10 - lima gadis

175 109 94
                                    


Sambil putar lagu diatas biar lebih terasa sensasinya.



Ester memperhatikan lima gadis yang kini sudah dirinya ketahui sifat dan namanya satu persatu.

Natasha, gadis yang rambutnya selalu diikat memiliki sifat cerewet dan sedikit pelupa.

Sheila, gadis yang memiliki hati nurani, Devan mengatakan Sheila adalah mantan kekasih Reno. Setidaknya Sheila adalah gadis paling ramah diantara keempatnya.

Farah, gadis dengan rambut keriting yang paling sombong dan tidak ingin kalah.

Olivia, perfeksionis, santai, tetapi jika sudah emosi pasti semuanya kalah.

Dan yang terakhir adalah Hanna, gadis yang paling jahat diantara keempatnya. Hanna memiliki tatapan yang tajam dan menusuk. Tidak ada yang berani padanya, bahkan kelima gadis itu pun disegani di kelas. Tapi karakter-karakter mereka tidak terlihat oleh Ester. Apakah karena meninggalnya Aitana? Mereka bahkan tidak tersenyum sedikitpun. Devan mengatakan dulu mereka selalu tertawa dan tidak mau diam. Ester merasa harus lebih dekat dengan mereka, Ester harus bisa mengenal mereka.

"Hai."
Sapa Ester memberanikan diri, mereka berlima sedang duduk melingkar dikursi. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu tetapi ketika ada Ester mereka berhenti bicara. Mereka kompak menatap Ester dengan tatapan datar dan bingung. Yah, tentu saja untuk apa Ester menyapa mereka.

"Hai."
Sapa Sheila. Dan hanya Sheila yang menyapa balik, yang lainnya menatap Ester dengan tajam.

"Namaku Ester."

"Bukankah kami sudah tahu?"
Suhut Farah, si kriting.

"Siapa namanya? Aku lupa."
Ucap Natasha, dan benar saja Natasha si gadis pelupa.

"Ester."
Jawab Olive sambil memainkan rambutnya.

"Ester Kimberly."
Ucap Hanna yang memperjelas dan menatap Ester dengan tatapan matanya yang benar-benar tajam, sama seperti Arthur tapi Hanna lebih tajam.

"Ya namaku Ester Kimberly. Aku hanya... Aku hanya bosan saja. Maukah kalian menjadi temanku?"

Jasmine yang ada di belakang, tak senagaja mendengar dan langsung tertawa keras. Hal itu menjadi sorotan Arthur dan Reno yang sedang menulis. Sementara Richard, sibuk mendengarkan musik sambil memejamkan mata tidak peduli apa yang sedang dilakukan Ester. Sedangkan Devan kebetulan tidak ada di dalam kelas. Devan sang ketua OSIS yang super sibuk. Dan siswa lainnya tidak ada dikelas karena jam istirahat.

"Kau mau berteman dengan mereka? Apa yang kau harapkan dari mereka? Kau mau menjadi babu mereka?"
Ucapan Jasmine membuat Monica tersenyum miris. Monica bahkan sedang mengecat kukunya di dalam kelas.

"Aku mau menjadi teman bukanya babu."
Jawab Ester. Dan entah mengapa Jasmine berdiri dari duduknya, gadis rock n rool itu memakai sepatu tinggi, tentu saja membuat Ester terlihat pendek ketika Ester berdiri bersebelahan dengannya.

"Kau mau tahu mereka itu siapa? "

"Hanna, Farah, Olivia, Natasha dan Sheila."
Jawab Ester mengabsen satu-satu nama kelima gadis itu. Hal itu kembali membuat Jasmine tertawa karena menurut Jasmine Ester begitu polos, Monica memperhatikan Ester sambil tersenyum meremehkan.

"Dan sekarang siapa menurutmu paling baik?"

"Sheila."
Jawab Ester secara spontan, dan tentu saja Sheila terkejut, Sheila menunjuk dirinya sendiri merasa tak percaya apa yang telah dikatakan Ester.

"Aku? Kau bilang aku apa? baik?"

"Ya! Kau juga membalas sapaanku. Tapi belum tentu kalian berempat jahat. Aku yakin kalian baik juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LAST CHOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang