Prolog

248 33 19
                                    

Hari itu, sepulang sekolah, Eve kecil duduk di bangku taman. Menyembunyikan wajahnya di sela-sela kakinya.

"Hiks..." Eve menangis.

"Daijobu?" sebuah suara terdengar dari depan Eve.

Eve mendongak, maniknya mendapati seorang anak yang mungkin seumuran dengannya sedang menatapnya.

"Daijobu ka??" anak itu mengulangi pertanyaannya.

Eve tak menjawab, kepalanya kembali ditaruhnya di lututnya.

"Aku boleh duduk disini?" tanyanya lagi.

Eve mengangguk pelan.

Dapat Eve rasakan, anak tadi duduk di sampingnya.

"Kau gapapa-?"

"Maksudku, kamu gapapa?" ralat nya.

"Kamu bisu?"

Eve menggeleng.

"Jadi, kenapa tak mau bicara padaku?"

"Oh! Aku lupa-

-namaku Sou, nah aku sudah memperkenalkan diriku, sekarang giliran mu"

"E-eve"

Eve berucap, padahal orang tuanya selalu berkata untuk tidak berbicara kepada orang asing.

"Jadi Eve, kenapa menangis?"

"Eve bisa menceritakannya padaku, aku tidak jahat kok"

"O-orang tuaku belum menjemput ku"

"Aku juga belum dijemput ibuku tapi aku tidak menangis, lihat aku bahkan bisa tersenyum" Sou tersenyum.

"Jadi, Eve tak usah menangis, bagaimana jika kita menunggu bersama-sama?"

Eve mengangguk kemudian menghapus air matanya.

Sou merogoh-rogoh tas nya kemudian mengeluarkan sebuah buku.

Srak...

Sou mengoyak kertas nya.

"Nah, bagaimana jika kita membuat perahu dari kertas"

Sou menyerahkan selembar kertas pada Eve.

"Tapi...aku tak bisa membuat perahu" ucap Eve.

Sou menyimpan kembali bukunya.

"Tak apa, aku akan mengajari Eve"

Setelah beberapa menit, mereka pun selesai.

"Yosh! Sudah jadi!"

"Ayo kita taruh di air mancur itu" Sou menunjuk ke air mancur yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"Tunggu Sou"

"Langitnya mendung, sebentar lagi akan turun hujan, lebih baik kita mencari tempat berteduh"

"Baiklah"

Mereka mengemas barang-barang dan berlari untuk berteduh.

"Kita berteduh disini saja"

Sou dan Eve sampai di sebuah teras rumah kosong.

Tak lama hujan turun.

"Apa Eve membawa jaket?"

"Tidak"

"Baiklah, kalau begitu pakai punyaku saja agar Eve tidak kedinginan"

"Tapi...nanti Sou juga kedinginan"

"Tidak apa, aku tahan dingin kok"

Eve menerima jaket dari Sou dan memakainya.

Sedikit kebesaran, namun hangat.

"Oh iya! Ayo kita main perahunya disini saja, airnya sudah mulai naik"

Eve dan Sou mengeluarkan perahu mereka.

"Se, no!"

Perahu mereka letakkan di atas air, kedua insan itu tersenyum.

"Terimakasih Sou" ucap Eve.

"Eum! Aku juga senang bisa bertemu dengan Eve"

"Sou!" teriak seorang wanita.

"Ka-chan!! Sou disini!" teriak Sou.

Wanita itu berlari ke arah Eve dan Sou.

"Sou, maaf ka-chan terlambat menjemputmu" wanita itu memeluk Sou.

"Tidak apa-apa ka-chan"

"Ah ka-chan, ini teman Sou namanya Eve"

Eve membungkuk. "S-saya Eve"

"Oh, temannya Sou?"

"Iya, dia sedang menunggu orang tuanya juga"

"Jika menunggu, mungkin airnya akan semakin naik, bagaimana jika pulang bersama bibi"

"Eve tidak mau merepotkan bibi"

"Tidak merepotkan kok, kebetulan bibi membawa 2 jas hujan"

"Baiklah"

"Ah! Perahunya!" kaget Eve saat perahu mereka pergi disapu air.

"Sou, perahunya pergi..."

Mata Eve mulai berkaca-kaca.

"...bagaimana ini?"

"Eve! Jangan menangis, tidak apa-apa, kita bisa membuatnya lagi besok"

"Sou janji?"

"Janji!"

Mereka mengaitkan jari kelingking mereka, tanda mereka membuat janji.

/Melting 😭

Ibu Sou yang melihat itu hanya tersenyum.

"Maafkan ka-chan, Sou" 

------------------------------------------------------------
























Yoyoyoyo balik lagi dengan author kesayangan klean /plak

Jd gw buat fanfic ttng SouEve. Bagaimana menurut klean?? Karna gw liat fanfic tentang SouEve itu kurang, banyakan EveSou, jd nya gw buat fanfic Soueve

Semoga suka yaw. ^^

Jangan jadi siders.

Jan lupa Votmen yaw, gw tunggu Votmen klean.

Muach    

/gelay

Padahal sibuk sok²an buat cerita baru-_

Perahu Kertas (SouEve) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang