TFMtED 12{Memang Vannesa pelakunya!}

1.8K 241 32
                                    

'Tidak tau sopan santun'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tidak tau sopan santun'

"Tuan putri, mengapa anda tidak ikut bersujud kepada Yang Mulia seperti yang dilakukan Vannesa? Apa anda tidak pernah diajarkan tata krama di istana anda?"

"Apakah harus? Oh iya Lucia lupa paman itu kan kaisar, benarkan kakek." Lucia menepuk dahinya dan membalas perkataan Bredon dengan polos, dia ikut berjongkok seperti Vannesa walau tidak sujud sepertinya, maaf saja Lucia tidak serendah itu.

"Paman? Lucia, kaisar adalah ayahmu." Archilles baru menyadari jika Lucia menyebut menantu nya sedari tadi 'paman'.

Lucia membeku, dia berpura-pura seakan tidak mengetahui nya.

"Papa?"

"Oh iya benar Lucia lupa, kak Tania sudah menceritakannya. Lucia hanya canggung karena ini pertama kalinya bertemu papa." Lucia tersenyum lucu sambil menggaruk tekuk nya yang tidak gatal.

Berbeda dengan Lucia yang merasa biasa saja, Xaiden merasakan rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan dihatinya.

"Kemarilah Lucia," Lucia mendekati Xaiden dan berdiri didepan nya.

"Ya, papa?" Tanpa canggung Lucia memanggilnya 'papa'. Lucia tidak memiliki perasaan benci ataupun marah dengan Xaiden sebagaimana ia memperlakukan Lucia asli, karena menurutnya itu tidak ada hubungan apa-apa dengannya.

Xaiden mengelus pelan surai Lucia, ia sangat merindukan sosok yang melahirkan peri kecil ini. Melihat wajah polos Lucia, Xaiden mulai merasa bersalah sudah mengabaikannya. Kilasan masa lalu terlintas di pikirannya, dimana ia berjanji dengan Cornelia bahwa akan menjaga serta mencintai Lucia sebagaimana ia menyayangi nya. Tetapi Xaiden malah melupakan janji itu, bodohnya.

"Kau, kemari." Vannesa yang merasa terpanggil segera mendekat, tetapi sebelum berdiri suara Xaiden menghentikannya.

"Tetap diposisi itu, kemari." Singkat dan jelas. Xaiden menyuruh Vannesa kearahnya dalam posisi berjongkok. Sekejam itu Xaiden memang. Vannesa hanya bisa mematuhi perintah kaisar, walau ia sangat marah dengan penghinaan itu.

(Nah itu kan ibaratnya ada tangga, jadi tempat mereka memberi salam itu tepat di ujung tangga di bawah dan Lucia serta Vannesa itu maju tepat di depan kursi nya itu, bisa bayangkan penghinaan yang diterima Vannesa? Itu tempat singgasana nya lebih ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nah itu kan ibaratnya ada tangga, jadi tempat mereka memberi salam itu tepat di ujung tangga di bawah dan Lucia serta Vannesa itu maju tepat di depan kursi nya itu, bisa bayangkan penghinaan yang diterima Vannesa? Itu tempat singgasana nya lebih luas daripada digambar yaa, dan tangga nya lebih banyak, beh luka gak tuh lutut Vannesa.)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigration: From Mafia to Emperor's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang