O9 [ bother you ]

2.2K 424 34
                                    

P S Y C H O  ;  S U N G H O O N




Isa

| ji, gimana? udah dapet
| kirantinya?
21.01

maaf banget, sa |
tadi supermarketnya tutup |
22.15

Jiya menghela nafasnya, kemudian meringis pelan merasakan sakit di area lengannya. Sayatan itu membentuk sebuah kata, dan Jiya baru menyadarinya.

“Mine?” eja Jiya sambil mengamati satu per satu huruf yang tercetak jelas di lengannya. Sunghoon sudah gila, itu yang ada dalam pikiran Jiya sekarang.

Tanpa berpikir panjang, Jiya mengambil kotak obat di lemari kamarnya. Ia segera memperban lengannya dengan telaten. Ia juga sudah memikirkan alasan untuk berbohong jika ada orang yang menanyainya tentang lengannya.

“Akhirnya,” lega Jiya setelah selesai memperban lengannya itu. Ia mengembalikan kotak obatnya ditempatnya semula dan bergegas menuju ke alam mimpi.

“Apa gue harus ngejauh dari Sunghoon setelah tahu kalau Sunghoon adalah seorang psy—SUNGHOON PSYCHO?!”

⚔️

Pelajaran Pak Donghae pengajar fisika telah selesai. Jiya mengeluh karena ia sama sekali tidak paham dengan materi yang telah diberikan gurunya. Ia mengacak rambutnya frustasi karena memang benar-benar tidak paham akan materi itu.

“Ji? Lo gapapa, 'kan? Lo kayak orang gila suer gak bohong!” ucap Jisung yang berada dibelakang bangku Jiya sambil melirik Jiya dengan ekspresi yang dibuat-buat.

Jiya kembali merapikan rambutnya dengan cepat kemudian melirik Jisung sinis. “Daripada lo, gila karena cinta!” kesal Jiya membuat Jisung terkekeh.

“Tumbenan lo pakai hoodie? kurang enak badan?” tanya Jisung yang mulai serius. Jiya yang mendengarnya sedikit terkejut.

“Bukan karena itu. Gue ngerasa keren pake hoodie, jadi gue berniat untuk ngubah look gue,” pede Jiya sambil mengibaskan rambutnya yang panjang, hal itu membuat Jisung segera mengucek matanya karena matanya tidak sengaja terkena kibasan rambut Jiya.

“Mata gue anjim!” umpat Jisung membuat Jiya terkekeh.

“Udah impas dong, kemaren sore lo sengaja dorong gue ke got! Makanya, jangan cari masalah sama gue!” ucap Jiya sambil tertawa.

“Sa, tumben lo kok diem aja dari tadi?” tanya Jisung yang merasa aneh pada sikap Isa dari tadi pagi. Sementara Jiya kini terdiam, entah kenapa dirinya merasa bersalah kepada Isa.

Isa menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum lebar, Jiya tahu kalau senyum itu hanya terpaksa. “Ada masalah apa sama lo, sa?” tanya Jiya, walaupun Jiya sudah tahu apa masalahnya.

“Chanhee, dia gak kabarin gue lagi, Ji,” sedih Isa menatap room chat-nya dengan Chanhee. Jiya menepuk pundak Isa berniat untuk menguatkannya.

“Mungkin dia lagi sibuk. Ambil positif aja ya sa!” seru Jiya lembut, membuat Isa mengangguk kemudian. Melihat Isa yang seperti itu, membuat Jiya lagi dan lagi merasa bersalah.

Ting-!

Handphone Jiya berbunyi menandakan adanya notifikasi pesan yang masuk. Jiya segera mengambil handphone-nya dan melihat siapa pengirim pesan itu dan apa pesan yang disampaikan oleh pengirimnya.

Psycho | Sunghoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang