6 - loncat kelas

125 119 28
                                    

Sambil putar lagu diatas biar lebih terasa sensasinya.



Seusai sekolah, Ester dan Sandra pergi ke toko buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai sekolah, Ester dan Sandra pergi ke toko buku. Sandra mengajak Ester untuk membeli beberapa buku, Sandra juga mempunyai hobi yang sama dengan Ester. Kini Ester merasa senang karena mempunyai teman perempuan seperti Sandra. Baru satu hari mengenal Sandra, Ester sudah dibuat tertawa. Dan setelah membeli beberapa buku mereka pergi ke rumah Ester. Rumah Ester tidak besar dan tidak kecil, rumah minimalis yang berada di perumahan berderet dengan rumah-rumah mewah lainnya. Tapi kedua orang tua Ester memilih rumah minimalis.

"Jadi ibumu seorang pengacara?"

"Ya bisa dibilang begitu."

"Hebat!"

Ester langsung mengajak Sandra ke kamarnya. Kamar Ester terbilang rapih dan wangi, hingga membuat Sandra langsung merebahkan tubuhnya di ranjang Ester. Sementara Ester pergi ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri. Tanpa sengaja Sandra menyentuh sebuah foto yang ada di ranjang Ester. Sandra pun mengambil foto itu dan melihatnya.

"Bukankah ini foto para kakak kelas yah?" Sandra bergumam sambil terus memperhatikan foto ukuran kira-kira 4r yang dicetak Ester.

"Kau sedang apa?"
Tanya Ester yang kaget karena foto itu ada di tangan Sandra. Ester segera merebut foto itu dengan sedikit kasar.

"Kau tidak boleh menyentuh barang-barangku, tanpa izin."

"Oh... Maafkan aku Ester, aku tak sengaja menemukannya di ranjang mu."
Ucap Sandra yang  wajahnya sangat menyesal. Ester pun menyadari jika dirinya sudah berlebihan.

"Maafkan aku Sandra."

Ester akhirnya duduk di sebelah Sandra. Sementara, Sandra memperhatikan raut wajah Ester. Sepertinya Ester ingin mengatakan sesuatu tetapi gadis itu ragu untuk mengatakannya. Ester baru mengenal Sandra hari ini, tapi Ester merasa Sandra adalah teman yang gampang mengerti Ester.

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu katakanlah Ester. Dengar, aku tidak memiliki banyak teman. Karena kau tahu? Orang bilang aku ini kekakanakan dan membosankan."

"Aku tahu kau gadis yang baik Sandra. Baiklah, aku sudah mempercayaimu. Kau dan Richard bersaudara kan? Aku juga tahu karakter Richard."

"Kau mengenalnya?"
Tanya Sandra dengan senyuman penuh arti dan mencoba menggoda Ester. Melihat senyuman Sandra yang seperti itu membuat Ester tertawa.

"Maksudku, aku hanya berteman biasa dengan Richard."
Memang benarkan? Entahlah Richard akan menganggap Ester temannya atau tidak, yang jelas semua yang ada di kelas adalah teman Ester.

"Baiklah, baik."

"Tapi sepertinya Richard tidak punya teman."

"Pria sekeras kepala dia mana mungkin punya teman. Untung saja dia tampan jadi banyak gadis yang menghargainya, bahkan kau tahu? Banyak gadis yang minta nomor hp sepupuku itu padaku, tapi tidak aku kasih karena Richard akan marah jika aku memberikan nomornya pada para gadis."

THE LAST CHOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang