalah perempuan, mereka tampak menangis. Apakah mereka teman sekelas Aitana? Mereka membawa bunga dan meletakkannya di sana.

Saat kelima gadis itu selesai, mereka masuk ke dalam mobil. Ester segera mengendarai sepedanya dan berusaha mengikuti mobil mereka. Ternyata mereka pergi ke makam Aitana. Mereka juga memberikan bunga untuk Aitana. Ester dapat melihat satu persatu wajah mereka. Ester diam-diam mengambil gambar wajah mereka.

"Selamat jalan Aitana, kami harap kamu tenang di sana."

"Maafkan kami Aitana kami benar-benar menyesal."

THE LAST CHOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang