happy reading
playlist: Garry Armando — suatu saat nanti.
Setengah jam duduk di atas sofa menonton televisi yang memutar sebuah flim. Itu cukup membuat Sky bosan dengan keheningan yang ada. Ia terus bergerak tak nyaman di tempatnya.
"Sam, mau pulang."
Sam menoleh, menatap Sky lekat. Ia menarik bibir untuk tersenyum, mengerti dengan keinginan Sky. Hari juga sudah mulai larut malam, perempuan itu mengantuk.
"Ayo."
Sky beranjak berdiri, berjalan menuju dapur menemui Mita yang tengah duduk di meja makan seorang diri.
"Sky?"
"Pulang dulu, Tante."
Mita mengangguk mengerti, mengantarkan Sky sampai ke depan rumah dan menaiki mobil Samudra yang kini sudah melaju pergi dari sana.
Sky menyender pada senderan jok mobil di belakang, kedua tangannya terlipat di depan dada dengan kepala yang menoleh menatap jalanan.
"Besok mau ikut gue ke birthday party—"
"Gak," potong Sky cepat.
Sam menautkan kedua alisnya tanda tanya, ia menoleh menatap kepala Sky yang masih menatap keluar jendela.
"Gue bisa berangkat sendiri."
"Lo di undang?"
Sky menoleh dengan tatapan sengit. "Gue selebriti Universitas Bhintara, yakali gak di undang," ujarnya.
Sam terkekeh mendengar ucapan Sky yang melantur, ia kembali menatap kedepan, fokus menyetir mobilnya.
"Jadi lo gak mau berangkat bareng gue?"
"Gak."
"Kenapa?"
"Males."
"Kenapa?"
Sky berdecak. "Ya pokoknya gak mau. Jadi pasangan lo di birthday party itu malesin tau gak!"
Sam kembali terkekeh, menggigit bibir bawahnya menahan gemas terhadap perempuan yang kesadarannya mulai terganggu karena rasa kantuk.
Sky kembali merebahkan posisinya menatap jalanan.
"Gue bisa naik ojek, taksi juga banyak."Samudra hanya mengangkat alis dan kemudian menggerak gerakkan kepalanya mengikuti alunan lagu yang berputar di malam itu.
-o0o-
Sial sial sial!Setelah Aqeela, kini siapa lagi yang menganggu tidur pulasnya? Sky berjalan sempoyongan. Kepalanya terasa sangat pusing.
Tadi pagi ia di ganggu oleh Aqeela. Ambar sengaja menaruh bayi itu di atas kasur —samping Sky agar rengekannya mengganggu Sky yang sedang tertidur disana. Ia berakhir di ruang tengah, menonton tv dan bablas ketiduran disana. Lalu sekarang seseorang memencet bel dan menggedor pintu rumahnya kembali membangunkan Sky yang tengah tertidur pulas.
Pintu utama di buka, Sky menyipit entah karena sinar matahari atau.. seseorang yang berdiri di depannya mempunyai paras tampan sampai membuat wajahnya bersinar.
"Masih pagi, Sam.." rengeknya menyenderkan tubuh pada pinggiran pintu.
"Dih, dikira mau jemput ngampus apa. Nih!"
Sky mengerjap mencoba membuka matanya lebih lebar. Ia menoleh melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7.03 WIB dan beralih menatap sebuah kantung kresek yang di sodorkan oleh Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNAWAMA [END]
General Fiction"Gue samudra, dan lo langitnya. Setiap gue bergerak, dan apa yang gue lakuin, lo bisa saksi-in dari atas sana. Begitupula sebaliknya. Kita saling paham, saling tau, saling mengerti. Tapi untuk saling menggapai satu sama lain, mungkin itu gak akan pe...