7 - Membujuk Richard

115 114 37
                                    

Sambil putar lagu diatas biar lebih terasa sensasinya.


Ester sudah setuju dengan ide Sandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ester sudah setuju dengan ide Sandra. mereka mulai membuat list jadwal belajar Ester. Sandra mengatur semuanya. Dan Ester sangat beruntung memiliki teman sebaik Sandra. Ester melihat list pelajaran yang harus dirinya pelajari. Dan itu membuatnya sedikit ingin muntah. Belum juga memulainya, apalagi jika sudah mulai belajar.

"Banyak sekali pelajaran yang harus aku kuasai."
Keluh Ester melihat ada banyak soal yang harus dirinya kuasai.

"Tenanglah Ester, kau pasti bisa."

"Sepertinya aku butuh pembimbing."

"Akan aku Carikan tenang saja."

"Richard kau dipanggil Bu Renata, "
Ucap salah satu siswa teman sekelas mereka. Richard tanpa bicara lagi langsung bangkit dari duduknya dan berlalu pergi.

"Oh ya aku lupa mengatakan padamu, Richard itu ketua kelas di sini."
Ucap Sandra yang mengerti tatapan Ester pada Richard. Pasti Ester bertanya-tanya kenapa Richard sering dipanggil guru, pikir Sandra.

"Sandra! Aku punya ide!"
Ucap Ester dengan matanya yang berbinar, setelah melihat Richard tiba-tiba saja Ester memiliki ide.

"Apa?"

"Kenapa tidak Richard saja yang jadi pembimbingku?"

"Ha! Iya! Kau benar! Kenapa aku tidak kepikiran yah. Tenang saja, aku akan membuat Richard mengajarimu. Dia itu jenius! Dia pasti bisa membantumu." Sandra bahkan langsung setuju dengan ide Ester.

"Tapi pria itu kan keras kepala."
Keluh Ester yang semangat nya mulai mengendur.

"Tenang saja, aku akan adukan pada orang tuanya jika dia tidak mau."

"Terimakasih Sandra kau sudah mau membantuku."

"Kau itu teman baikku. Bahkan aku merasa kau ini sahabatku, jadi sudah sepantasnya aku membantumu."

Ide Ester untuk menjadikan Richard seorang guru gagal total, karena nyatanya Sandra sudah membujuk Richard dan menghujani Richard dengan beberapa ancaman, Richard tetap tidak mau. Hingga akhirnya Ester merasa kesal dan menggebrak meja, membuat semua siswa menatap kearah mereka.

Brukkkkkk!!!

"Kau ini! Kenapa kau pelit sekali sih berbagi ilmu! Kau takut kalah saing yah? Dengar yah! Ilmu itu ada untuk dibagi bukan untuk dirimu sendiri! Dasar pria sombong! Kau di sekolahkan buat bermanfaat bagi orang lain!"

Semua siswa bertepuk tangan mendengar kemarahan Ester. Padahal semua itu Ester lakukan hanya bersandiwara agar Richard sedikit takut. Lagi pula salah Richard sendiri kenapa menolak untuk mengajari Ester, bukankah Ester berkata benar? Ilmu itu untuk dibagi, bukan dibagi dalam hal mencontek jawaban, melainkan mengajari kepada orang lain yang belum tahu. Ester geram karena sudah berulang kali Sandra membujuk Richard tetap tidak mau. Hingga akhirnya Ester mengeluarkan jurusnya, sejujurnya Ester tidak bermaksud marah-marah tapi karena keadaan kelas hening, semua mata tertuju pada Ester, bahkan mereka bertepuk tangan dan membenarkan perkataan Ester.

THE LAST CHOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang