🦊3🐰

604 104 28
                                    

$Atsumu POV$

Volleyball ga suki da.

Itu membawaku menjadi tim yang dikenal banyak orang sekarang.

Aku populer? Tentu saja bodoh!

Fansku di mana-mana.

Apalagi perempuan.

Siapa yang tidak menyukai aku?

Ah, ada sih.

"Ohayou, baka usagi"

Wanita ini yang licik.

"Nande ya!?"

"Hm? Cuma mampir kebetulan aku malas masak makan malam"

[Full Name], wartawan magang yang memukul wajahku dengan alat perekam.

"Ini mau tutup tahu!"

"Ne ne Osamu-kun", nggak usah sok imut! "Orang bodoh memang galak ya"

"Kau benar"

"Samu! Bela aku dong!"

"Anda siapa ya?"

Kirai da kono onna!

Setiap hari kemari pasti modus ke Osamu!

Aku restui perempuan baik manapun yang mendekati Osamu, kecuali wanita licik ini!

"Tempat ini nyaman untuk nongkrong apalagi menyelesaikan tugas"

Bicaranya manis sekali.

"Auo minum-minum denganku Osamu, tidak perlu ajak Atsumu darah tinggi"

"Samu us--"

"Ittadakimasu"

"Samu!"

Fix Osamu kena pelet!

"Beri tanda di pintu dong Tsumu"

Untung kembaranku!

"Oi, Atsumu bolos latihan?"

"Libur! Memangnya kenapa?"

"Cuma tanya"

Hidupnya santai sekali.

Aku masih belum bisa memaafkannya soal waktu itu!

Beritanya masih trending meski sudah sebulan yang lalu!

Trending nomor satu lagi!

Kuso onna!

"Hm? Ada apa melihatku terus Atsumu? Kau menyukaiku?"

"Nggak! Jangan kepedean kau! Aku punya pacar!"

"Oh, kali ini simpanan ke berapa?", Samu jangan ikut-ikutan!

"Buahahaha! Bagus nih masuk artikelku!"

🦊🐰

$Author POV$

Bibir perempuan yang dibencinya tersenyum miring layaknya rubah ke arahnya.

Dengan penuh arti.

"Skandal itu bisa membuatmu lebih populer lho~", ujarmu dengan jari telunjuk menunjuk Atsumu.

Empat jarimu memegang kaleng bir.

"Tanpa artikel jelekmu aku sudah populer", ketus Atsumu.

"Hahaha! Angkuh! Kekanakan! Benar-benar Miya Atsumu!"

"[Y/n], kau mabuk", Osamu meletakkan cangkir berisi air hangat untukmu.

"Kau sendiri? Seumuranku tapi masih kuliah", kata Atsumu.

"Aku kuliah pasca sarjana tahu, mauku lanjut langsung S2", bir dingin mengalir di kerongkonganmu. "Puah! Tapi aku muak kuliah! Aku mau langsung kerja! Osamu ambilkan bir lagi!"

"Kau sudah mabuk [y/n]"

Adalagi yang membuat Atsumu kesal.

Kembarannya tampak dekat denganmu.

Malah membelamu daripada dia yang kembarannya.

Rasa kesal dipendamnya.

Pemandangan yang memuakkan baginya melihat pasangan bermesraan di depannya.

"Aku lapar ngegas mulu", Atsumu duduj di kursi dekatmu. "Samu, buatkan aku sesuatu dong"

"Iya, ini lagi kubuat bawel"

"Salah sendiri siapa suruh ngegas padaku kyahahaha!", tawamu sampai memukul meja.

"Kau berisik sekali!", kesal Atsumu.

"Hm~ nani~"

Mukamu memerah karena mabuk.

Rambut yang sudah acak-acakkan tergerai, beberapa anak rambut menghalangi wajahmu.

Bibir yang merah muda.

Dan belahan dada yang sedikit terlihat.

Membuat Atsumu meneguk ludahnya.

Ia mengalihkan pandangannya darimu yang menurutnya terlihat menggoda.

Kekehmu lembut melihat tingkahnya.

"Osamu~ kembafanmu mesum~"

"Tsumu, tidak cukup apa punya simpanan banyak?"

"Iyah~ Atsumu no ecchi~"

"AKH! BERISIK KALIAN BERDUA!"

Atsumu frustasi :v

"Fufu, aku duluan ya, terima kasih makanannya", beberapa uang kau letakkan di baki yang tersedia.

"Aku antar [y/n], kau mabuk", tawae Osamu.

"Aku masih kuat jalan kok, lagipula rumahku cuma beberapa blok dari sini"

"Yakin? Jalanmj sempoyongan lho"

"PERGI SAJA KALIAN BERDUA!"

"Ini mau peegi Tsumu pms, jaga rumah"

Atsumu mendengkus.

Pikirannya sudah menjalar ke mana-mana.

Memikirkan apa yang akan terjadi dengan kembarannya dan wanita yang dibencinya itu.

"Sialan malah berdiri"

Atsumu overthinking :v

"Apa yang berdiri?", tanya Osamu yang sudah kembali.

"Lho kok sudahan"

"Kau mikir aneh-aneh hah?"

"Apaan? Nggaklah!"

"Ore wa [y/n] kotonga suki da"

"Hah?"

Osamu menatap kembarannya dengan serius.

"Nanda ya?", Atsumu merasa tidak nyaman ditatap begitu.

"Kau sendiri? Suka padanya?"

"Aku? Tidak! Benci iya!"

"Oh, ya sudah, kami ciuman tadi"

"Hah!?"

"Nante muri, uso desu yo"

"Bisa-bisanya kau mengatakan itu bohong dengan wajah datar"

"Bereskan sisanya"

"Iya! Iya! Cerewet!"

Atsumu meggeruru menatap gelas berisi sake tadinya.

"Siapa juga yang bakal suka rubah licik itu?", gumam Atsumu

"Aku orangnya", sahut Osamu.

"Damare ya kuso!"

Sly Fox and Dumb BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang