8|rasa

554 120 6
                                    

"makan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"makan!"

Sabrina pikir setelah menangis ia akan disuruh tidur dan diperhatikan oleh si lelaki tapi nyatanya, imajinasi memang tak semanis fakta.

Bibirnya mengerucut ke depan "gue gamau, lo kenapa maksa terus sih— akhh bangsat Dani!"

Daun telinga nya digigit gemas membuat ringisan tercipta dari belah bibir Sabrina.

Mereka resmi malam ini dan Dani memaksanya untuk menginap.

"gausah alay. muka lo pucet gitu, jangan nyusul adek lo kalo gue belom jebolin— aduh ri!"

Omong-omong posisi nya sedari tadi masih sama. Sabrina duduk di pangkuan Dani, beda nya sekarang tangan mereka saling sibuk masing-masing disana.

"fuck— Dani tangan lo!"

"apa?"

"gue potong juga ya— akhh shit Dani!"

terkekeh samar sambil menelusupkan kepala nya ke ceruk leher "makanya gausah nakal, pake segala gigit jakun gue tadi. gue perkosa juga lo malem ini"

"bisa abis gue sama mami kalo di jebolin, mana orang nya elo lagi!"

Wajah nya langsung dijauhkan dari sana. Menatap Sabrina dalam jarak cukup dekat, tangan nya masih asik mengelus punggung telanjang yang ditutupi kaos putih tipis.

"lo masih— prawan?"

"yaiyalah anjir, aduh anjing ko digigit idung gue!"

ditempelkan kening nya tapi berbunyi,

tuk!

lalu berbicara berat "kenapa gabilang dari tadi? gue udah mau khilaf makan lo"

memutar bola matanya jengah "otak ngewe emang susah buat bersih. akhhh Dani sumpah tangan lo!"

terdengar langsung suara tawa khas yang serak mengalun di gendang telinga nya, ah— mengapa seksi sekali?

"berapa?"

Jika boleh Dani bicara Sabrina disandingkan dengan kata-kata freak mungkin akan cocok, karena sekarang otak nya benar-benar rancu.

"yang jelas"

"mantan lo. gue bukan yang pertama kan?"

Entah apa yang diraasakan nya saat ini tapi Dani bersumpah rasanya seperti ditohok oleh busur besar yang runcing, sesak bercampur kaget.

"dani, gue nanya"

"iya"

"berapa?"

"tiga"

"anjing. emang dasar ot—"

Belum sempat memaki bahkan memukul lengan kekar nya Dani sudah gila dengan permainan bibir bercampur ludah, tenaga nya cukup besar untuk dilawan walaupun tadi sempat dilayangkan pukulan besar pada punggung oleh Sabrina.

retak - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang