Bangsawan Lee memang sudah sangat terkenal kekayaannya di seluruh Austria, salah satu family paling kaya di negara ini yang memiliki relasi dengan kaisar. Keluarga mereka berisi orang-orang yang terlibat di dunia politik Austria ataupun seorang pembisnis sukses seperti Lee Jeno, kabarnya salah satu dari sepupu Jeno adalah seorang jenderal.
Ketika gerbang besar rumah milik Jeno dibuka, Jaemin dapat melihat sebuah rumah yang sangat besar ini lebih dari ekspektasinya selama ini. Ketika kecil dia bersama orang tuanya melalui jalan ini, ia akan bertanya-tanya apa yang tersembunyi dibalik gerbang kokoh ini, ternyata terdapat rumah —ah menurut Jaemin ini seperti istana— didalamnya. Agak aneh ketika Jaemin dan Jeno berjalan kaki menuju rumah utama, jalan setapak yang cukup luas mengantarkan mereka menuju rumah utama. Jalan ini cukup terawat untuk ukuran jalan yang sering terinjak kuda.
Seseorang dengan pakaian formal menghampiri Jeno dan membukukan badan memberi hormat, Jaemin terdiam di belakang Jeno melihat bagaimana lelaki muda itu begitu sangat dihormati. Pada detik ini, Jaemin sadar dan mengakui jika tetangganya mengatakan dia tidak berguna, nyatanya Jeno yang seumuran dengannya memiliki semua ini sedangkan Jaemin hanya bisa menghabiskan sisa harta orang tuanya.
“Jaemin, ayo.."
Jeno menarik legan Jaemin pelan, seakan takut legan penuh bakat itu akan terluka karena gerakannya. Jaemin hanya mengikuti kemana langkah Jeno membawanya, langkah besar itu seperti sebuah petunjuk arah dimana Jaemin akan rela mengikutinya hingga ke ujung dunia sekalipun. Kemudian keduanya sampai, di bagian belakang rumah Jeno dan bertemu dengan kuda hitam yang gagah.
“Matilda” ucap Jaemin, dia begitu terpukau dengan kuda hitam pekat milik Jeno.
Lihatlah betapa kuda itu berdiri dengan gagah, rambutnya lebat yang akan menari-nari ketika Jeno menungganginya. Berlari menembus hutan dan kerumunan manusia, dihormati layaknya manusia lain menghormati tuannya. Ketika semua orang membungkuk ketika dia berada di jalan, entah pada pemiliknya atau pada Matilda sendiri.
Jaemin semakin tersadar —rasanya seperti tertampar, namun dia juga sedikit merasa iri— bahwa keluarga Jeno atau Jeno sendiri memang bukan orang sembarangan, mereka adalah kaum elite yang jauh berbeda dengannya. Jeno terlihat mengusap Matilda dengan penuh sayang, sedangkan si kuda hitam itu begitu patuh kepada tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sonata | Nomin
Fanfictiontw : bxb , nomin Denting piano itu selalu membuat rasa penasaran Jeno muncul dan membawa Jeno melangkahkan kakinya menuju sumber suara melodi yang indah tersebut. Hingga akhirnya Jeno bertemu dengan seorang pianis manis bernama Na Jaemin. "Na Jaem...