Sou memajukan wajahnya pada wajah Eve. Hingga jarak mereka hanya beberapa centi sekarang.
----------------------
Cup~
Sou mengecup kening dingin itu agak lama, ibunya pernah berkata kalau kecupan itu bisa memberikan kehangatan pada pasangan kita.
Tapi tunggu! Memang kau sudah pacaran dengan Eve, Sou?! T-tidak...itu kulakukan karena Eve temanku. Tapi, apa Eve menganggap mu temannya?
"Nghh..." Kelopak mata itu perlahan terbuka, Eve mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke manik hijau yang setara dengan surainya.
"Sou..?" Eve duduk.
"Sudah lama?"
"E-eh, baru sebentar kok" Sou jadi salting sendiri.
"Kenapa tidak membangunkan ku?"
"Aku tidak tega, kau tidur sangat nyenyak" Sou bergerak gelisah di tempatnya, sekali lagi ia merutuki dirinya yang tidak mau mengikuti pikirannya.
"Ada apa?" Dan itu cukup mengundang perhatian dari Eve.
"T-tidak apa-apa.."
"Oh iya, maaf karena tidak bisa mengerjakan tugas kelompoknya"
"Aku sudah menyelesaikan tugasnya, kok. Kau tidak perlu khawatir" Sou tersenyum simpul.
"Benarkah? Aku jadi tidak enak"
"Bukan masalah, hanya membuat globe saja"
"Tetap saja..."
"Apa kau masih merasa sakit?"
"E-eh...sudah mendingan. Ada apa?"
"Tidak. Kau ingin jalan-jalan sebentar?"
---
Angin sore berhembus pelan, membuat sejuk siapa saja yang merasakannya. Termasuk Eve dan Sou yang berjalan santai di taman rumah sakit.
"Kau yakin tidak mau pakai kursi roda?" tanya Sou. Pasalnya Eve tidak mau memakai kursi roda, padahal kondisinya masih lemah.
"Tidak ap-ah!" Sou segera menangkap tubuh Eve yang terjatuh.
"Apa kubilang"
"Maaf, cuma kesandung kok" Eve tersenyum kikuk.
Tuk...
Sebuah bola berhenti tepat di kaki Eve. Eve mengambilnya.
"Bola siap-"
"Anu, permisi kak..."
Sou dan Eve serempak menengok ke bawah. Terdapat dua orang anak kecil, satu lelaki dan satu lagi perempuan.
"I-itu bola milik kami..." si perempuan berujar dengan malu-malu.
"Eh, bola milik kalian?"
"Iya kak, tadi kami bermain disana, lalu bolanya berjalan kesini" anak lelaki itu menunjuk tempat mereka bermain tadi.
"Ohh, ini bola kalian. Lain kali hati-hati ya" Eve tersenyum manis lalu memberikan bola kepada kedua anak kembar itu.
"Terimakasih kak! Kakak pacaran dengan kakak itu, ya?" anak lelaki dengan polosnya menunjuk Sou.
"E-eh?"
"Ibu bilang kita tidak boleh menganggu orang yang sedang pacaran, ayo pergi! Maaf menganggu waktunya, kak!"
Kedua bocah bersurai abu-abu itu pergi dari tempat Eve dan Sou berada sambil bergandengan tangan. 'Imut sekali' pikir Eve. Ia melangkah dengan sedikit sempoyongan akibat kakinya terbentur batu tadi kemudian duduk di kursi taman.
Mari beralih ke sisi Sou! Tadi bocah-bocah itu mengatakan kalau dia dan Eve pa-paca-pacaran...?
Sou menatap Eve yang duduk santai seolah tak terjadi apapun. Melihat Sou yang bengong sambil berdiri, Eve pun sedikit heran.
"Sou?" panggilnya.
Namun Sou tak bergerak sedikitpun.
'Apa aku salah ngomong?' Karena panik, takut Sou marah, Eve berdiri lagi, kemudian menghampiri Sou yang masih setia menatapnya.
"Sou!" panggil Eve lagi. Eve melambai-lambai tangannya di depan wajah Sou.
"Hah? A-apa?" Barulah Sou tersadar setelahnya.
"Kenapa bengong?"
"Ah, tidak...ayo duduk"
Gomen baru upp (╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Kertas (SouEve)
Fanfiction{HIATUS!} Warning: (Yaoi, Shounen-ai) Don't like don't read! Sebuah perahu kertas membuat kedua insan itu saling jatuh pada pesona masing-masing. Cast: Sou, Eve, and others Fanfic pertama yg gw tulis ◕ ᴥ ◕