happy reading
playlist: Monokrom — Tulus.
Sam berjalan lesu membuka pintu rumahnya, ia terkejut saat melihat dua orang yang sedang duduk santai di sofa ruang keluarga, lebih tepatnya menonton Televisi.
"Tuan rumah udah pulang."
Sam menarik bibir untuk tersenyum mengingat betapa bahagianya ia hari ini. Menghabiskan waktu bersama Sky dan.. kedua orang tuanya pulang.
Yahh, meski ia tau kehadiran mama dan papanya hanya untuk sebentar. Paling tidak, besok atau malam ini keduanya akan kembali pergi menyelesaikan pekerjaannya.
Sam berjalan untuk memeluk sang mama, menyalurkan rasa rindu yang mendalam dari seorang anak terhadap ibunya.
Mita Bhanuresmi, dan Yasa Wistara. Sepasang kekasih yang di karunia satu orang anak laki laki bernama Samudra Thalassa.
Keduanya bekerja di perusahaan yang sama. Yasa sebagai CEO dari PT Vardhamma, dan Mita yang menjadi sekertaris sang suami.
Sam cukup mengerti dengan kedua orang tuanya yang sudah tua tapi budak cinta. Sang papa yang tidak mau jauh dari mamanya, dan sang mama yang tidak ingin papanya jatuh hati jika dibiarkan memiliki sekertaris orang lain. Memang di setiap perusahaan terkadang melarang suami istri bekerja di satu kantor yang sama. Tapi peduli setan? PT itu milik kakeknya.
Sebagai anak satu satunya, Sam merasa kesepian hidup sendiri dengan kedua orang tua yang selalu mendapatkan proyek di luar kota. Tapi jikalau ia melarang mamanya untuk berhenti bekerja, dan membiarkan papanya mengurus proyek seorang diri di luar kota, akan terlalu lama Sam memiliki adik.
"Pulang kapan?"
"Tadi siang."
Sam mengangguk mengerti, lalu melepaskan pelukan sang mama dan mendudukan diri di samping papanya.
"Hei boy." Sapa papanya masih dengan pandangan ke depan.
Sam hanya diam menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa di belakang.
"Kemana aja baru pulang?"
"Abis nganter Sky."
Yasa menoleh. "Kemana?"
"Ke Duffan."
"Itu mah jalan jalan namanya, bukan nganter," sahut Mita.
Sam hanya menghela nafas, lalu memejamkan matanya.
"Capek? Mama buatin nasi goreng ya?" Tanya Mita sembari memijat pundak sang anak dari belakang.
Sam menggeleng, "telur rebus." Pintanya.
Mita terkekeh pelan, cukup mengerti dengan keinginan putra semata wayangnya. Ia melangkah menuju dapur untuk memasak telur rebus.
Sepeninggalan Mita. Yasa menepuk pundak putranya pelan, membuat laki laki itu membuka mata dan menoleh pada sang papa.
"Sekali kali kamu lah yang main ke luar kota."
"Sam banyak kelas."
"Bisa bolos, kan. Izin juga bisa setau papa."
"Hm, lain kali."
Yasa terkekeh dengan kepala yang tergeleng pelan. Ia dan istrinya cukup memanjakan Samudra selama ini. Terlebih, anak itu pernah menderita penyakit berat, dan Mita hampir gila dibuatnya. Hanya tidak menyangka bahwa semuanya kini sudah kembali baik baik saja.
"Papa sama mama mau ziarah ke makam kakek sama nenek kamu, kamu mau ikut?"
Sam menggeleng pelan. "Sam perlu ke bengkel."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNAWAMA [END]
General Fiction"Gue samudra, dan lo langitnya. Setiap gue bergerak, dan apa yang gue lakuin, lo bisa saksi-in dari atas sana. Begitupula sebaliknya. Kita saling paham, saling tau, saling mengerti. Tapi untuk saling menggapai satu sama lain, mungkin itu gak akan pe...