Lucia mengerjap tersadar, astaga apa yang dia lakukan pasti Xavier akan menyebut dirinya aneh, Lucia lalu menatap Xavier yang menatap dirinya sedikit khawatir? Seriusan dia khawatir?
'kok seperti tidak percaya~' pikir Lucia geli.
"Ini selai strawberry kan kakak?"ucap Lucia polos, hanya itu yang terpikirkan di pikiran Lucia saat ditanya oleh Xavier.
Xavier dan beberapa ksatria hanya melongo mendengar jawaban polos Lucia, memang gada yang benar di keluarga ini pikir para ksatria itu.
Xavier yang terbiasa tanpa ekspresi sedikit tertawa, Lucia yang melihat anak kecil tampan ini tertawa hanya tertegun, ah dia baru sadar bahwa anak kecil ini sangat tampan rambutnya yang berwarna perak dan mata nya yang berwarna ruby benar-benar sempurna.
Bahkan para ksatria yang mendampingi pangeran mereka melongo lagi, mereka merasa ini pertama kali nya pangeran kedua terlihat tertawa setelah kematian permaisuri Cornelia
"Kakak sangat tampan saat tertawa,"kagum Lucia dengan mulut berbentuk o yang lucu. Xavier menghentikan tawa kecil nya dan tersenyum.
"Benarkah?"
Xavier bertanya dengan lembut, sekali lagi para ksatria melongo saat mendengar suara lembut itu keluar dari mulut pangeran
Lucia juga tertegun mendengar suara lembut kakak nya ini, kok kek mudah banget ya luluhin hati nya pikir Lucia aneh
"Eum sangat sangat tampan"
Lucia berkata dengan wajah serius yang entah mengapa sangat menggemaskan di wajah Xavier
Xavier mencubit hidung Lucia gemas, membuat Lucia langsung cemberut
"hidung Lucia jadi sakit kakak"Rengek Lucia dengan ekspresi kesal di wajah nya
Xavier yang melihat itu hanya tertawa kecil lagi dan membawa Lucia ke istana utama
"Bersihkan, kembali"
"Baik!"
Xavier mengucapkan 2 kata dan berjalan lagi setelah mendengar jawaban dari ksatria nya, 6 orang ksatria mengikuti Xavier kembali sedangkan sisa nya membersihkan mayat anjing itu
Lucia dan Xavier sepanjang perjalanan sesekali bercanda ria, entah terkadang Xavier yang membuat lolucon atau sebaliknya yang membuat mereka berdua tertawa
Para ksatria yang melihat ini sedikit tersenyum, mereka berharap bahwa istana yang suram dan dingin ini akan kembali hidup dengan ada nya tuan putri mereka, seperti saat permaisuri Cornelia masih hidup
Lucia sudah sampai memasuki istana utama terkagum-kagum dengan interior instana nya yang lebih-lebih mewah dari istana miliknya
Xavier yang melihat itu hanya tersenyum, dia membawa Lucia ke kamar nya sekalian mengganti pakaian yang berlumuran darah
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration: From Mafia to Emperor's Daughter
Historical FictionMafia yang ditakuti dan dikagumi seantero Italia jatuh kepada Patricia Hera. Dia, bagaikan kecantikan mematikan yang memimpin sebuah organisasi bernama Eternal. Tetapi sangat disayangkan suatu kejadian membuat nyawanya melayang begitu saja. kecelaka...