Xavier pun menjelaskan kejadian saat dia bertemu Lucia dan saat dia membunuh anjing liar yang ingin menerkam Lucia di gendongan nya, dia tidak memberitahukan tentang luka Lucia terlebih dahulu.
"Bagaimana bisa pelayan-pelayan itu tidak bisa menjaga anak kecil dengan benar?"
Xaiden bertanya dengan nada yang terkesan marah walau datar, dia jelas khawatir dengan Lucia walau bagaimana pun Lucia adalah putri nya, sebenci-benci nya Xaiden dengan Lucia hubungan darah mereka tidak bisa di ganggu gugat.
Archilles jelas masih ada di ruangan ini, dia duduk di sofa yang berada di depan cucu nya, melihat cucu nya yang paling kecil tertidur pulas karena kelelahan, Archilles jelas marah sekali dengan pelayan yang tidak menjaga cucu perempuannya dengan baik
"Pengawal!"
Xaiden memanggil pengawal yang berjaga didepan pintu, salah satu dari mereka masuk kedalam ruangan
"Salam yang mulia kaisar, Grand Duke, Grand Prince semoga berkah dewa selalu menyertai anda."
Pengawal itu memberi penghormatan walau hati nya sedikit gugup saat merasakan aura sang kaisar dan Grand Duke yang sekarang tidak bersahabat
"Panggil Peter di arena latihan, suruh dia seret semua pelayan dan ksatria di istana Putri Lucia sekarang juga ke aula hukuman!"
Xaiden berucap dengan nada marah dan dingin, bahkan aura yang Xaiden keluarkan membuat pengawal itu kesulitan bernafas.
"Baik yang mulia, sesuai perintah anda kalau begitu hamba pamit undur diri."
"Hm,"
Ksatria itu dengan cepat keluar dari ruangan itu, dia bernafas lega saat sudah keluar dari ruang kematian itu, dia langsung berlari ke arena latihan untuk memanggil sang Noble knight Peter Forrest.
Kembali lagi diruangan Xaiden, hanya ada keheningan di ruangan itu Xaiden sibuk memikirkan hukuman apa untuk para pelayan yang lalai menjaga putri nya
Archilles yang berpindah duduk di sebelah cucu nya sambil sesekali mengelus pipi cucu kecil nya yang tertidur, Xavier hanya bersandar di bahu sang kakek
Xavier dan sodara nya yang lain memang lebih akrab dengan kakek dan alm ibunda nya dari pada sang ayah, mungkin karena dingin dan datar nya itu.
"Ugh"
Akhirnya fl kecil kita bangun setelah tertidur di keheningan selama 1 jam penuh
Lucia mengucek matanya, dia tidak bisa menghilangkan kebiasaan sejak dia masih menjadi Hera rasanya kurang 'apdol' kalau tidak mengucek matanya.
Archilles yang melihat cucu kecil nya bangun lalu mengucek mata nya segera menghentikan nya.
"Mata nya jangan dikucek Lucia, nanti sakit."
Lucia yang merasa suara asing yang menghentikan kebiasaan nya segera menoleh, 'oh ternyata kakek Lucia' pikir nya
Lucia merasa punya ide yang cukup usil saat melihat kakek nya serta ada ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration: From Mafia to Emperor's Daughter
Historical FictionMafia yang ditakuti dan dikagumi seantero Italia jatuh kepada Patricia Hera. Dia, bagaikan kecantikan mematikan yang memimpin sebuah organisasi bernama Eternal. Tetapi sangat disayangkan suatu kejadian membuat nyawanya melayang begitu saja. kecelaka...